Part 14

52.8K 3.9K 58
                                    

Happy Reading

Hari ini Divia akan mengikuti Delon, ia tidak bisa berdiam diri lagi, ia harus mengetahui apa penyebab kakaknya bisa seperti ini.

Delon sudah turun ke bawah mengambil kunci motornya bersiap-siap akan pergi lagi, setelah itu ia melangkahkan kakinya keluar rumah dan meninggalkan pekarangan rumahnya

Ojek online yang Divia pesan sedari tadi sudah menunggu diluar, dan langsung saja Divia menaikinya dan menyusul Delon dari belakang.

"Pak, ikutin motor itu ya" ucap Divia sedikit berteriak.

"Siap neng"

Divia terus mengikuti Delon dari belakang, dan sampailah mereka disebuah cafe.

"Ini pak uangnya" ucap Divia memberikan selembar uang berwarna biru dan setelah itu memasuki cafe yang didatangi Delon tadi.

"Kemana sih? Kok tiba tiba ngilang?" tanya Divia berbicara sendiri, ia memutuskan untuk duduk disalah satu kursi yang kosong di cafe itu.

Selang beberapa menit ia pun terkejut melihat kakaknya keluar dengan pakaian kerja dan sepertinya ia menjadi waitress dicafe sana, Divia mengerti ternyata ini alasan kakaknya jarang pulang ke rumah.

Divia terdiam melihat pemandangan didepannya, mengapa kakaknya tidak jujur saja padanya jika ia sedang bekerja? Apakah keuangan mereka sedang dalam masalah? Sehingga membuat kakaknya bekerja di cafe ini.

Bahkan Divia sempat berpikiran negatif tentang kakaknya karena jarang pulang ke rumah, tetapi dengan cepat ia singkirkan pikiran itu, ia yakin kakaknya tidak akan berbuat sesuatu yang akan merugikan dirinya sendiri.

********

Divia terus berdiam diri semenjak ia pulang dari cafe, ia memikirkan Delon yang tengah sibuk mencari uang untuk menghidupi dirinya dan bunda, ia mengira bahwa dirinya hanyalah beban keluarganya saja bahkan ia tidak bisa membantu apa-apa.

"Nak turun dulu yuk, makanannya udah siap" ucap Dina dari balik pintu membuyarkan lamunan Divia

"Iya bunda" ucap Divia setelah itu turun ke bawah.

"Hari ini bunda masakin rendang kesukaan kamu" ucap Dina tersenyum lebar

"Wah keliatannya enak banget bun" ucap Divia dengan mata berbinar

Divia pun mengambil nasi dan lauknya setelah itu makan dengan khidmat.

"Bun"

"Hmm"

"Bunda gak penasaran sama kakak yang jarang pulang?" tanya Divia pada bundanya.

Dina yang mendengar pertanyaan dari putrinya itu hanya menghela nafas kasar.

"Kakak kamu mungkin lagi sibuk ngerjain tugas sekolah dirumah temennya, kan dia udah kelas XII skarang pasti tugasnya banyak" ucap Dina pada putrinya

"Gitu ya bun?" ucap Divia, sebenarnya ia bingung apakah bundanya ini benar-benar tidak tau atau hanya berpura-pura saja dan menyembunyikan semuanya dari dirinya

********

Divia sudah siap dengan seragam sekolahnya, ia bergegas turun ke bawah menemui kekasihnya, tetapi saat ia melangkahkan kakinya pada anak tangga terakhir tiba-tiba gadis itu jatuh tersungkur di dinginnya lantai, kakinya tidak bisa digerakkan dan sepertinya terkilir.

My Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang