4:Cerita Kota Misterius

32 12 0
                                    

Written by: Ainur

* * *

Suhu udara yang semakin dingin membuat Rachel, Edwin dan Andy mengeratkan jaket yang digunakannya. Setelah keluar dari toko barang antik mereka pun berjalan menyusuri jalanan dengan pohon yang mulai berubah warna menjadi orange, merah dan kuning disisi kanan dan kiri.

Edwin dan Rachel yang tengah sibuk dengan Handphone nya masing-masing berhenti ketika Andy tiba-tiba bersuara. "Rach, Ed. Apa kalian masih penasaran dengan ucapan Paman di toko tadi ?" tanya Andy.

Rachel dan Edwin saling pandang, tidak jauh dari mereka berdiri terdapat taman yang indah. Mereka pun akhirnya memilih untuk istirahat sejenak di bangku taman tepat di bawah pohon. Rachel, Edwin dan Andy mulai mempertanyakan lagi tentang perkataan paman penjaga toko, keanehan hingga raut wajah paman itu saat mereka membeli peta Southville.

"Halloween kali ini kereta hantu pasti banyak peminatnya, dan aku dengar kota halloween akan muncul lagi," ucap seorang anak perempuan berkuncir, pada beberapa temannya yang duduk berkumpul tidak jauh dari tempat Rachel, Edwin dan Andy istirahat.

"Menurut cerita nenek dan ibu ku, kota itu tidak pernah ada," timpal gadis lainnya.
"Kota itu benar-benar ada, hanya saja kota itu tidak tahu berada di mana dan aku percaya itu," jawab gadis lainnya.

Rachel, Edwin dan Andy saling pandang saat mendengar obrolan gadis-gadis yang tidak jauh dari mereka itu. "Apa kau berpikiran yang sama denganku?" tanya Rachel, seulas senyum terpampang di wajahnya. Sementara Andy tengah berpikir dan Edwin tengah sibuk dengan kameranya.

"Apa itu kota yang disebutkan oleh Ryma?" sambung Andy.

"Aku rasa bukan, apa kalian masih percaya dengan ucapan Ryma?" tanya  Edwin.

Hari semakin sore dan udara semakin dingin, Rachel melirik arloji di tangannya sudah jam 16.30  itu artinya mereka harus kembali ke rumah.


* * *


Pagi hari di Southville sangat indah, hiasan untuk Halloween juga sudah terpasang. Walaupun Halloween masih beberapa minggu lagi namun nuansa nya sudah terasa. Di halaman rumah sudah terpasang berbagai macam ornamen khas Halloween, mulai dari kain yang digantung menyerupai hantu terbang sampai labu-labu yang dipasang lampu atau lilin.

Rachel sedikit menghirup udara segar dengan memejamkan matanya, merasakan embusan dingin angin pagi hari yang membelai pipinya hingga terdengar suara dua orang tengah berbincang, yang salah satunya Rachel yakini siapa pemilik suara itu.

"Halloween sebentar lagi tiba, jangan sampai anak-anak pergi ke kota Halloween." Salah satu tetangga Nenek Rachel terlihat memperingatkan Nenek.

"Tentu saja Mrs. Shawn, kemarin Rachel sempat bertanya padaku mengenai kota itu," jawab Nenek.

"Lalu, anda jawab apa nyonya?" tanya Mrs. Shawn.

"Tentu saja tidak kujawab, biarlah mereka tidak tahu masalah kota itu. Karena aku hafal bagaimana Rachel dan teman-temannya jika mereka mengetahui soal Kota Halloween," jawab Nenek Rachel.

Rachel yang mendengar percakapan antara nenek dengan Mrs. Shawn pun langsung berlari ke kamar dimana Edwin dan Andy berada. "Benarkan dugaanku." teriak Rachel sambil membuka -lebih tepatnya mendobrak- pintu kamar.

Edwin yang tidak tahu kedatangan Rachel seketika membeku di tempat dengan tangan yang terangkat di udara dan baju yang baru separuh masuk ke kepalanya, sementara Andy terlonjak bangun dari tidurnya.
"Rachel ada apa ? Ini masih pagi, bisa kah tidak berteriak seperti itu?" tanya Edwin.

The Answer Is ... MIDVILLE! (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang