Hari ini Davino sudah siap ingin menjemput kekasihnya itu untuk berangkat ke sekolah bersama. Ia pun turun ke bawah dan bergegas mengambil kunci mobilnya
"Aden, gak sarapan dulu?" Tanya bi Inem asisten rumah tangga Davino
"Gak bi, nanti di sekolah aja" ucap Davino pada bi Inem dan pergi begitu saja, ia masuk ke dalam mobil dan meninggalkan pekarangan rumahnya.
Sesampai di rumah Divia, ia pun mengetuk pintunya dan keluarlah wanita paruh baya, ia menebak pasti itu adalah bunda dari Divia.
"Cari siapa ya?" Tanya Dina bunda Divia
"Divia nya ada tante?" Tanya Davino sopan pada Dina
"Ada nak, kayaknya masih belum bangun, kamu samperin aja ke atas" ucap Dina pada Davino
"Nanti depan kamarnya ada tulisan huruf DV nya, itu kamar Divia" jelas Dina pada Davino.
"Oh iya tan, saya ke atas dulu ya"
Davino pun langsung masuk dan melihat gadisnya yang masih tertidur dengan rambut yang acak-acakan, tangan Davino terulur dan menyingkirkan beberapa helai rambut gadis itu yang menghalangi wajah cantiknya, ia tersenyum dan mengusap lembut kepala Divia, bukannya bangun tetapi gadis itu malah mencari kenyamanan di sana.
"Div, bangun" ucap Davino yang masih mengelus kepala Divia dengan sayang
"Enghh bentar lagi kak, gue masih ngantuk" ucap Divia yang mengira itu adalah suara Delon
"Ini gue Davino bukan kakak lo" ucap Davino kembali sehingga membuat mata Divia terbuka seketika, rasa kantuknya hilang entah kemana saat mendengar suara Davino, ia pun langsung terduduk dan menatap cowok itu.
"Dav lo ngapain disini?" Tanya Divia kaget melihat Davino ada di kamarnya
"Emang gak boleh?" Tanya Davino kembali sambil menaikan satu alisnya
"Eh gak ma..maksud guee" ucap Divia terputus oleh ucapan Davino
"Mandi. Gue tunggu dibawah" ucap Davino lalu meninggalkan kamar gadis itu, dan turun ke bawah
"Loh Divia nya mana nak" tanya Dina saat melihat putrinya tidak turun bersama Davino.
"Masih didalem tan, katanya mau mandi dulu" ucap Davino
"Oh yaudah kamu duduk aja dulu" ucap Dina pada Davino
"Oh iya kamu namanya siapa" tanya Dina sembari duduk di samping Davino
"Nama saya Davino tante, saya pacar Divia" ucap Davino tersenyum memperkenalkan dirinya
Divia pun turun ke bawah, ia sudah siap dengan seragam sekolahnya, ia menghampiri bundanya dan Davino.
"Kamu kok gak bilang bilang sama bunda kalo udah punya pacar?" Tanya Dina pada putrinya itu.
"Hehe maaf bunda" ucap Divia mengeluarkan cengiran khasnya.
Dina hanya geleng geleng kepala saja melihat tingkah putrinya yang satu ini.
"Oh iya nak Davino nanti sering main ke sini ya" ucap Dina tersenyum pada Davino
"Iya tante"
"Gak usah panggil tante nak, panggilnya bunda aja"
"Iya tan eh bunda maksudnya" ucap Davino merasa canggung
"Yaudah kalo gitu Divia mau ke sekolah dulu ya bun. Assalamualaikum" ucap Divia menyalimi tangan Dina, begitu juga dengan Davino
********
Bel istirahat sedari tadi sudah berbunyi, seluruh murid berbondong bondong pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sedari tadi minta di isi.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Prince
Genç KurguHigh rank 1 #mostwanted (08 nov 2020) 1 #coldprince (13 nov 2020) 1 #remajabaper (15 nov 2020) 1 #wattpadstory (15 nov 2020) 1 #manis (20 nov 2020) 1 #dashataraan (7 des 2020) 1 #divia (7 des 2020) 1 #davino (7 des 2020) 1 #penyayang (10 des 2020) 1...