15. Perisai

319 55 4
                                    

Cek typo ya.

Happy reading!

***

Cinta? Lagi-lagi tentang cinta. Naufal masih belum tahu apa itu cinta. Yang dia tahu hanya pengorbanan untuk kebahagiaan. Lagi-lagi Naufal lupa kalau pengorbanan adalah salah satu bagian dari cinta.

Namun, Riana tidak ingin Naufal berkorban lebih banyak lagi. Oleh karena itu, dia ingin memutuskan hubungan palsunya yang tanpa mereka berdua sadari sudah seperti hubungan asli. Dan itu sudah berlangsung selama setahun.

Naufal menatap Riana dengan tatapan yang sulit diartikan setelah mendengar ucapan yang keluar dari pita suara Riana.

Entah mengapa Naufal tidak suka Riana meminta mengakhiri hubungan mereka. Yah, Naufal paham kalau hubungan mereka tidak sungguhan. Jadi, wajar saja jika Riana dengan santainya ingin mengakhiri. Namun, tidak tahukah Riana jika Naufal menyukai kebersamaan mereka?

"Aku gak mau jadi parasit, Fal." Riana mulai menerangkan. "Seharusnya kita menjalani hubungan mutualisme. Tapi di sini cuma aku yang diuntungkan. Sedangkan kamu? Karirmu di situ-situ aja. Dan mungkin bakal terancam kalau kita terus membohongi publik dengan hubungan palsu."

Jujur saja, Riana malu pada dirinya sendiri. Dengan seenaknya, dia memanfaatkan kebaikan Naufal selama setahun. Yah, walaupun dia tidak bisa memungkiri bahwa dirinya senang bisa berperan sebagai kekasih Naufal a.k.a kekasih pura-pura.

"Aku gak masalah," jawab Naufal tak acuh. "Tapi kalau kamu mau kita akhiri hubungan palsu ini, okey."

Riana terhenyak. Memang, dia yang meminta selesai, tapi ada rasa nyeri di hatinya saat Naufal menyetujui. Itu artinya, mungkin setelah ini mereka tidak akan bisa akrab lagi bahkan sebagai teman.

"Ayo, kita jalin hubungan yang sesungguhnya," ajak Naufal dengan senyum yang mengembang.

***

Naufal tersenyum di depan layar laptopnya saat mengenang pertama kalinya dia menembak perempuan. Ah, dia jadi malu, karena caranya yang norak. Bisa-bisanya dia memanfaatkan keadaan.

Jika Riana pikir hanya dia yang diuntungkan, nyatanya Naufal juga merasa beruntung bisa bersama Riana. Namun, ucapan Riana tadi pagi memudarkan senyumnya.

"Kamu segalanya bagiku, Fal. Aku gak bisa kalau harus manfaatin kamu terus."

Kalimat itu hampir sama dengan kalimat yang diucapkan Riana beberapa tahun yang lalu. Kalimat pengantar untuk mengakhiri hubungan mereka. Kalimat yang hampir sama juga pernah diucapkan Riana setelah anak buah Pak Genta menghabisinya.

"Kamu berbakat, Fal. Seharusnya kamu sudah ada di posisi atas sekarang. Tapi karena aku, kamu gak bisa mendaki. Lebih baik kita akhiri saja. Kamu harus bisa di atas. Buktikan sama Papiku kalau dia salah sudah menyia-nyiakan orang kayak kamu. Tapi gak usah pertahanin aku di hatimu. Kamu bebas sekarang." Kalimat Riana beberapa bulan yang lalu juga tak kalah menyayat hatinya.

'Apa sekarang kamu mau akhiri pernikahan ini, seperti beberapa kali kamu mau akhiri hubungan kita dulu?' batin Naufal.

Ting.

Notifikasi instagram berbunyi. Naufal mengecek akun sosial medianya itu. Rupanya Riana menandainya dalam postingannya.

Sebuah foto tangan yang saling menggenggam. Naufal tahu siapa pemilik tangan itu. Tentu tangannya dan Riana. Senyum Naufal terkembang saat membaca caption-nya.

DopamineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang