Unknown 13 : Permintaan Maaf

655 133 31
                                    

HAPPY 2K READERS😆
HAPPY READING
KEEP VOMMENT

"Aduh, goblok banget sih gue! Malah tidur di atap." Agista uring-uringan dengan dirinya sendiri. Semilir angin yang melewatinya membuatnya betah berlama lama di atap ruang guru.

"Astaga ini udah jam setengah lima lagi. Mampus gue,"

Agista segera turun dari atap. Matanya mengawasi keadaan berjaga-jaga jika ada orang yang melihatnya, lalu ia berjalan mengendap-endap menuju kelasnya.

Ia semakin mempercepat langkahnya ketika waktu terus berputar. Pikirannya berkecamuk kala ia berpikir dirinya akan terjebak di sekolah ini. "Gawat, gawat, gawat!" pekiknya histeris.

Brak.

Ia menabrak pintu kelasnya sendiri. "Hiish dasar pintu nyebelin!"

Pada dasarnya Agista itu akan menyalahkan benda di sekitarnya ketika ia menimpa kemalangan. Contohnya saja pintu kelasnya yang diam tidak bersalah.

Tok tok tok.

Agista bernapas lega saat melihat ranselnya masih berada di tempatnya. Untung saja tidak ada yang mengambilnya. Toh temannya juga tidak peduli dengannya. Memang, teman-temannya tidak pernah memperhatikannya. Itu yang ia tahu selama ini.

Agista meneteng ransel berwarna abu abu ungu keluar kelas. Ia mengeluarkan ponselnya dan memencet tombol hijau di kontak seseorang.

"Halo Kak."

"Gimana dek? Kakak lagi disekolah nih." suara bass terdengar dari sebrang sana. Agista menelfon kakak kesayangannya, Vino.

"Ngapain? Bukannya kakak di rumah?" ujar Agista dengan mengernyitkan dahinya.

"Iya tadi ada latihan basket dadakan." balas Vino.

"Yah terus aku gimana Kak?" tanya Agista memelas.

"Lho kamu nggak ada ekstra ya?"

Agista meringis. Ia tidak bisa mengikuti ekstra karena sudah selesai lima belas menit yang lalu. Terbukti dengan sepinya sekolah.

"Nggak."

"Gini deh, nanti kakak suruh seseorang buat jemput kamu. Kakak kira kamu ada ekstra, makanya nggak kakak telfon."

"Siapa orangnya?"

"Ada deh, temen kakak. Bentar lagi dia sampai."

"Cowok?"

"Masa banci. Tenang aja, nanti kamu dianter ke sekolah kakak kok."

Katakan Agista sedang tidak bermimpi sekarang. Agista akan ke SMA Sevit? SMA favorit yang selama ini penuh akan manusia manusia tampan alias cogan. Agista tidak akan melewatkan kesempatan ini. Ia ingin melihat seberapa tampan siswa SMA Sevit sehingga dipuja puja kaum hawa di sekolahnya.

Namun, Agista teringat akan sesuatu hal. "Kak, maksud kakak bukan Abay atau Satya kan?" tuduh Agista. Pasalnya ia tidak akan kuat jika bersama kedua orang yang mengaku-ngaku sebagai abangnya itu.

MY UNKNOWN BOY-FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang