Unknown 24 : Pita Biru

589 139 94
                                    

HAPPY READING GUESTTT
KEEP VOMMENT SKSK

Perhimpunan basket kota. Hari pertama, perekrutan pertama kalinya.

"Semuanya! Silakan membentuk tim yang terdiri atas tiga orang! Satu laki-laki dan dua perempuan!"

Mereka langsung mencari partner dengan cepat. Supaya tidak kehabisan orang. Namun penyelenggara sudah memastikan, semua orang mendapatkan tim untuk bekerja sama.

Sementara itu ada sesosok lelaki yang tak tertarik mencari partner. Ia malah bersender pada tiang dengan menatap ke bawah. Hingga ia mendongak saat suara merambat ke telinganya.

"Ha-lo,"

Ia menatap tepat iris kedua mata perempuan yang menyapanya.

"Gue Zevanya Azalea. Mau jadi partner gue?" ujarnya, tersenyum tipis. Ia juga membawa bola basket di pinggangnya.

"Royvan." balasnya mengenalkan diri dengan cuek. "Hm." lanjutnya sebagai pertanda mengiyakan ajakan itu.

"Nah sekarang, kita satu tim." ujarnya berdiri di samping Royvan tanpa ragu. "Oh iya, panggil gue Ze. Paham?"

Lelaki itu tak memberikan ekspresi yang berlebihan. Raut wajah datarnya tidak dihiasi senyuman. Sementara perempuan di sampingnya berdiri dengan menatap persekitaran.

"Kita butuh satu lagi cewek. Lo ada temen?" ujarnya menatap langsung mata Royvan yang dingin. Ia menggeleng.

"Sudah gue duga." ujarnya terkekeh kaku. Baru pertama kali ini dia menjumpai laki-laki yang tidak ramah. Baru kali ini juga, ia mempunyai teman selain, barang-barang di rumahnya.

"Baiklah! Apakah semuanya sudah membuat tim?!" seru sang pelatih melihat seluruh anak didiknya.

"Saem! Kami kekurangan satu orang!" ujar Ze berteriak dan mengacungkan tangannya antusias. Sang pelatih langsung meneliti catatannya.

"Tenang, sepertinya dia—ah itu partner kalian." tunjuk sang pelatih kepada perempuan yang berlari menuju lapangan indoor ini.

"Kamu, yang baru datang, silakan bergabung dengan dua orang di pojok sana." perintah sang pelatih pada perempuan yang telah berlari itu.

"Terimakasih pelatih!" ujarnya. Keterlambatannya ini membuatnya menjadi pusat perhatian seluruh orang yang ada. Ze menyambutnya dengan mata berbinar.

"Halo! Selamat datang di tim kami." ujarnya. Sesosok perempuan itu berjongkok dan menarik napas dengan rakus.

"Halo juga." ujarnya menegakkan punggung. "Memang pelatih menyuruh kita membentuk tim?"

Ze mengangguk. "Iya! Dia menyuruh kita menbentuk tim tiga orang. Satu laki-laki dan dua perempuan."

Sesosok perempuan bermata biru safir itu menatap polos ke arah anak laki-laki berwajah dingin di sebrangnya. "Halo, kamu siapa?" tanyanya.

Royvan menoleh ke arahnya tanpa minat. Namun kedua irisnya bertubrukan dengan iris perempuan itu. "Kalo lo pengen tahu nama orang lain, kenalkan dulu nama lo." ujarnya.

Perempuan di samping Royvan terkekeh canggung menanggapi ucapan Royvan yang cukup ketus. "Eh kenalin, ini Royvan. Dan aku, Zevanya Azalea. Kami berdua adalah partner tim basket mu." ujarnya.

"Wah salam kenal ya," jedanya menarik bibirnya ke atas. "Aku A—"

Ze menggenggam tangannya berharap saat perempuan itu menghentikan kalimatnya. Royvan menaikkan alisnya.

MY UNKNOWN BOY-FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang