Setelah pulang kerja Alex mengikuti Hawa, Alex terkejut ternyata tujuan Hawa malam ini ke rumah sakit. Alex mengikuti Hawa yang ia sangat ketahui, ini rumah sakit tempat temannya bekerja. Ia, Hawa dan Vanka dulu satu kelas saat Sma jadi ia sangat mengenal Vanka dengan baik.
Alex menunggu sambil bersembunyi agar keberadaannya tak diketahui oleh Hawa dan Sejam menunggu akhirnya Hawa keluar dan ini kesempatan Alex interogasi Vanka.
"hoi... Vanka" Vanka terkejut saat melijat Alex memanggil namanya.
"eh?.. a-Alex!?..." Vanka gugup.
"bisa beritahu aku, mengapa Asha kemari?" Alex.
"Hawa? Mana ada dia kemari" Vanka bohong.
"aku melihatnya keluar dari ruanganmu tadi" Vanka yang mendengar itu tak bisa berkutik.
"maaf Hawa, aku melanggar janjiku. Aku pikir ini juga demnti keselamatan dan kesehatanmu" batin Vanka.
"baiklah, tapi jangan melibatkan aku dalam pertengkaran kalian nanti" Vanka.
"tentu..." Alex.
"baiklah, mari masuk kedalam" Vanka menyuruh Alex masuk keruangannya dan mulai menceritakan tentang permasalahan yang sedang Hawa hadapi.
"dia begitu terganggu dengan mimpi itu, makanya ia kemarin menghindarimu. Menurutku ia sehat tapi batinnya yang terluka, itu terlalu susah untuk disembuhkan. Kecuali kamu meyakinkan Hawa dengan serius dan kamu ga akan meninggalkan dia dengan wanita lain" jelas Vanka yang membuat Alex membisu.
Jelaslah Hawa trauma akibat ulah Adam, Alex jadi bingung sendiri kenapa Hawa bisa bermimpi dia dengan wanita lain. Apa karena Adam dulu pernah melakukan itu pada Hawa hingga membuat Hawa bermimpi buruk.
Tugas Alex sekarang meyakinkan Hawa dan tak akan pernah meninggalkannya seorang diri.
"kalau kamu bersungguh-sungguh Alex, mungkin dua atau satu bulan lagi kalian bisa menikah" benar kata Vanka.
"aku akan melakukan apapun demi kebahagiaan dan keselamatannya. Demi cinta kami berdua, Alex kamu harus semangat. Orang yang kamu cintai membutuhkanmu sekarang" Alex memotivasi dirinya sendiri.
"Makasih Van, kamu teman terbaik" Alex.
"sama-sama, sudah cukup ia disakiti dan sekarang waktunya dia bahagia" Vanka.
"baiklah, aku pergi dulu" Alex.
"bye-bye... Hati-hati dijalan" Vanka melihat Alex pergi.
"aku percaya padamu Alex, memang seharusnya Hawa bersamamu sedari dulu walau harus menempuh banyak rintangan" Vanka bicara dalam hatinya.
*Next
Besoknya saat siang dikantor Alex masuk keruangan Hawa tanpa permisi. Mendengar pintu terbuka tiba-tiba Hawa kaget dan dokumen yang ia pegang jatuh berserakan."apa-apaan Alex! Lihat dokumennya jatuh semua" Hawa marah.
"aku tak peduli dengan itu, aku harus bicara dengan kamu sekarang" Alex mengunci pintu ruangan Hawa.
"sekarang kamu duduk dikursi itu" Alex menunjuk kursi panjang disana Hawa duduk dan Alex menduduki kursi kerja Hawa.
Posisi mereka saat ini Hawa sedikit dibawah dari Alex dan posisi ini seakan mengurung Hawa agar tidak kemana-mana.
"Aku langsung ke inti, untuk apa kamu minum obat itu" Alex menunjuk obat yang ada dimeja Hawa, Hawa kaget karena ia lupa masukan ke tasnya.
"Darimana kamu tahu?" Hawa kaget karena ia sudah tertangkap basah sendiri.
"dan juga untuk apa kerumah sakit Vanka? Kalau kamu ada masalah, kamu bisa cerita padaku dan kita atasi bersama" Hawa mendengar itu menangis ia pikir memang seharusnya masalah ini diselesaikan bersama Alex.
"aku mimpi buruk, Vanka sudah menceritakan semua padamu kan? Aku takut kamu meninggalkan aku seperti dia hiks..." Tangis Hawa.
"kamu jangan takut, aku sudah janjikan ga akan meninggalkan kamu. Dan juga siapa yang bisa menggantikan posisi wanita yang dari dulu begitu aku cintai" Alex.
"benarkah? Kamu ga bohongkan?" Hawa.
"tentu saja, lagian kalau bohong aku berdosa. Aku jujur mengatakan ini" Kata Alex dengan wajah serius.
"aku percaya, kalau begitu peluk aku" Hawa merentangkan kedua tangannya siap menerima pelukan Alex dan Alex langsung memeluk tubuh Hawa membawanya kedalam pelukan yang hangat dan meyakinkan.
"Asal kamu tau, aku ga akan membiarkan kamu pergi dari jangkauanku cukup dulu dan sekarang tak akan lagi" Hawa menangis mendengar perkataan Alex, ia begitu bodoh yang tak percaya pada Alex karena mimpi sialannya itu.
"mari kita bahagia bersama selamanya" Hawa dan Alex menyatukan kedua kening mereka, meyakinkan hati mereka akan tetap selamanya.
*Next
Malamnya Hawa dan Alex pergi kencan romantis seperti anak muda sekarang. Hawa senang bisa kembali merasakan kebahagiaan dan tentunya bersama Alex.Malam itu sangat berbeda dengan malam-malam yang lalu, kebahagiaan mereka begitu memuncak hingga membuat Alex dan Hawa tersenyum geli sendiri.
Alex juga membawa hawa ketempat mereka dulu berjanji untuk selalu bersama(chap.bucin) mereka berdiri sambil berpegangan tangan. Hawa kaget nelihat Alex mengeluarkan cincin dari kantong celananya.
"aku tau mungkin saat ini, aku ga pantas melakukannya tapi ini sebagai tanda kalau kamu itu hanya milikku seorang" memasang cincin dicari tengah kanan Hawa.
"Alex hiks...hiks... Aku terharu" Hawa menangis terharu.
"kalau kita nanti menikah, aku akan memasang cincin yang lebih bagus dijari manismu. Mari kita mencintai selamanya" tutur Alex.
"tentu, aku juga akan memasang untukmu. Ya, kita akan mencintai selamanya" mereka tersenyum bahagia dan tertawa bersama.
Next Chapter
🔜
Mood sedang bagus 😁
Jujur aku nangis pas buat chapter ini dan sambil dengerin lagu jepang yang mellow banget.
ILY For All and Thanks
😊
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Suami'
RomanceAdam, Hawa, Alex, Aisyah. Cinta dan penghiatan yang terjadi dalam rumah tangga Adam dan Hawa. Rumah tangga Adam dan Hawa yang hancur. Alex yang masih jatuh cinta terhadap Hawa. Dan Aisyah si penghancur rumah tangga Adam dan Hawa.