HAPPY READING GUYSSSS
KEEP VOMMENT•
•
Agista berjalan dengan senyuman berseri di wajahnya. Bukan karena alasan khusus, tapi karena ia berhasil mengerjai kakak kelasnya yang angkuh bernama Chiya dan Chika.
Ia memang tidak suka dengan mereka. Terlebih lagi, mereka sangat sombong dan pernah melukai teman basketnya yang bernama, Disca.
"Makan tuh cabe. Si cabe makan cabe."
Grep.
"Wow, wow, sans dong waketos." ujar Agista saat lengannya ditarik oleh Royvan yang memasang wajah dingin. Seperti biasanya.
"Habis ngapain lo?" sentaknya. Agista berlagak membodohi dengan menatap langit yang cerah.
"Kenapa lo peduli sama tingkah laku gue?" balas Agista nyelekit saat menatap wajah Royvan. Cekalan tangan Royvan terlepas saat Agista berujar demikian.
"Siapa yang peduli sama lo?" balas Royvan tak kalah pedas. Agista mencibir.
"Cowok kayak lo emang gengsian ya. Heran banget."
Royvan memalingkan wajahnya, angkuh. "Cewek gila."
"Mau apa lo pengen tahu urusan gue?"
Memasukkan tangannya ke saku, Royvan berkata. "Kepo!"
Agista mendesis. "Dasar aneh!"
Lalu datanglah seorang lelaki berambut kuning membawa minuman elektrolit di tangannya. Rambutnya acak-acakan dan bajunya keluar semua.
"Oy kalian. Berantem mulu perasaan." ujarnya menumpukan tangan pada bahu sebelah kiri Royvan.
"Jangan memancing gue ya Abay. Gue sama Royvan nggak berantem. Cuman nggak akrab aja."
"Nih minum deh dari pada omongan lo nggak jelas." ujar Abay menyodorkan minumannya. Agista menggeleng.
"Nggak ah. Gue mau makan aja di kantin. Bye!"
Agista meninggalkan mereka berdua begitu saja. Interaksi Agista dengan dua lelaki tampan bernama Abay dan Royvan ternyata mampu membuat kaum hawa mengigit jari mupeng melihatnya. Apalagi Royvan, ia selalu memasang wajah dingin yang misterius. Lalu ada Abay yang terlihat sangat badboy! Layaknya cowok wattpad saja.
"Etdah. Kenapa Agista demen marah sih sama lo? Apa lo udah buat dia benci?" ujar Abay menoleh ke Royvan saat punggung Agista sudah menghilang dari pandangannya.
"Nggak." balas Royvan, dingin. Abay menepuk pundaknya dua kali.
"Oh ya udah. Gue mau bolos. Bilang sama Bu Han ya."
Royvan tidak bereaksi. Ia tetap pada posisinya. Selepas kepergian Abay, ia merogoh sakunya. Mengambil sebuah pita biru yang masih baru. Milik Agista yang sudah ia renggut paksa dulu.
"Padahal gue nggak bermaksud."
Hari Agista jungkir balik menjadi suram semenjak interaksinya dengan Royvan. Bukan apa-apa. Ia hanya terlanjur badmood saat Royvan menegurnya tidak santai.
"Buset Ta. Tadi aja lo seneng habis ngerjain orang. Sekarang kok malah murung?" ujar Izly menegur. Agista memang sedang duduk di sampingnya. Mengusir Larissa ke bangku lain.
"Wah iya nih. Cerita gih. Kenapa kok bisa cemberut?" ujar Nadine nimbrung. Ia membalikkan kursinya dan menatap Agista yang berwajah masam.
"Nggak papa. Cuman kesel aja. Entah kenapa hidup gue kayak absurd gitu." ujar Agista mulai bercerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY UNKNOWN BOY-FRIEND
Teen FictionBaca cerita ini dan jangan lupa jatuh cinta <3 Pssstt.. Ini cuman daily life Agista aja hehe. Spin-off Science 7 Bagaimana rasanya menjadi seorang jomlo yang dekat dengan banyak lelaki yang berbeda? Tanpa ada embel-embel hubungan spesial dan status...