Chapter 20

3.9K 187 9
                                    

Malam harinya Lily sedang berdandan cantik dibantu oleh Jessika. Mereka berdua tak saling berbicara saat Jessika merias wajah Lily karena Sarah yang menyuruh Jessika membantu Lily berdandan dan Lily tak bisa menolaknya selain menurut saja. Kecanggungan sangat terlihat jelas di antara kedua wanita itu.

"Selesai." ucap Jessika menatap wajah Lily yang benar benar berbeda dari biasanya.

"Lihatlah, kau sangat beda dari biasanya." puji Jessika kepada Lily yang hanya tersenyum kikuk menatap pantulan dirinya yang memang sangat berbeda.

"Kalian sudah selesai. Tuan Damian sudah sampai." beritahu Freya dengan ketus. Wanita itu sebenarnya malas memberitahunya tetapi Sarah yang menyuruhnya langsung dan tentu saja Freya tidak bisa menolaknya.

"Terima kasih.." ujar Lily kikuk saat berkata kepada Jessika. Ini pembicaraan pertama mereka setelah kejadian waktu itu. Jessika hanya tersenyum tipis lalu mengangguk.

"Pergilah. Tuan Damian sudah menunggumu, hm. Tunggu dulu.." ucap Jessika saat melihat Lily ingin keluar. Kedua sahabat itu saling menatap dengan canggung.

"Soal waktu itu aku harap kau tidak berpikir macam-macam. Suatu saat nanti aku akan menjelaskan nya kepadamu nanti." jelas Jessika membuat Lily hanya tersenyum tipis dan berlalu pergi meninggalkan Jessika.

Meski begitu tetap saja kalian tidur bersama dan itu sangat menyakitkan untuknya...

****

Diruang tamu Sarah sudah berdandan cantik duduk bersama Arsen yang ingin ke halaman belakang karena memang mereka merayakan pesta spesial itu yang tak lain jadi pernikahan mereka berdua. Sebelum mereka pergi ke halaman belakang mereka tak mungkin membiarkan Damian duduk seorang diri disini.

"Aku sangat terkejut saat kalian mengizinkan Lily makan bersamaku." suara Damian memecah keheningan di antara mereka.

"Aku hanya ingin Lily merasakan masa-masa jatuh cinta seperti remaja kebanyakan nya." sahut Sarah membuat Damian berdecak kagum karena Sarah sangat baik kepada seorang pelayan.

"Maaf..." cicit suara itu mengalihkan perhatikan ketiga orang itu. Damian seketika terpana melihat kecantikan yang Lily tak jarang sekali terlihat. Pria itu bahkan berdiri berjalan menghampiri wanita itu.

"Kau sangat cantik sekali malam ini." puji Damian mengambil lengan Lily lalu mengecup punggung tangan nya. Jelas Lily terkejut mendapat perlakuan seperti itu sebab dirinya tak pernah di perlakukan seperti ini membuatnya merona malu.

"Terima kasih Tuan." jawab Lily canggung menarik lengannya yang masih di pegangan Damian. Lily memang malu tetapo bukan berarti ia merasa senang Lily merasa tak enak dan kikuk kepada Damian.

"Pergilah, hati-hati di jalan. Semoga malam kalian menyenangkan seperti aku dan suamiku." ucap Sarah memegang lengan suaminya. Arsen? Pria itu hanya menatap datar dan dingin kearah mereka.

Setelah itu mereka pamit pergi meninggalkan Arsen dan Sarah yang berjalan menuju halaman belakang mereka yang sudah di hiasi meja makan romantis dan lilin-lilin kecil menerangi meja itu.

"Indah sekali." puji Sarah menatap sekeliling. Memang dirinya membantu mendekorasi tetapi Sarah tak menyangka akan ada lilin yang menerangi mereka.

"Untukmu sayang." Arsen memberikan hadiah yang sudah ia siapkan untuk istrinya."Happy Anniversary." Arsen tersenyum membuat Sarah terharu.

Akhirnya mereka memakan hidangan yang sudah ada di meja makan. Senyum bahagia tak lepas dari wajah Sarah karena dirinya selalu dibuat melayang oleh suaminya Arsen. Meski pria itu tak pandai merangkai kata dan jarang bersikap romantis tetapi Sarah sangat mencintai Arsenino Navaro.

Trapped by The Devil (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang