19:Teka-Teki Ketujuh & Alamat Misterius

28 9 0
                                    

Written by: Ania

* * *

Trick or treat!” Salah satu dari mereka menyodorkan sebuah kotak berpita merah. Setelah itu, ketiganya berlarian keluar perpustakaan. Meninggalkan Andy dan Rachel yang memasang raut wajah penasaran. Rachel menggoyang kotak itu dan menyadari di dalamnya ada sebuah benda. Petunjuk teka-teki berikutnya!

"Tidak ada waktu kah untuk kita beristirahat sejenak?" keluh Andy sembari duduk di kursi yang cukup berdebu.

"Aku tahu ini melelahkan, An. Tapi ini demi Edwin, aku, dan kamu sendiri. Aku mau keluar dari sini, begitu pun kamu 'kan?" seloroh Rachel, matanya sangat menyiratkan penyesalan luar biasa.

Andy menghembuskan nafas dengan kasar. Tidak ada artinya bila menyerah di perjalanan yang akan hampir usai ini. Kemudian Andy menyuruh Rachel membuka kotak berpita merah tersebut. Di dalamnya ternyata ada kertas perkamen yang dilipat. Segera Rachel membuka kertas tersebut dan membacakan teka-teki selanjutnya.


Aku adalah sebuah tempat tertulisnya nama orang dalam keabadian. Ketika waktunya tiba, aku akan tertancap ke dalam pijakan bumi. Kamu bisa menemukanku di kesunyian malam, siang, ataupun pagi. Temukanlah aku ....


Rachel dan Andy saling beradu pandang ketika usai terbacanya tulisan itu. "Tempat tertulis nama orang dalam keabadian---mungkin kah sebuah buku?" tanya Rachel.

"Tidak, Rach. Tempat menulis tak hanya buku." ujar Andy seraya menggelengkan kepala. Ia yakin bukan sebuah buku, karena teka teki ini tak akan semudah itu. "Ini mengenai kematian seseorang. Yang berhubungan dengan kematian." Andy berucap dengan begitu yakin.

"Hem, kematian. Peti kah?" tebak Rachel.

"Kurasa bukan, karena peti tidak tertulis apa pun." ujar Andy sembari menggelengkan kepalanya. Hening. Mereka berdua sama berpikir, dengan waktu yang terus berjalan. Hingga akhirnya Rachel menyerukan jawabannya begitu semangat, "nisan! Ya, di nisan akan tertulis nama orang yang sudah meninggal, artinya orang itu sudah ada dalam keabadian."

"Benar juga, ayo kita sebutkan dengan lantang!" Setelah itu Andy dan Rachel menyerukan jawaban atas teka teki ketujuh tersebut. Namun, tak ada perubahan yang terjadi, perpustakaan ini masih sunyi, tak ada anak kecil menghampiri. Apa jawaban salah? Itulah kiranya pertanyaan yang terbesit antara keduanya.

"Apa jawaban ini salah?" tanya Rachel. Andy menggeleng, "tidak mungkin salah. Pasti ada yang tidak tepat," kata Andy.

Segera Rachel mengecek kembali kertas perkamen itu, lalu membaca ulang. "Oh Tuhan! Kita harus menemukan nisannya!"

"Di pemakaman pasti ada, Rach lihatlah petanya!" seru Andy. Keduanya mencari keberadaan pemakaman di kota ini.

"Ada empat tempat pemakaman di sini, mana mungkin kita datangi satu-satu, sedangkan waktu kita tidak lama lagi," ucap Rachel. Andy terdiam, kemudian terbesit untuknya melihat kertas perkamen berisi teka teki kembali. Kali ini begitu teliti, hingga di ujung kertas itu ia menemukan sesuatu. "Rach! Di ujung kertas ini terdapat sebuah alamat!" serunya.

"Aku lihat di peta dulu apakah ada alamat itu? Mungkin saja itu alamat untuk kita menemukan nisannya." Rachel segera melihat baik-baik peta usang tersebut, dan waktu semakin berjalan. "Di sini tidak ada alamat itu, An. Bagaimana ini?!" gadis itu mulai sedikit panik.

The Answer Is ... MIDVILLE! (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang