Dengan segala usaha yang Dilakukan Divia akhirnya Davino luluh juga, gadis itu membujuk kekasihnya agar ia tidak membalas perbuatan Bella, karena biar bagaimanapun Bella adalah seorang wanita dan Divia tidak ingin Davino berbuat kasar pada wanita.
"Dav, jangan diem terus dong" ucap Divia mengerucutkan bibirnya lucu
"Hmm" balas Davino, sebenarnya cowok itu sedang mengerjai gadis yang ada didepannya dan mati-matian menahan senyumnya, ia sangat menyukai wajah menggemaskan yang di keluarkan gadis itu saat sedang kesal.
"Dasar es batu" ucap Divia pelan namun dapat didengar oleh Davino
"Bilang apa barusan?" tanya Davino yang pura-pura tidak mendengarkan perkataan gadis itu
"Eh gak kok" ucap Divia gelagapan
Selang beberapa detik Davino pun tidak mampu menahan tawanya lagi dan alhasil tawanya pecah didepan gadis itu.
"Ihh kok malah ketawa sih, aku lagi gak ngelawak tau" ucap Divia melipat kedua tangannya didada dengan bibir yang sedikit maju beberapa senti.
"Hahah iya iya, abisnya kamu lucu banget sayang" ucap Davino yang sudah berhenti tertawa dan mencubit gemas pipi gadis itu, membuat Divia tiba-tiba mematung, wajahnya sudah merona seperti kepiting rebus, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya seperti orang lari maraton.
Divia memutuskan mengalihkan pandangannya dari cowok itu, ia memegang dadanya yang terus berdetak lebih cepat. Ah, ada apa ini? Apakah sekarang ia punya riwayat jantung?
"Kamu blushing hmm?" tanya Davino menatap Divia sambil tersenyum manis
"Gak ihh" ucap Divia yang masih mengalihkan pandangannya dari Davino
"Aku disini div, bukan disana" ucap Davino lalu menarik dagu gadis itu agar bisa melihatnya.
"Aku sayang sama kamu, jangan pernah ninggalin aku ya" ucap Davino yang tiba-tiba lalu mengecup lembut tangan Divia. Gadis itu lantas terdiam dan menatap mata Davino.
"Kamu tenang aja, aku gak akan ninggalin kamu kok" ucap Divia tersenyum hangat yang membuat perasaan Davino menjadi tenang saat mendengarnya dan membawa gadis itu ke pelukannya.
********
"Div keadaan lo gimana?" tanya Clara sahabat Divia.
Hari ini mereka memutuskan untuk menjenguk Divia dirumahnya, padahal Divia sudah baik-baik saja dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tetapi sahabatnya begitu berlebihan dan melarang Divia untuk banyak beraktivitas, sudah seperti orang yang sakit parah saja.
"Gue gak papa kok" ucap Divia pada Clara
"Gak papa gimana, kita tuh langsung panik tau ngeliat lo pingsan" ucap Lisa dengan wajah kesalnya
"Santai aja kali, ini gue sehat sehat aja kok" ucap Divia meyakinkan kedua sahabatnya
"Eh btw, knapa si cabe ngelabrak lo?" tanya Lisa pada Divia
"Gue tau ah, gue gak mau bahas dia lagi" ucap Divia ketus
"Yaudah, gimana kalo kita ngedrakor aja?" tanya Clara membuka suara, ya mumpung hari ini weekend apa salahnya menghabiskan waktu dengan kedua sahabatnya.
"Yaudah" ucap Divia antusias, seketika moodnya jadi membaik saat mendengar kata drakor apalagi menonton aktor aktor kesukaannya, ia bisa histeris sendiri.
"Eh gila ji chang wook ganteng parah" ucap Clara yang sudah histeris ditempatnya.
"Ini ceweknya siapa sih? Dasar pelakor" ucap Divia kesal sendiri
"Ngehalu mulu kerjaan lo, emang lo siapanya ji chang wook pake bilang pelakor segala" ucap Clara ngegas
"Eh juminten bisa diem gak, gue gak fokus nontonnya tau" ucap Lisa menengahi, apa apaan bertengkar cuma gara gara aktor korea.
"Hehe maap sa" ucap Clara dengan cengiran khasnya
Mereka pun melanjutkan nonton drakor dengan berbagai ekspresi, dari yang baper, kesal sendiri sampai menangis pun ada.
********
Hari ini murid-murid di SMA Antariksa di hebohkan karena mendengar sekolah mereka yang kedatangan murid baru, terlebih lagi murid barunya adalah seorang cewek.
"Eh denger denger skolah kita ada murid baru" ucap Clara pada kedua sahabatnya
"Gak penting" ucap Divia acuh
"Iya katanya nih ya, dia itu cantik banget" ucap Lisa lagi
"Sok tau lo" ucap Divia yang sedang asik membaca novelnya
"Hehe gue cuma denger dari orang orang aja sih" ucap Lisa dengan cengirannya
"Yaudah kita ke kelas yuk, bentar lagi mau bel" ucap Divia pada Lisa
"Yaudah kalo gitu gue juga mau ke kelas, bye!" Ucap Clara lalu pergi meninggalkan Divia dan Lisa yang masih berdiri di koridor.
Divia dan Lisa pun melangkahkan kakinya ke kelas mereka, sesampai dikelas Divia langsung saja duduk ditempatnya, masih pagi-pagi ia sudah merasa bosan dan memutuskan untuk membaca novel sampai guru datang.
*******
Dikelas Davino terlihat sangat ramai, padahal bel sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu tetapi guru yang mengajar pun belum datang juga.
"Samlekom cowok gantengnya Antariksa datang" ucap Rian sedikit berteriak, hari ini ia datang terlambat lagi dan untung saja gurunya belum masuk sehingga ia lolos dari hukuman.
"Gak usah teriak teriak juga kali" sambung Raka dari bangku pojok
"Yee biarin" ucap Rian tidak memperdulikan ucapan Raka tadi dan langsung duduk dibangkunya
"Gaes ada berita penting nih" ucap Rian yang terlihat begitu antusias
"Murid baru kan? Udah tau gue" ucap Raka lagi
"Tapi yang ini gak kalah pentingnya" ucap Rian lagi
"Apaan dah?" tanya Raka yang mulai penasaran
"Murid barunya dikelas kita woy" ucap Rian antusias sedikit berteriak pada Raka
"Tau dari mana lo?" tanya Raka sedikit penasaran
"Hehe gue gak sengaja denger diruang kepsek" ucap Rian dengan cengirannya
"Gila udah sampe sana aja lo" ucap Raka lagi pada Rian yang tidak habis pikir dengan kelakuan sahabatnya itu.
"Ceweknya cantik banget ka, entar gue gebet ah" ucap Rian senyum-senyum sendiri membuat Raka dan Davino bergidik ngeri melihatnya
"Jangan ngaco lo, entar ceweknya malah lari lagi" ucap Raka menjitak pelan kepala Rian
"Kamu tega ya sama aku" ucap Rian mendramatisir sambil memegang kepalanya yang dijitak oleh Raka tadi.
"Najis lo sana jauh jauh dari gue" ucap Raka ketus pada Rian membuat cowok itu mengerucutkan bibirnya kesal.
Saat mereka sedang asik berbicara bu Tia pun datang dengan murid baru yang mengekor dibelakangnya, murid cowok yang berada di dalam sana begitu antusias melihatnya dan kembali duduk ke tempat masing-masing.
"Anak anak tenang dulu, hari ini kalian kedatangan murid baru. Ayo nak silahkan perkenalkan dirimu" ucap bu Tia pada gadis tersebut.
"Hai semuanya, kenalin nama gue Cellina Aurora, kalian bisa panggil gue Cellina aja, gue pindahan dari belanda, senang bertemu dengan kalian" ucap Cellina tersenyum pada teman-teman sekelasnya.
"Dav, liat deh ceweknya cantik banget" ucap Rian sedikit berbisik pada Davino membuat aktivitasnya yang sedang mendengar lagu itu terganggu dan mendongakkan kepalanya menghadap ke depan. Seketika ia membeku saat melihat gadis yang berada di depan itu.
"Dia kembali" batin Davino

KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Prince
JugendliteraturHigh rank 1 #mostwanted (08 nov 2020) 1 #coldprince (13 nov 2020) 1 #remajabaper (15 nov 2020) 1 #wattpadstory (15 nov 2020) 1 #manis (20 nov 2020) 1 #dashataraan (7 des 2020) 1 #divia (7 des 2020) 1 #davino (7 des 2020) 1 #penyayang (10 des 2020) 1...