Kangen nggak?
•
•
•Mata Rafa berbinar melihat banyaknya Ice Cream dengan berbagai rasa, rasanya ia ingin menghabiskan semuanya.
Tapi, Rafa tidak mau Al marah lagi.
"Mau beli apa Dek?"
"Rafa mau Ice Cream~"
Wanita yang sedang berada dihadapan Rafa tersenyum gemas, tidak menyangka dia bisa menemukan makhluk langka sespesies Rafa.
Boleh di culik nggak ya?
"Mau Ice Cream rasa apa?"
"Rafa mau Ice Cream Vanilla pake Caramel sama Chocochips ya Kak," ujar Rafa menyebutkan pesanannya dengan suara yang menggemaskan.
Sang pelayan mengangguk dan segera membuatkan pesanan Rafa.
"Tunggu sebentar ya."
Rafa mengangguk, berjalan menuju kursi yang memang disediakan di toko Ice Cream itu.
Rafa sendiri?
Iya, dia sendiri.
Sebenarnya Rafa baru saja pulang sekolah, berhubung Alano tidak bisa mengantarkannya pulang dan kebetulan juga kedua Abangnya belum datang menjemputnya. Rafa akhirnya memutuskan untuk membeli Ice Cream di dekat sekolahnya, yang jarak toko Ice Cream itu sekitar 100 meter dari sekolah.
Rafa berjalan kaki.
Sebenarnya Rafa tidak tau ada toko Ice Cream didekat sekolahnya. Ia hanya iseng iseng berjalan menjauh dari sekolah, yang ternyata membawanya menuju toko Ice Cream.
Rezeki anak Soleh memang.
Dan untungnya lagi, tadi pagi Rafa dikasih uang jajan oleh Celvin. Berapa itu Rafa tidak tau pasti, ia hanya menerima apa yang Celvin beri kepadanya.
"Adek ini Ice Cream-nya."
Rafa dengan cepat berlari kearah wanita yang tadi melayani pesanannya.
"Woaaah~"
Dengan segera Rafa mengambil Ice Cream miliknya, menatap kagum kearah Ice Cream dengan hiasan yang sangat centil menurutnya.
"Totalnya Rp 34.000,00 Adek manis."
Rafa mengangguk, mengambil semua uang didalam sakunya dan memberikan seluruh uangnya kepada pelayan itu.
"Ini kak."
"Makasih yaa," ujar Rafa sambil tersenyum.
"Eeh tunggu dulu!"
"Ada apa Kak?" tanya Rafa bingung.
"Ini uangnya banyak banget."
"Hm?"
Rafa memiringkan kepalanya, tidak mengerti dengan apa yang Pelayan itu katakan.
"Adek manis, kamu kesini dulu deh."
Rafa hanya mengangguk patuh, dan berjalan menuju tempatnya menerima pesanan tadi.
"Tunggu bentar ya."
Rafa lagi lagi hanya mengangguk.
Ia-
tidak mengerti~
"Nih."
Tampak kerutan di kening Rafa, bingung dengan apa yang diberikan Kakak Pelayan itu kepadanya.
Uang?
Untuk apa?
"Uang kamu kelebihan Adek," ujar pelayan itu seakan mengerti dengan apa yang kini sedang Rafa pikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Space
Teen FictionBagaimana cara menghadapi si Bungsu, jika tiba tiba ia menjadi pribadi yang berbeda? Sepertinya kedua Abangnya berada dalam masalah besar, "Ini si El mau diapain?" "Untuk sekarang biar saja seperti ini dulu, kita juga belum tau penyebab El jadi kaya...