kyuketsuki dalam bahasa jepang yang diartikan dalam bahasa indonesianya adalah vampir.
vampir jika diartikan lagi adalah tokoh dalam mitologi dan legenda yang hidup dengan memakan intisari kehidupan dari makhluk lain.
aku sedikit paham akan penjelas...
Kocho dan giyu memindahkan nezuko dan tanjiro dari ruang tamu ke kamar mereka masing-masing.
"tanjiro,bagaimana dia? "tanya giyu kepada kocho.
"seperti biasa,tidak ada hal aneh"
"aku harap tanjiro terus seperti ini, aku tidak ingin yang lalu terulang kembali"ucap giyu mengelus lembut rambut maroon tanjiro.
"iya aku juga, aku kawatir pada nezuko karena sangat sayang dengan tanjiro, jika tanjiro kembali berulah seperti dulu entah bagaimana perasaannya nanti"
"kita doakan saja yang terbaik untuk mereka, serta perlindungan dari tuhan dan anting hanafuda ini agar terus menjaga tanjiro"
"hmm"angguk kocho pelan.
"ayo, kau pasti lelah, istirahatlah ini sudah larut"ucap kocho menggenggam tangan giyu.
"kau juga lebih lelah"ucap giyu mengikuti langkah kocho.
Giyu dan kochopun keluar dari kamar tanjiro.
"kau tidur duluan saja, aku mau ke ruang tamu sebentar"
"mau ngapain giyu? Ini sudah larut, kau juga lelah "
"ada sedikit keperluan kerja, kalau sudah siap aku menyusulmu"
"baiklah, cepat selesai, jangan terlalu lelah, jaga kesehatanmu giyu"
"iya"ucap giyu tersenyum.
Kocho masuk ke kamarnya sedangkan giyu mulai sibuk dengan kerjaannya yang tertunda.
Hanya suara detik jam yang mengisi sunyinya malam, giyu terus focus keperkerjaannya sembari memakan nasi kepal buatan anak-anaknya yang lezat.
"aku harap besok tanjiro dan nezuko buat lagi nasi kepal, ini sungguh enak, aku tidak menyangka anak-anakku sepintar ini"batin giyu bangga.
"papa"panggil tanjiro.
"AHG! "ucap giyu kaget.
"ta-ta-tanjiro.... "
"maaf aku mengagetkan papa"
"hah.... Iya tidak apa-apa, kenapa kau terbangun selarut ini tanjiro, besok kau sekolah bukan? "
"iya pa, aku hanya saja tiba-tiba terbangun dari tidurku"ucap tanjiro duduk disamping giyu.
"kenapa? Mimpi buruk kah? "
"tidak"ucap tanjiro menggelengkan kepalanya.
"jadi? "
"tidak tau pa, seperti ada yang mengganguku"ucap tanjiro murung.
Giyu hanya diam bingung apa maksud perkataan tanjiro.
"tanjiro"
"iya pa"
"bagaimana kau kenal tuan urokodaki? Padahal kau lama tertidur"
"aku juga tidak tau pa, paman urukodaki tiba-tiba muncul dialam bawah sadarku, dia menenagkanku dari alam bawah sadar yang mengerikan itu"ucap tanjiro mengerutkan dahinya.
"alam bawah sadar seperti apa yang kau maksud tanjiro? "ucap giyu penasaran.
"apa papa ingat, dulu waktu aku kecil aku pernah bilang sama papa soal orang itu, orang yang bermata merah menyala yang menyeramkan itu, papa ingatkan?"ucap tanjiro menatap giyu.
"iya ingat, kenapa? "
"ada orang itu dialam bawah sadarku, dia membuatku menjadi seorang pembunuh, dan yang kubunuh adalah papa, ibu dan nezuko"ucap tanjiro kembali murung.
Giyu terdiam.
"aku tidak tau harus berbuat apa saat itu, aku sangat takut, aku yakin bahwa bukan aku yang membunuh, aku tidak ingin menyakiti siapapun aku takut, lalu datanglah paman urokodaki menenangkanku, kalau itu hanya ilusi dari orang itu"
Giyu mendengarkan apa yang terjadi kepada tanjiro selama tertidur.
"paman urokodaki menenangkan ku dan juga sedikit memberi tauku soal latihan pernafasan"
"latihan pernafasan? Untuk apa hal itu? "ucap giyu sangat penasaran disertai bingung.
"kata paman urokodaki, latihan itu sangat dibutuhkan, supaya tubuhku yang berjiwa membunuh ini bisa menyatu dengan anting hanafuda yang akan menyangkal hawa jahatku"ucap tanjiro memegang anting hanafudanya.
"begitukah tanjiro?"
"hmm"angguk tanjiro pelan.
"papa yakin kau pasti akan baik-baik saja, selama kau bisa menyatukan diri dengan anting hanafuda ini"ucap giyu menepuk pelan bahu tanjiro.
"papa"ucap tanjiro menatap giyu dengan tatapan sedih.
"kenapa tanjiro? "
"kenapa papa dan ibu merawatku? Padahal papa tau kalau aku bukan manusia"ucap tanjiro sedih.
"karena! Papa dan ibu yakin tanjiro anak lelaki yang baik, walaupun tanjiro bukan manusia, jika tanjiro berniat baik, mau sejahat apapun yang timbul dalam diri tanjiro tanpa kehendak tanjiro pasti bisa kau tepis karena kau orang baik tanjiro"ucap giyu menjelaskan dengan nada yakin penuh semangat.
"kenapa papa yakin begitu"
"tidak perlu dijelaskan secara detail tanjiro, orang yang baik nampak hanya dari hal kecil sepeti mata,hati serta perbuatannnya"
"hiks hiks"mata tanjiro mulai berkaca.
"sudah.... Anak lelaki tidak boleh menangis"ucap giyu mengelus lembut rambut merah maroon tanjiro.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"hiks hiks papa! "tangisan tanjiropun pecah, giyupun memeluk tanjiro erat.
"sudah jangan menagis lagi, ini sudah larut besok kau sekolah kan"
"iya"ucap tanjiro mengapus air matanya.
"sana masuk ke kamarmu tidur"
"iya"ucap tanjiro bangkit dari duduknya.
"papa tidak tidur"ucap tanjiro menatap giyu dahulu sebelum pergi berlalu ke kamarnya.
"sebentar lagi, papa masih ada kerjaan sedikit"ucap giyu duduk kembali dihadapan laptopnya.
"ya sudah aku temenin papa saja"ucap tanjiro menghampiri kembali giyu.
"eh?? Tanjiro jangan, tidurlah papa tidak apa-apa sebentar lagi papa me-"ucap giyu belum selesai bicara, tanjiro langsung datang dan.
TAP!
Tanjiro tidur dipangkuan giyu.
"hah.... Anak ini"batin giyu sedikit kesal tapi mau bagaimana lagi tanjiro juga menolak untuk tidur dikamarnya.