Part 11

66.1K 4.3K 414
                                    

Happy Reading

📚📚📚📚

Davino❤
Keluar! Aku lagi didepan

Divia melihat notifikasi dari Davino, ia pun bingung sejak kapan ia menyimpan nomor telepon cowok itu.

Divia pun bergegas keluar dan benar saja cowok itu sedang menunggu Divia.

Davino seketika berbalik mendengar suara pintu yang terbuka.

"Kok lama?" tanya Davino

"Hehe maaf dav, aku baru liat pesannya" ucap Divia pada kekasihnya itu.

"Yaudah kamu siap siap sana, kita keluar" ucap Davino pada Divia.

"Loh kemana?" tanya Divia pada Davino

"Entar juga kamu tau" ucap Davino lagi

"Yaudah kalo gitu aku siap siap dulu" ucap Divia dan berlari ke kamarnya untuk bersiap siap.

Sudah setengah jam Davino menunggu, dan akhirnya gadis itu turun juga, ia terlihat begitu cantik dengan pakaian kasualnya, Divia pun berjalan ke arah Davino.

"Yuk" ucap Divia sambil merapikan tas selempangnya

Davino menatap Divia dari atas sampai bawah, dan sekatika tersenyum.

"Cantik" batin Davino

"Oh iya hari ini kita mau ke mana?" tanya Divia sedari tadi namun cowok itu hanya diam saja.

Divia pun menghembuskan nafasnya kasar, ia sudah seperti berbicara dengan patung saja jika sudah berhadapan dengan cowok itu. Ia pun melangkahkan kakinya mengikuti Davino dan masuk ke dalam mobil.

Mobil pun melaju meninggalkan pekarangan rumah Divia dan membelah jalanan padat kota jakarta.

Di mobil hanya terjadi keheningan saja di antara mereka, kenapa begitu susah mencari topik pembicaraan? pikir Divia yang sedari tadi hanya berdiam diri saja.

Tidak terasa sekarang mereka sudah sampai ditempat tujuan, Divia pun mengernyitkan dahinya bingung.

"Panti asuhan?" tanya Divia yang akhirnya membuka suara

"Hmm" ucap Davino lalu pergi meninggalkan gadis itu.

"Dasar es batu" ucap Divia pelan, ia tidak menyadari bahwa Davino masih mendengarnya.

"Ngomong apa kamu barusan?" tanya Davino berpura-pura tidak mendengar apapun.

"Eh anuu itu, pe..pemandangannya bagus juga ya" ucap Divia mencari alasan, tidak mungkin kan jika ia mengatakan langsung bahwa cowok itu seperti es batu, yang ada Divia malah mendapatkan tatapan tajam lagi dan lagi dari kekasihnya itu.

Davino pun menggenggam tangan Divia dan menariknya masuk ke dalam, gadis itu cukup terkejut dan memperhatikan tangannya yang digenggam Davino barusan, seketika ia tersenyum dengan pipi yang sudah merona seperti kepiting rebus.

Davino sedari tadi memperhatikan gadis itu yang sudah merona lalu tersenyum dan berkata

"Blushing hmm?" tanya Davino berbisik tepat ditelinga gadis itu dan menahan senyumnya.

"A..apaan sih dav?" ucap Divia mengalihkan pandangannya, gadis itu terlihat gugup, jantungnya berdegup dengan kencang, ia meremas tali tasnya dengan kuat. Ah Divia benar-benar sangat malu sekarang.

"Ini buktinya pipi kamu merah" ucap Davino tersenyum lagi lalu mencolek pipi Divia.

"Gak ihh" ucap Divia yang sudah kesal, Davino yang melihat pun langsung tertawa lepas, gadisnya itu terlihat sangat menggemaskan jika sudah kesal seperti itu.

My Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang