CHAPTER 23

6.7K 812 28
                                    

Deg!

"Hey, Rafa? Ada apa?"

El memegang kepalanya spontan, diliriknya Celvin yang tampak khawatir kepadanya.

Mimpi yang mengerikan.

Tapi, ya sudahlah.

Sekarang ia tau siapa itu Rafa, dan alasan kenapa akhir akhir ini orang orang disekitarnya bertingkah aneh.

Sulit dipercaya kalau ada orang lain didalam dirinya.

dan kenapa tidak ada yang memberitahukannya?!

"Aku El," ujarnya.

Celvin gelagapan dibuatnya.

"O-oh, kamu nggak apa apa El?" tanya Celvin gugup.

"Ya, lebih baik."

El menatap Celvin dengan tatapan seperti biasa, datar dan sama sekali tidak mengekspresikan apapun. Ia menatap Celvin dalam, cukup lama hingga membuat Celvin heran dibuatnya.

"Ada apa?" tanya Celvin.

El memalingkan wajahnya.

"Nggak ada."

El turun dari kasur, merapikan piyamanya yang sedikit kusut. Hah, ia tidak menyangka akan memakai piyama dengan gambar Teddy Bear ini--

APA, TEDDY BEAR?!

Apa apaan piyama yang dipakainya ini?!

Aah, memalukan~

El harus segera menggantinya, bisa bisa jatuh harga dirinya karena memakai piyama ini. Dilangkahkan kakinya menuju pintu keluar ruangan, sebelum itu El mengatakan sesuatu kepada Celvin sebelum benar benar menghilang.

"Rafa itu aku."

🍭🍭🍭

"Apa apaan sih piyama memalukan ini!"

El terus saja mendumel, kesal kerena dipakaikan piyama Teddy Bear tanpa seizinnya. Benar benar memalukan! Tidak akan pernah El maafkan orang yang sudah membuat harga dirinya jatuh.

Siapa sih yang memakaikannya piyama memalukan itu?

APA?! Siapa yang berani memakaikannya?!

El memeriksa setiap sudut tubuhnya, mungkin saja ada yang melakukan sesuatu kepada tubuhnya atau mengambil organ tubuhnya.

Oke, jantungnya masih berdetak.

Aman.

El masih hidup.

"Huftt, syukurlah masih lengkap."

Piyama memalukan tadi sudah digantinya dengan piyama polos berwarna hitam, El berjalan menuju balkon kamarnya. Bintang bintang bersinar dengan indah malam ini, ini cukup untuk memanjakan matanya.

El menatap ribuan bintang itu kagum.

Terlihat binaran di mata El, kilau cahaya bintang memenuhi matanya.

"Cantik," gumam El.

Matanya kembali meredup setelah beberapa saat, El menumpukan badannya pada sisi balkon. Kembali memikirkan hal yang saat ini menganggu pikirannya, terus saja bertebaran di otaknya.

"Kenapa di mimpi itu gw yang kecelakaan ya?"

"Rafa itu beneran gw bukan sih?"

"Mimpinya ngegantung banget! Kan jadi nggak tau apa kelanjutannya," gumam El kesal.

Mimpi yang dialaminya itu seperti terpotong, ia jadi tidak tau apa kelanjutan dari mimpi aneh itu.

Lagian apa hubungan dirinya dengan mimpi itu?

Nggak mungkin kan itu ingatan masa lalunya? Lagian El juga telah dak terlalu ingat dengan ingatan masa kecilnya.

Tunggu-

JANGAN BILANG ITU INGATAN MASA LALUNYA?!

~

Publish: 7 Desember 2020
Revisi: -
To Be Continue✓

Little SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang