Helm Karatan

140 15 2
                                    

Hari ini, Madame Yoona mengumumkan kelompok kemah. Mereka akan berkemah di pinggir hutan Aori selama 3 hari 2 malam.

"Choi Ye Na, Honda Hitomi!"

Sontak saja kedua gadis itu saling memandang. Maklum, keduanya tak pernah dekat semenjak PPDB. Teman Hitomi ya cuma Sakura. Sedangkan Ye Na punya geng bersama Chaeyeon dan Eunbi. Hitomi menyebutnya geng kaya. Mereka tajir banget woi.

"Kami cuma membiarkanmu di dekat Ye Na saat kemah. Paham?" ancam Eunbi saat istirahat

"Pagi-pagi udah ngajak ribut. Cabut sana!" kata Taeyoung kesal

"Idih, kabel putus main nyambung," sambut Chaeyeon sambil melangkah pergi

***

Ponsel Hitomi berdering sepulang sekolah. Ia segera mengeceknya. Itu dari Ye Na

Hiichan, aku akan mengurus semuanya, kecuali bahan makanan. Kuserahkan padamu, ya

Dengan cepat, Hitomi menyetujuinya. Maklum, Hitomi itu anak kos.

(Iritology nomer berapa nih?)

Saking semangatnya, kepala Hitomi jadi penuh list bahan makanan. Ia pun berniat mampir ke supermarket untuk survei harga.

Di tengah perjalanan, ia melihat rekan sekelasnya, Min Hee. Cowo ganteng itu jalan berdua dengan seorang perempuan.

Mukanya ngga keliatan, soalnya cewenya lagi nunduk. Tapi tetep aja, Hitomi jadi cemburu dan bersembunyi di balik tembok persimpangan. Menunggu mereka lewat.

Hitomi sungguh sakit hati. Mengapa semesta tidak mau berpihak padanya? Padahal dia sangat mengangumi si lelaki berambut hitam. Senyuman khasnya telah mencuri hati Hitomi sejak awal SMA.

Namun kini, pria dengan senyuman yang sama itu tengah berjalan bahagia dengan seorang wanita. Mungkin ini salah Hitomi karena tidak pernah mengungkapkannya dari awal.

Hitomi tak mau memandang ke arah keduanya. Ia juga segera berlari saat Min Hee dan cewenya sudah lewat. Dia tidak mau merusak kebahagiaan keduanya. Lebih baik, Hitomi patah hati daripada menjadi pengacau hubungan orang.

Sadar tak sadar, ia mengambil jalan yang belum pernah ia lewati sebelumnya.

"Loh, aku di mana?"

Hitomi bingung mau tanya ke siapa. Habisnya rumahnya dipagari semua.

"Yokatta. Ada supermarket" ujar Hitomi senang. Ia pun segera masuk, mengambil sekotak susu UHT dan seikat sawi.

Saat menyerahkannya ke kasir, Hitomi diam mematung.

"Seongmin?" panggil Hitomi tak percaya. Seongmin kaget dan balas menatap Hitomi

"Loh, Hiichan kok sampai sini?" tanya Seongmin sambil menghitung belanjaan Hitomi.

"Aku tersesat. Tadi jalannya sambil ngalamun"

"Aigoo. Hiichan tau jalan pulang?"

"Enggak. Makanya aku mau numpang tanya di supermarket ini," balasnya sambil cengengesan.

"Biar kuantar," tawar Taeyoung yang tiba-tiba muncul di belakang Hitomi.

"Nah. Bener tuh. Taeyoung itu paham benar jalanan kota ini," dukung Seongmin yang masih sibuk mengurus belanjaan Hitomi.

"Jalan berdua?" tanya Hitomi

"Nggak lah. Aku bawa motor," balasnya seraya menunjuk tempat parkir

"Helmnya?" kejar Hitomi. Mana mau dia berkendara dengan mengabaikan keselamatan.

"Pakai punyaku," kata Seongmin antusias

"Enggak ngerepotin nih?" tanya Hitomi ragu

"Nggak dong," jawab keduanya serempak

"Oke dah," jawab Hitomi

***

"Taeyoung beneran tau jalan ke rumahku?"

"Iya. Kalau nggak tahu, mana berani aku nawarin bantuan. Bisa-bisa kita cuma muter-muter ga karuan," balasnya sambil memanaskan motornya.

"Jangan ngebut lo, Young!" pesan Seongmin sebelum Hitomi dan Taeyoung pergi.

"Suka-suka gue. Wlee," balas Taeyoung memanasi Seongmin.

"Gua hajar lo kalo sampe Hitomi kenapa-napa," kata Seongmin dengan nada kesal.

"Apa urusannya coba?" tanggap lelaki yang sedang memakai helmnya.

"Kepo!" ledek Seongmin seraya masuk ke dalam toko

"Dasar ga jelas. Lo ngga usah deket-deket ma dia. Ntar ketularan gajenya Seongmin," pesan Taeyoung. Padahal dia sendiri bersahabat dengan orang yang dipanggilnya "gaje".

Hitomi cuma senyum, lalu naik ke motornya Taeyoung.

Pemandangan kota sore hari cukup menghibur Hitomi yang tahunya sekolah, pulang, sekolah pulang.

"Taeyoung, Taeyoung. Itu ada apaan? Kok banyak orang di sana?"

Taeyoung pun menoleh ke kiri untuk menanggapi pertanyaan Hitomi

"Kayanya ada yang habis ulang tahun. Oh ya, aku mau mampir sebentar di depan sana. Gapapa kan?"

"Gapapa," balas Hitomi agak kencang. Maklum, kalau makai helm tuh bawaannya agak budeg gimana gitu.

"Sip!" balas Taeyoung sambil berhenti di depan sebuah restoran.

"Yuk masuk," ajak si rambut coklat

"Aku ikutan juga?"

"Ya kali aku mau ninggalin cewe di parkiran. Gua bisa dihajar Seongmin," balasnya

"Tae, ... "

"Hm, apa?"

"Ini cara bukanya gimana?"

"Astoge, Hitomi. Sini gua bantuin," kata Taeyoung sambil mengurus helmnya Seongmin yang udah karatan. Hitomi cuma diam, memandang Taeyoung yang membantunya dengan cekatan.

"Ntar aku bilang ke Seongmin, biar dia ganti helm," kata Taeyoung setelah helmnya berhasil lepas dari kepala Hitomi.

"Makasih loh," kata Hitomi malu. Ia tak menyangka, membuka helm bisa merepotkan seperti ini.

"Sans. Seongmin juga sering kubantuin nglepas helmnya,"

"Kalian sering boncengan?" tanya Hitomi tiba-tiba

"Kami serumah," jawab Taeyoung

[Hiatus] Emerald WhisperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang