Twenty Three

321 48 10
                                    

Little Suns, masihkah kalian ingat dengan sapaan perkenalanku pertama kali saat debut bersama Dreamies?

Sebelum aku mengatakan 'halo, aku Chenle dari NCT Dream', aku selalu mengatakan begini:

Halo, aku music star, Chenle!

Music star.

Musik.

Musik adalah salah satu bagian terbesar dalam hidupku, bahkan sebelum aku sempat mengenal Dreamies.

Bukan, bukan karena suaraku yang kebetulan bagus sehingga aku memilih untuk mencintai musik.

Bukan juga karena ayah dan ibuku yang sudah menyuruhku agar mendalami piano sejak kecil, bahkan aku ikut-ikut aja ketika kedua orangtuaku tiba-tiba mendaftarkanku dalam sebuah kursus olah vokal.

Kala itu, aku belum paham apa-apa soal musik, namun aku tidak menolak ajakan mereka untuk sekadar 'berkenalan' dengan dunia yang dulu sangat asing bagiku.

Kenapa aku tidak menolak?

Sejak dulu hingga sekarang, aku bisa merasakan adanya 'koneksi' antara aku dengan musik.

Aku bisa merasakan bahwa ada bagian diriku yang tertinggal di sana, my missing puzzle piece, sehingga sejak berumur sekitar sembilan tahun, aku berkomitmen untuk 'menjemput' bagian diriku itu.

Aku mulai menekuni musik, belajar nada-nada, tanda-tanda birama, pembacaan not balok, serta segala seluk-beluknya.

Bakatku yang ternyata cepat diakui dapat membawaku ke berbagai kesempatan yang tak terlupakan.

Menyapa panggung sana-sini, ikut lomba sana-sini, ikut serta dalam projek grup vokal untuk sebuah kontes, sempat diberi kesempatan untuk tampil di Vienna, da n bahkan dapat menggelar konser tunggal yang hasil penjualan tiketnya didonasikan untuk orang-orang tak mampu di negara asalku.

Musik mempertemukanku dengan banyak hal, yang baik maupun yang buruk.

Namun, sebenarnya aku belum terlalu memahami apa makna dari musik itu sendiri.

Ya, dulu aku hanya melakukan apa yang guru musikku perintahkan.

Buka mulut lebar-lebar, oke.

Ketika menyanyikan nada tinggi, jangan menengadahkan kepala, baik.

Hafalkan lirik, nyanyikan lagu yang DIMINTA dengan benar, siap.

Lalu apa? Setelah aku menyanyikan, apakah aku akan melupakannya begitu saja? Dan penonton juga akan menganggap penampilanku tadi – walau spektakuler – hanya sebagai angin lalu, begitu?



Aku terus mencari dan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaanku ...

... hingga aku tiba di Korea Selatan.



Aku berkenalan dan berproses dengan banyak orang di sini.

Produser, composer, fotografer, videografer, script-writer, penulis lirik lagu, dan masih banyak lagi.

Sejak dimulainya masa persiapanku bersama Dreamies, kami telah diajarkan banyak hal.

Bagaimana cara menjaga stamina dalam menari, bagaimana bersikap sopan dan profesional dalam berbagai keadaan variety show, bagaimana teknik vokal yang baik dalam melantunkan lagu, dan yang paling penting adalah bagaimana cara mengekspresikan setiap lirik maupun gerakan yang ada di dalam lagu.

Heaven and EarthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang