'Ih Dad. Rambut Ara berantakan nih.'
'Hahahaha' Dini dan Mahen pun tertawa melihat kelucuan anaknya ini. Sedangkan Ara semakin cemberut.
Apanya yang lucu sih? Pikir Ara melihat kedua orang tua nya tertawa.
Hingga sampai sebuah suara menghentikan tawa mereka.
'ARA?!'
°°°°°°°°°°°°°
''ARA?!'' Teriak seseorang mengagetkan mereka yang ada diruangan itu.
''Ada apa sih bang? Teriak-teriak kaya orang hutan.'' Ucap Dini
''Ini Ara?'' Ucap seseorang mengabaikan pertanyaan sang Mommy dan berjalan menuju Ara sambil memperhatikan Ara dengan teliti.
''Iya ini Ara. Abang kenapa sih?'' Tanya Ara bingung dengan kening mengkerut.
''Kamu darimana aja sayang?' Tanya seseorang ini dengan lirih sambil memeluk Ara.
Ara pun yang dipeluk secara tiba-tiba ini bingung. Kenapa abang nya yang satu ini datang-datang berteriak lalu memeluknya, apalagi dengan kondisi nya yang acak-acakan.
''Kamu kenapa sih Bar. Daddy bingung sama sikap kamu.'' Ya, yang tadi membuka pintu dan berteriak itu Bara.
Setelah tadi berkeliling rumah sakit akhirnya dia pun memutuskan untuk kembali ke ruangan sang adik.
Berharap ada keajaiban dimana adiknya itu ada di ruangannya. Dan ternyata benar. Apa yang dipikirkannya benar. Sang adik benar-benar ada diruangannya.
''Aku kira tadi Ara hilang Dad. Kami semua mencarinya.'' Jelas Bara.
''Kami?'' Tanya Mahen.
Bara pun menepuk jidatnya lalu mengambil handphone yang ada disakunya lalu menghubungi semua abang dan adiknya bahwa Ara, princess mereka sudah ada diruangannya.
''Tadi waktu Bara, Bang Rian, Bang Rion, Bang Farhan, Bang Satria, Zidan, dan Alde ingin bertemu princess, tapi princess nya nggak ada.Kami semua khawatir kalau princess kami hilang. Akhirnya kami mencarinya dan berpencar.'' Jelas Bara kepada kedua orang tuanya.
Mereka tidak menyadari ada seseorang diruangan itu yang terharu dan berkaca-kaca mendengar penjelasan Bara.
'Ternyata masih ada yang menyayangiku. Beginikah rasanya disayang oleh keluarga?' Batin Ara.
Ya, seseorang yang merasa terharu dan berkaca-kaca itu adalah Ara. Dia merasa sangat senang ketika menyadari bahwa masih ada yang menyayanginya.
''Kenapa sayang? Ada yang sakit?'' Tanya Mommy menyadari mata Ara yang berkaca-kaca.
''Ah enggak Mom. Ara cuman terharu aja. Ternyata begini rasanya disayangi dan dikhawatirkan oleh keluarga sendiri.'' Senang Ara hingga tidak terasa air matanya pun jatuh.
Membuat Bara yang berada disamping Ara segera memeluknya. Mereka yang mendengar itupun merasa tersayat hatinya.
Semenderita apakah anak dan adik mereka ini?
Rian, Rion, Farhan, Satria, Zidan dan Alde yang mendengar ucapan Ara dari luar pun merasa sesak.
Ya, mereka sudah kembali ke ruang rawat Ara namun saat membuka pintu mereka mendengar ucapan Ara yang membuat hati mereka sesak dan tercabik-cabik.
Bagaimana tidak, mereka merasa gagal jadi kakak yang baik. Mereka membiarkan adiknya selama ini disakiti oleh orang lain.
Setelah cukup berdiam diri di pintu akhirnya mereka pun berjalan memasuki ruang rawat adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Very Possesive Brother
Short StoryDilarang mendekat untuk PLAGIATERS. °°°°°°°°° Hidup selama 13 tahun bersama keluarganya ini jauh dari kata bahagia dan harmonis. Gadis lucu nan cantik ini setiap harinya diisi oleh rasa sakit baik fisik maupun mental oleh keluarganya. Namun, suatu...