Chap 36

226 17 3
                                    

Tanjiro berjalan pulang menuju kerumah, tapi langkahnya terhenti saat melihat seorang anak kecil duduk dijalanan memegang satu camera kuno ditangan mungilnya, tanjiropun menghampiri anak itu.

"hallo"panggil tanjiro lembut.

"hallo juga"ucap anak itu tersenyum menatap tanjiro.

"kau sendirian ya? Kenapa tidak pulang,ini sudah malam loh"

"aku harus menjual camera ini, jika tidak menjualnya aku tidak bisa pulang"ucap anak kecil itu murung.

"kenapa? "

"adikku tidak akan bisa makan, karena aku tidak dapat uang, hanya camera ini satu-satunya yang dapatku jual, walaupun terlihat kuno,camera ini masih berfungsi bagus kok"ucap anak kecil itu menawarkan camera kearah tanjiro.

"kenapa kau menjual camera ini, kenapa tidak dengan hal lain, camera kuno ini pasti memiliki makna penting bagimu"ucap tanjiro menatap anak kecil itu kasian.

"benar, camera ini penuh kenanganku dengan ayah, tapi terpaksa aku hapus semua filenya agar dapat kujual seperti camera cuno yang baru"

"kau tidak sedih setelah menghapus semua kenanganmu dengan ayahmu? "

"tentu saja sangat sedih, tapi mau bagaimana lagi hanya ini satu-satunya cara agar aku bisa dapat uang, lagi pula ayahku sudah meninggal kenangan ayahku tidak akan berguna dicamera ini, tapi berguna di memori ingatanku"ucap anak kecil itu tersenyum.

Tanjiro tersenyum tipis, dia tidak menyangka anak sekecil ini harus bertanggung jawab untuk adiknya,menjual peralatan berharga baginya hanya untuk mendapatkan uang makan.

"berapa kau menjual kamera ini"

"750 saja kak, kalau kakak mau minta kurang lagi boleh kok,mungkin kakak keberatan dengan harga yangku tentukan"

"bagaimana jika aku memberimu lebih? "ucap tanjiro mengelus lembut rambut oren anak kecil itu.

Anak kecil itu terdiam.

"ayo"ucap tanjiro menarik tangan anak kecil tersebut menuntunnya kesebuah mini market.

"kakak ngapain membawaku kesini"ucap anak itu bingung.

"ambillah segala hal yang kau sukai,tapi ingat yang berguna bagimu dan juga adikmu oke"ucap tanjiro tersenyum.

"tidak perlu kakak, aku hanya akan mendapati hasil dari camera ini"ucap anak kecil itu menolak mata birunya berkaca.

"tidak apa-apa, aku dengan senang hati kok memberi lebih untukmu"

"benarkah? "ucap anak kecil itu menatap tanjiro.

"hmm"angguk tanjiro sembari tersenyum.

"terima kasih kak, terima kasih"ucap anak itu memeluk tanjiro.

"sama-sama, ambillah, ingat yang penting-penting saja oke! "

"oke! "ucap anak itu berlari dengan semangat mencari ke rak makanan untuk memilih makanan terlebih dahulu.

Sedangkan tanjiro keluar dari mini market itu sejenak untuk ke atm menarik tunai.

"satu dua, apa lagi ya yang adik suka,hmm"

"hey bocah! Kau belanja sebanyak ini siapa yang bayar huh! "ucap penjaga mini market tersebut kasar,karena melihat penampilan anak itu yang terlihat lusuh.

"kakak berambut merah dan bermata merah itu akan membayar, aku disuruh memilih olehnya"ucap anak itu sedih.

"mana! Kakak yang kau maksud itu dia tidak kok, hanya kau seorang diri disini!"bentak penjaga itu.

"Kyuketsuki" {Tamat}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang