Khawatir

797 33 3
                                    

Semenjak acara tangisan itu, Hawa dan Alex menjadi dekat seperti mereka kecil dulu. Mereka Hawa dan Alex tidak ada hubungan seperti pacaran karena mereka masih tau batas wajar dan Hawa yang masih berstatus suami orang.

Kedekatan Hawa dan Alex sudah diketahui Adam, yang membuat Adam tidak terima. Istrinya bersama lelaki lain yang bukan muhrimnya.

Seperti saat ini Hawa sedang telfonan bersama Alex, ya memang tentang pekerjaan tapi membuat api cemburu Adam keluar.
"Hawa..." Adam.

"ada apa?... Aku lagi ada kerjaan, jadi tolong jangan menyulut amarahku" Hawa.

"kenapa kamu telfonan dengan Alex" Adam.

"namanya dia rekan kerjaku, lagipula dia bakal ambil ahli perusahaan dan aku harus membantunya" Hawa.

"kan bisa orang lain, kenapa mesti kamu" Adam.

"dengar ya, Aku sama Alex itu gk ada hubungan sama sekali seperti yang ada dikepala batumu itu. Aku dan dia masih tau batas, bukan kyk seseorang" Hawa menatap Adam mengejek.

"kamu kok seperti itu Hawa, bicaramu semakin lama semakin kasar" Adam.

"dari siapa coba mulutku seperti ini? Bukannya aku contoh dari kamu?" Hawa.

"tapi aku ini suami kamu, kamu bicara pada dengam bahasa kasar sedangkan Alex bahasamu tidak seperti itu" Adam.

"wajarlah, pada yang baik dan buruk orang pasti bisa menilai. Sudahlah aku punya banyak pekerjaan" Hawa.
Adam berlalu setelah mendegar perkataan Hawa.





*Next
Keesokan paginya Hawa pergi kekantor, ia tidak bawa bekal hari ini. Tubuhnya sangat kurang mendukung, ia ingin cuti tapi pekerjaan menuntutnya harus datang.

Hawa pikir "kenapa harus rapat pagi ini, tubuh dan kepalaku sakit" .
Hawa melihat Alex di lobi perusahaan dan Alex menghampiri Hawa.

"Alex maaf, aku gk bawa bekal hari ini. Aku lupa memberitahumu, badan dan kepalaku sakit" Hawa.

"astaga! Muka kamu pucat begitu, lebih baik pulang saja" Alex.

"tapi hari ini ada rapat, aku gk mungkin pulang. Bisa-bisa aku dipecat nanti" Hawa.

"begini saja, kamu di ruangmu saja biar aku yang izinin kamu. Sini aku bawa tasmu, sehabis itu aku beli bubur untuk kamu sarapan" Alex.

"makasih Alex" Mereka berdua berjalan ke ruangan Hawa.

"tunggu 10 menit lagi aku kembali. kamu jangan beranjak dari situ Oke"
Dan benar saja Alex kembali dalam waktu 10 menit, Hawa melihat Alex berkeringat dan menarik nafas karena berlari.

"ini, makan kemudian minum obatnya" Alex.

"makasih Alex, aku berhutang padamu" Hawa.

"gk masalah, kamu juga sudah buatin bekal untukku jadi sekarang gantian. Kamukan lagi sakit jangan terlalu memaksakan diri" Alex.

"hehehe iya" Hawa mulai makan dan setelah selesai ia minum obat pemberian Alex.

"rapat mau dimulai, aku pergi dulu. Kalau ada apa-apa telfon saja aku" Alex pergi dari ruangan Hawa.

Hawa sekarang sendirian, ruangan itu begitu hening dan entah kenapa membuat Hawa begitu takut.
Karena ia juga lelah, akhirnya Hawa memutuskan tidur. Ia tertidur selama tiga jam dan sekarang pukul 11 siang.

Tapi ia merasa tubuhnya semakin sakit jadi ia memutuskan bangkit dan berencana menelfon Alex, namun tubuhnya jatuh saking lemasnya dan tak lama Hawa pingsan.

[End] Suami' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang