Written by: Ania
* * *
Suara denting sendok dan garpu terdengar mendominasi sekarang, karena memang waktu sudah menunjukan saatnya untuk makan malam. Namun, kali ini pun suasana yang ada di ruang makan terlihat hening. Nenek sepertinya masih marah karena ketiga cucunya itu masih mengungkit kota Halloween. Hal itu bisa ditebak oleh ketiga cucunya itu, siapa lagi kalau bukan Rachel, Edwin, dan Andy.
Ketiganya pun masih bungkam dengan pikiran masing-masing. Tapi itu tak berlangsung lama, ketika suara Nenek mulai memecah keheningan itu. "Besok paman Philip akan ke Northville, jika kalian mau ikut silakan. Kalau ke sana nenek izinkan, tapi tidak untuk ke kota Halloween itu," katanya.
Rachel, Edwin, dan Andy lantas bersitatap untuk memastikan jawaban ikut atau tidaknya. Dan Rachel pun menjawab sebagai perwakilan, "Boleh, Nek! Kami bertiga akan ikut."
"Iya, sepertinya seru di sana!" seru Edwin.
"Baiklah. Nanti pagi paman Philip akan ke mari dahulu untuk menjemput kalian." ucap Nenek seraya bangkit dari duduknya, setelah tadi menenggak air putih. "Kalian habiskanlah makanannya, nenek akan ke kamar mandi dahulu." Nenek pun berlalu dari sana.
Rachel melirik Edwin dan Andy yang ada di hadapannya, lalu gadis itu berucap pelan, "setelah makan malam, aku akan ke kamar kalian untuk membicarakan sesuatu."
Kedua lelaki itu menanggapi dengan kerutan di dahi. Entah ide gila apa lagi setelah ini, karena seorang Rachel tidak mudah untuk ditebak.
* * *
"Apa yang ingin kamu bicarakan, Rach?" pertanyaan Andy mewakili Edwin. Kedua remaja laki-laki itu sudah duduk di atas ranjang. Sementara Rachel mengambil sesuatu di atas nakas, yaitu sebuah peta yang mereka beli di toko antik waktu itu.
Kemudian Rachel ikut duduk di atas ranjang bersama kedua temannya itu, dan membuka peta tersebut di tengah tengah mereka. Ini sudah seperti perbincangan serius para raja yang ingin memulai peperangan saja.
"Besok seperti kalian ketahui, kita akan ke Northville bersama paman Philip. Oleh sebab itu aku punya rencana untuk kita pergi ke Halloween Town, yaitu dengan memanfaatkan kepergian kita bersama paman Philip," ungkap Rachel, dengan seriusnya.
"Benar juga katamu, Rach. Terlebih dalam peta ini Halloween Town searah dengan Northville Town." Andy ikut membenarkan, setelah ia mengamati peta usang itu.
"Idemu bagus, Rach. Tapi bagaimana kita meyakinkan paman Philip untuk tidak memberitahu nenek?" pertanyaan yang logis untuk saat ini.
"Tenang saja, kita bujuk paman Philip untuk menurunkan kita di gang ini." jawab Rachel seraya menunjuk bagian peta yang dimaksud. "Aku yakin, paman Philip akan mengizinkan," lanjutnya.
"Ini akan menjadi petualangan yang menarik!" seru Andy. Edwin mengangguk setuju.
Rachel tersenyum lebar, "kita akan penuhi tantangan Ryma. Halloween Town, tak akan membuat nyali menciut."
* * *
Kabut pagi masih terlihat melapisi langit kota saat ini, tapi Rachel, Edwin, dan Andy sudah bersiap untuk menjalankan pertualangan diam-diam ke kota Halloween. Mereka memasukan beberapa makanan, dan alat yang penting ke dalam tas masing-masing. Ini benar-benar akan menjadi pengalaman luar biasa.
"Ayo! Paman Philip sudah menunggu di halaman rumah." kata Rachel sembari menggendong tasnya. Ketiganya pun melenggang ke luar rumah, setelah tadi berpamitan pada nenek yang kini tengah sibuk dengen panggilan teleponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Answer Is ... MIDVILLE! (TERBIT)
HorrorRachel, Andy, dan Edwin. Tiga remaja penyuka misteri. Suatu hari, tantangan sepele membawa mereka dalam masalah. Masuk ke sebuah kota misterius bernama Halloween. Tak ada yang tau nama asli kota itu, sementara jalan keluar satu-satunya adalah dengan...