Written by: Jenny
Udara musim gugur terasa membeku, meskipun musim dingin masih lama. Membuat siapa pun mau tidak mau harus mengenakan jaket untuk pergi keluar rumah. Di jalanan yang lumayan lengang itu, tampak seorang remaja perempuan tengah berjalan terburu-buru. Dia melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan jam 09.30 malam.
Begitu sampai di rumah, dia langsung naik tangga menuju ke kamarnya di lantai dua. Tanpa menunggu waktu lama, dia membereskan barang-barangnya, lalu pergi ke kamar mandi. Dia menghempaskan tubuhnya di atas ranjang, tepat ketika pintu kamarnya dibuka dari luar. "Rach? Ibu tidak mendengar kamu masuk ke dalam rumah tadi," ucap seorang perempuan paruh baya pada gadis itu.
Namanya Rachelia Maddison, tapi biasa disapa Rachel. Remaja berusia enam belas tahun yang baru saja masuk di SMA. Sikapnya tangguh dan keras kepala, tapi kadang penakut.
"Aku langsung naik ke kamar, Bu," sahut Rachel."Mau Ibu buatkan makanan hangat?" tawar sang Ibu, Nyonya Maddison.
"Tidak perlu, Bu. Aku ingin langsung istirahat saja," tolak Rachel.
"Ya sudah kalau begitu. Selamat malam, Sayangku. Mimpi indah."
Nyonya Maddison menyelimuti tubuh Rachel, lalu mengecup keningnya lembut. Setelah itu, Nyonya Maddison keluar kamar dan tak lupa mematikan lampu, lalu menutup pintu kembali.Begitu sang Ibu keluar kamar, Rachel meraih ponselnya di atas meja dan membaca sekilas pesan yang masuk dari salah satu sahabatnya, Edwin.
* * *
"Liburan kamu ada rencana apa, Rach?" tanya seorang pria paruh baya, sambil memandang Rachel yang tengah memotong kue. Dia adalah Tuan Maddison, ayah Rachel."Belum ada, Yah. Kenapa memangnya?" Rachel balik bertanya, lalu menyuapkan sepotong besar kue ke dalam mulutnya.
"Kamu 'kan sudah lama tidak mengunjungi Nenek di Southville. Bagaimana kalau liburan dua minggu bulan Oktober kamu ke sana? Sekalian saja kamu rayakan Halloween di sana," tawar Tuan Maddison.
"Sendirian? Aku tidak mau pergi kalau tidak boleh mangajak teman," ucap Rachel, menyebutkan syaratnya.
"Boleh. Kamu ajak saja Edwin dan Andy," sahut Nyonya Maddison.
Rachel pun bersorak senang mendengar ucapan sang Ibu. Dia melanjutkan acara sarapannya dengan cepat, sementara orang tuanya hanya tersenyum memaklumi tingkahnya. Rachel adalah putri tunggal keluarga Maddison. Hal itu membuatnya sangat dimanjakan oleh orang tuanya. Bisa mendapatkan semua yang diinginkannya, membantuk karakternya menjadi keras kepala dan kadang suka bertindak semaunya sendiri.Selesai sarapan, Rachel langsung buru-buru naik ke kamarnya. Hari ini adalah hari Sabtu, itu artinya dia tidak perlu pergi ke sekolah. Hal yang disukainya menjelang liburan adalah tidak ada tugas, jadi dia bisa bersantai sepanjang hari. Main game, membaca komik dan novel, lalu melukis. Kadang, dia juga bisa per menjelajah bersama kedua sahabatnya.
* * *
"Terima kasih ya, Paman," ucap Edwin bersemangat. "Iya, Om. Terima kasih ya, sudah mengizinkan kami ikut berlibur bersama Rachel," sambung Andy."Sama-sama, anak-anak. Paman tidak masalah kalau kalian ikut, 'kan kalian bertiga sudah saling kenal sejak kecil," sahut Tuan Maddison dengan senyuman kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Answer Is ... MIDVILLE! (TERBIT)
HorrorRachel, Andy, dan Edwin. Tiga remaja penyuka misteri. Suatu hari, tantangan sepele membawa mereka dalam masalah. Masuk ke sebuah kota misterius bernama Halloween. Tak ada yang tau nama asli kota itu, sementara jalan keluar satu-satunya adalah dengan...