CHAPTER 26

3.9K 544 53
                                    

NEW CHAP!
•••




"Abang, El waktu kecil gimana?"

Arka menatap El sejenak. Bukannya apa apa, aneh saja melihat tingkah El akhir akhir ini, entah itu memang berhubungan dengan little spacenya yang mucul.

"Kenapa nanya begituan?" tanya Arka.

"Dulu, sebelum temenan sama El, aku ada temen lain?" tanya El.

Arka menghela nafasnya. "Gimana ya El, kalau mau nanya ginian mending sama bang Calvin deh, abang bingung mau jawab dari mana." Jawaban Arka membuat El mendesah kecewa.

"Hei, kok sedih gitu?"

El menggeleng pelan, "ga ada."

Arka terkekeh gemas. "Sini sini, duduk dipaha abang." Arka menepuk nepuk pahanya.

El menatapnya kesal. "Ini bukan Rafa abang!"

Arka tergelak mendengar protesan El. "Ya, gpp. Kan dua duanya adek abang. Sini duduk, kapan lagi abang bisa mangku dedek gemes satu ini kan." Arka tetap menggoda El, hingga terlihat semburat merah dipipinya, entah itu tengah menahan malu atau kesal.

El dengan kesal berjalan menjauh meninggalkan abang super bodonya itu!

"Ugh, nyebelin banget!"

***

"Huft, harus nunggu bang Calvin dulu."

Sebenarnya sedari tadi El tengah memikirkan tentang apa yang terjadi kepadanya.

Apa yang membuat sosok Rafa dalam dirinya bangun? Apa mungkin ini berhubungan dengan masa lalunya? Masalahnya sekarang adalah, El sama sekali tidak mengingat tentang masa kecilnya, jadi satu satunya cara adalah bertanya kepada abangnya.

Mimpinya waktu itu juga terasa aneh.

Adik Axel apa juga masuk kedalam rangkaian puzzle ini?

Siapa anak kecil didalam mimpi El waktu itu?

Disana, dalam mimpinya, Rafa mengalami kecelakaan. Jadi, kalau Rafa itu adalah dirinya yang lain, kenapa ia masih berada disini sekarang? Seingat El, kecelakaan yang dialaminya cukup hebat, tidak mungkin rasanya Rafa bisa selamat dari kecelakaan maut itu.

"Apa aku sebenarnya sudah mati, tapi berankernasi?"

Itu pemikiran yang paling tidak masuk akal.

"Hah, kapan bang Calvin pulang?"

Padahal hari sudah menunjukkan pukul 5 sore, tapi abangnya itu belum juga pulang dari kantornya. Apa hari ini abangnya bakal lembur lagi?

Padahal bang Calvin itu boss nya, tapi masih aja bisa kerja sampe pagi banget. Apa karyawan disana pada gak guna semua ya, sampe abangnya benar benar sibuk ngurusi kerjaan dikantor.

El harus protes nanti.

Entahlah, El juga bingung kenapa ia bisa kesal sekarang, padahal sebelumnya ia tidak pernah komplain dengan waktu kerja abang sulungnya yang bisa dibilang padat itu.

"Kapan sih pulangnya?!" keluh El.

Suara bel membuat El refleks berlari keluar kamar untuk melihat siapa yang datang.

"Siapa bang?" tanya El dari lantai atas kepada Arka yang berjalan hendak membuka pintu. Arka menggelang pertanda tidak tau.

Saat pintu terbuka, ternyata itu Calvin dengan wajah lelahnya.

Little SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang