20:Huruf W atau M?

10 7 0
                                    

Written by: Ainur

* * *

Andy yang tertegun dengan ucapan Rachel menghentikan aktifitasnya, Andy memandang kotak yang tengah di buka oleh Rachel. Permen coklat yang sejak tadi dimakannya, ia simpan sejenak di kantong celana, karena ukuran permen coklat yang cukup besar.

"Apa?" Andy menghampiri Rachel yang tengah membaca sesuatu pada perkamen kecil yang tadi mungkin tertutup batu nisan, tulisannya sedikit menghilang karena perkamen tersebut sobek di bagian-bagian sampingnya, debu yang menyelimuti perkamen itu pun menambah usang perkamen tersebut.

Rachel meniup debu yang menempel pada perkamen itu. "Uhuk ... Uhuk..." Rachel dan Andy mengipaskan tangan di depan wajahnya saat debu menyeruak keluar.

"Apa ini?" tanya Rachel.

"Coba kita baca" Andy mendekatkan wajahnya pada perkamen itu, dan mulai membaca kata demi kata yang tertulis pada perkamen.


'Carilah aku pada sebuah bangunan, bangunan yang terlihat berbeda dengan yang lainnya. Aku bisa berupa benda atau pun yang lainnya, aku memiliki dua wajah. Jika kalian salah menemukanku akan menyulitkanmu, tapi jika benar itu awal dari Nama asliku'


"Apa maksudnya ini ? Apa ini teka-teki selanjutnya?" tanya Rachel dengan wajah yang bingung.

"Entahlah, lebih baik kita coba temukan saja apa maksud dari tulisan ini, Rach.”
Helaan nafas terdengar dari keduanya. Bagaimana tidak, baru saja beberapa menit yang lalu mereka memecahkan teka-teki ke tujuh, kali ini mereka harus mencari maksud dari tulisan yang ada pada perkamen. Andy mengintip pada celah pintu, terlihat beberapa zombie dan makhluk lainnya masih berada di luar, seolah-olah tengah menunggu mereka.

"Tapi, bagaimana kita keluar, Rach? Di luar mereka masih menunggu,” tanya Andy dengan memunggungi Rachel.

"Kita tidak punya banyak waktu lagi, An. Aku tidak mau berlama-lama di sini, aku ingin pulang." Rachel menangis dan sedikit menjerit, Andy langsung membekap mulut Rachel agar tangisannya mereda.

"Jangan menangis, Rach. Aku juga tidak ingin berlama-lama di sini dan ingin cepat pulang, lebih baik sekarang kita buat rencana bagaimana kita bisa keluar dari sini.” Andy menurunkan tangannya dan kembali melihat situasi di luar sementara Rachel terdiam dan sesekali terdengar sesegukan.

Andy menoleh dan memberi aba-aba pada Rachel untuk mendekatinya. "Nanti saat aku bilang lari, kau siapa-siap untuk berlari. Mengerti?" Rachel mengangguk, dengan perlahan andy membuka kunci dan kenop pintu, suara berderit terdengar, Rachel menutup mulutnya dan mencoba mengikuti langkah andy, suara decitan pintu tidak mengalihkan pandangan para zombie, peri, dan makhluk lainnya. Mereka pun berjalan dengan mengendap-endap bahkan menahan nafas.

Zombie dan peri berhasil mereka lewati. Namun, di depan masih ada makhluk seram lainnya. Manusia berkepala labu sedikit teralihkan saat mereka berjalan di depannya, mereka mengira sudah aman hingga seekor tikus melintas di bawah kaki Rachel.

"Aaaaa!” Rachel menjerit saat merasakan sesuatu melintas di kakinya. Semua para makhluk berbalik dan memandang Rachel juga Andy, api pada kepala manusia labu menyala, Zombie bergerak setengah kaku memandangnya, seringaian wajah peri menambah mencekam.

"Rach, Lari!" Andy menarik tangan Rachel dan mulai berlari menjauhi tempat tersebut. Rachel dan Andy berhasil menerobos makhluk-makhluk menyeramkan itu, beberapa dari makhluk itu mengejar mereka. "Jangan lihat ke belakang Rach.” Andy memperingatkan, namun saat sebuah gerbang terlewati, makhluk-makhluk itu berhenti mengikuti mereka.

The Answer Is ... MIDVILLE! (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang