"Hawa mari kita bicara" Adam.
"Mas gk lihat aku lagi kerja" Hawa.
"Mas tau, akan lebih baik kita bahas sekarang?" Adam."terserah... Bi bisa ambilkan berkas ketinggalan satu disana dan ambilkan aku air minum makasih" Hawa fokus ke kerjaannya.
"aku minta maaf untuk hari ini, tapi kamu gk bisa menghalangi aku menikah dengan dia" Adam.
"hahaha... Apa aku gk salah dengar?" Hawa."tidak, tekadku sudah bulat. Sekali lagi aku minta maaf" Adam.
"jadi kamu ingin kita bagaimana? Bercerai?" Hawa."poligami" Adam.
"apa-apaan itu, hey yang disana kamu disini jadi patung atau apa, gk berguna sama sekali" Hawa.
"kasar sekali kamu bicara PLAK!"
Hawa ditampar Adam hingga kacamatanya terlepas."dan ini yang paling ingin aku hindari. Hahaha... Mungkin dulu aku terlalu bodoh" Air mata Hawa keluar sambil mengetik laptop. Hawa melihat telfon berdering dari ibunya.
"hiks... Halo bu ada apa?" Hawa.
"kamu kenapa nak?" ibu.
"gpp bu, pekerjaanku sedang banyak jadi aku sedikit frustasi" Hawa membenamkan wajahnya di laptop dan Mas Adam disana hanya melihat kesedihannya tanpa menenangkan sedikitpun."bu, aku baru saja naik jabatan hiks..." Hawa.
"alhamdulillah nak, apa kita buat syukuran?" ibu.
"gk usah bu, apa aku harus berhenti saja?" Hawa.
"kamu bikin ibu khawatir" ibu."rasanya aku ingin mati saja bu Hiks... Hiks... . Maaf Bu aku harus menyiapkan dokumen sekarang. Titip salam untuk anak-anak mama rindu kalian" Hawa.
"ah leganya. Mari kita hentikan pembicaraan ini dan kamu silahkan keluar dari rumahku sekarang" perlahan dia meninggalkankan rumah ini.
"Mas Adam mari besok kita bicara, untuk yang tadi maafkan aku" Hawa.
"tak apa, aku tau adek sedang terbawa emosi" Adam.
Mereka Adam & Hawa saling terdiam, merenungkan nasib rumah tangga mereka.Keesokan harinya berjalan seperti biasanya, Hawa dan Adam berangkat kerja. Setelah selesai bekerja Hawa menjemput si kembar dari rumah ibunya.
Saat sampai dirumah Mas Adam menyambut anak-anak mereka. "Papa, kami rindu" Kembar.
"Papa juga rindu kalian, ayo masuk. Papa juga membelikan mainan baru untuk sekalian" Adam.
"punya Mama juga ada dikamar. Mari kita lihat"mereka ber4 menuju kamar si kembar dan mulai bermain bersama, tawa riang kembar membuat suasana hati Hawa membaik.
Hatinya membatin "jika ini yang terbaik, aku akan ikhlas karenamu ya Allah. tentu hati ini belum ikhlas sepenuhnya, tapi tolong bantu ikhlaskan hambamu ini ya Allah"
Saat ini pukul 9 malam dan anak-anak sudah tidur. Sepertinya ini waktu yang pas untuk membicarakan masalah kami berdua. Hawa melihat Adam disana sedang menonton Tv.
"Mas Adam mari kita bicara" Hawa.
"baiklah, mari kita bicara diruang tamu" suasana ruang tamu itu jadi senyap seketika.
"Mas/Adek" "Mas saja deluan"
"Mas minta maaf untuk yang semalam. Mas tau itu menyakiti hati adek, tapi mas juga menjalankan syariat islam" Adam."adek tahu, aku sempat berpikir semalam akan jadi hari yang menyenangkan. Tetapi ada hal yang gk pernah terpikir di kepalaku terjadi" Hawa.
"maaf untuk semalam. Tentu aku juga sangat menyesal membawanya tanpa memberitahu adek" Adam.
"ngomong' adek semalam naik jabatan jadi sekretaris" Hawa."wah... selamat dek. Mas bangga sama kamu. Mas doakan supaya karir adek sukses selalu" tanpa aba-aba Hawa duduk dibawah dan Adam diatas. Perlahan Hawa menggapai tangan Adam sambil menunduk menyembunyikan air matanya.
"jika itu karena Allah aku akan ikhlas lahir batin, tapi jika karena nafsumu aku gk akan memaafkanmu. Jika nantinya aku memang tidak sanggup bertahan, tolong biarkan aku pergi" Hawa.
"jika aku sanggup, pasti aku akan melepaskanmu. Tapi sampai saat ini aku masih mencintaimu istriku. Mungkin ini salah satu ujian dari Allah" Adam.
"kamu benar Mas, Allah sedang menguji kita. Jadi mulai besok kita akan tetap seperti biasa, masih mencintai satu sama lain. Aku juga memohon padamu jangan sampai kembar melihat dia" Hawa.
"tentu Hawa" Hawa memeluk tubuh Adam dan membatin "semoga keputusanku benar"
😊
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Suami'
RomanceAdam, Hawa, Alex, Aisyah. Cinta dan penghiatan yang terjadi dalam rumah tangga Adam dan Hawa. Rumah tangga Adam dan Hawa yang hancur. Alex yang masih jatuh cinta terhadap Hawa. Dan Aisyah si penghancur rumah tangga Adam dan Hawa.