Part 23

42.7K 2.8K 97
                                    

Divia membaringkan Davino di atas ranjangnya, lalu ia kembali duduk di pinggiran ranjang Davino, cowok itu tidak melepaskan genggamannya biar sedikitpun.

"Aku sayang sama kamu" ucap Davino lagi, ia tidak berhenti mengucapkan kata itu pada Divia.

"Aku juga sayang sama kamu" ucap Divia sontak membuat Davino terkejut.

"Maafin aku dav, tadi Cellina udah jelasin semuanya dan ternyata aku salah paham sama kamu, maafin sikap aku yang selama ini udah bikin kamu sakit hati" ucap Divia yang sudah meneteskan air matanya.

Davino yang mendengar itu lantas menggelengkan kepalanya.

"Gak, seharusnya aku yang minta maaf sama kamu div, ini semua salah aku. Please maafin aku, aku pengen kita kembali seperti dulu lagi" ucap Davino menatap sendu Divia.

Divia tersenyum lalu mengangguk
"Aku juga pengen kita seperti dulu lagi dav" ucap Divia tersenyum.

"Berarti sekarang kita baikan?" Tanya Davino dengan senyuman manisnya, yang membuat Divia kembali menganggukkan kepalanya, sungguh tidak ada yang lebih bahagia dari ini pikir Davino.

Cowok itu langsung bangun dan menarik Divia ke dalam pelukannya dan dibalas oleh Divia yang sudah melingkarkan tangannya dipunggung Davino

Davino sangat merindukan pelukan hangat ini, ia kembali menatap Divia dan tak hentinya ia mengecup wajah cantik gadis itu yang membuat wajah gadis itu merona.

"Makasih udah mau maafin aku" ucap Davino lalu mengecup kening Divia singkat, membuat gadis itu tersenyum.

"Makasih juga karna kamu udah mau maafin aku" ucap Divia tersenyum, jadilah mereka saling maaf-maafan.

"Yaudah, aku mau ke bawah dulu" ucap Divia lalu berdiri namun Davino menahannya.

"Gak, kamu gak boleh kemana mana" ucap Davino lalu menarik Divia ke pangkuannya dan memeluknya erat.

"Dav, lepasin aku mau bikinin bubur buat kamu" ucap Divia mencoba melepaskan pelukannya namun tenaganya tidak cukup kuat untuk itu.

"Delivery aja" ucap Davino pada Divia, cowok itu semakin manja padanya.

Divia menghembuskan nafasnya kasar, kalo sudah seperti ini ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

"Yaudah, tapi ini lepasin dulu" ucap Divia pada Davino, dengan berat hati ia melepaskan pelukannya.

"Tidur aja, entar aku bangunin kalo pesenannya udah nyampe" ucap Divia mengelus lembut kepala Davino.

"Jangan tinggalin aku" ucap Davino lagi.

"Gak kok, aku nemenin kamu disini" ucap Divia pada Davino.

Selang beberapa menit Davino pun tertidur dengan tangannya yang terus menggenggam tangan Divia.

"Tidur aja posesifnya minta ampun" batin Divia tersenyum.

********

Hari ini Davino sudah kembali sekolah, wajahnya terlihat begitu cerah dengan senyuman yang tidak pudar dari bibirnya, membuat kaum hawa berdecak kagum.

My Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang