Bertengkar

1K 35 7
                                    

Hawa sedang berada dirumah, ia sengaja ambil cuti satu hari. Tugas yang ia kerjakan sangat menumpuk sekarang, ya bersyukurnya ia paman memberi izin.

Saat ini ia sedang telfonan bersama Alex bertanya tentang beberapa file yang ia tidak terlalu mengerti mengerjakannya.

Alexpun juga gk pelit berbagi ilmu padanya, ini enaknya punya teman yang pintar dan mau menolong.
"Alex, kalau yang ini bagaimana?" Hawa.

"menurutku sih, lebih baik diperbaiki dari awal. Dan jumlah nominalnya salah" Alex.

"oh baik, tunggu sebentar" Hawa.

"Yak, aku kangen kamu. Kenapa ambil cuti hari ini sih" Alex.

"kamu gk boleh seperti itu, ini juga demi perusahaan jangan egois" Hawa.

"tapi aku rindu kamu banget" Alex.

"lagian ini juga jam 8 malam, besokkan kita ketemu" Hawa.

"hehehe iya sih" Alex dan Hawa masih bercakap-cakap yang cukup romantis dan Hawa tak menyadari Aisyah berdiri disana yang mendengar semua percakapan mereka.

Dan entah kenapa Aisyah merasa jengkel pada Hawa, semua kekesalan yang ia pendam. Emosinya sudah diambang batas, ia pikir Hawa itu perempuan yang baik dan ternyata ia tertipu.
"Mbak Hawa!..." Aisyah teriak pada Hawa.

"ada apa?... Yak! Apa-apaan kau!" Aisyah menarik HP Hawa yang sedang telfonan dengan Alex dan membantingnya ke lantai.

"kamu yang apa-apaan Mbak! Telfonan dengan pria lain sedangkan kamu punya suami sendiri!" kata Aisyah yang memancing kemarahan Hawa.

"Yak! Sialan! Jangan asal campak HP orang dong! Jadi hancur gini lagi" Hawa marah sambil melihat kondisi Hpnya.

"Ya Mbak pikir aku peduli, tinggal aku ganti yang baru" Aisyah songong.

"memangnya kamu sanggup apa? Aku sudah pesan Hp ini sebulan yang lalu dan baru datang beberapa hari yang lalu dan kamu seenaknya mencampakkan ke lantai begitu saja!" Hawa marah.

"emang berapa? 1,2, atau 3 juta?" Aisyah.

"ini IPhone 11 ProMax(ceritanya pas booming Iphone 11 kemarin) dan harganya 20 juta emang kamu sanggup! Betapa susahnya aku mendapat warna itu" jadi Alex sudah deluan punya IPhone itu warna Grey dan Hawa ingin samaan warna sedangkan stocknya habis, terpaksa ia menunggu sebulan lamanya.

"Apa! 20 juta, Mbak kamu terlalu membuang uang" Aisyah Kaget.

"situ kok sibuk ngurusin uang, terserah aku dong! Itu uangku dan hakku. Kamu gk perlu ikut campur" Hawa jengkel.

"Mbak itu keluargaku, sepantasnya juga aku menasehati Mbak!" Aisyah.

"APA!... PLAK!..." Hawa menampar Aisyah dengan kuat.

"Hawa! Apa yang kamu lakukan?" Adam yang tiba-tiba muncul.

"aku berhak melakukan itu! Istri kesayanganmu ini sudah melewati batas pribadiku!" Hawa.

"wajarkan? Mbak telfonan dengan Mas Alex yang bukan muhrimnya Mbak" Aisyah.

"apa benar itu Hawa? Jujur!" Adam.

"emang benar! Kenapa ada masalah?!" Hawa.

"Yak! PLAK!... istri durhaka! Kenapa kamu main dibelakangku dan apa-apaan juga kamu marahi Aisyah seperti itu" Adam.

[End] Suami' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang