Rion, Farhan dan Rian yang sedang menggendong Ara yang tertidur pun sudah sampai di mansion keluarganya.
Mereka terutama Rian berjalan lambat agar tidak membangunkan Ara. Setelah tadi sepanjang perjalanan Ara terus menangis akhirnya dia pun tertidur karena lelah menangis.
''Assalamualaikum Mom, Mih.'' Ucap Farhan, Rion dan Rian saat masuk rumah dan melihat Mommy serta Mamih yang sedang berbincang diruang keluarga.
''Waalaikumsallam sayang. Kok-." Tanya Dini terhenti ketika Rian memberikan kode bahwa dia mau membawa sang adik kekamarnya.
Saat Rian sudah berlalu dari mereka. Mommy dan Mamih pun bertanya kepada Farhan dan Rion apa yang terjadi.
''Ara kenapa bang?'' Tanya Mamih.
''Kecapean aja Mih.'' Bukan maksud Farhan membohongi ibunya tapi dia takut kalau mereka akan panik.
''Kamu bohong kan bang?'' Kali ini Mommy yang bertanya.
''Eng-enggak Mom.'' Farhan pun menjawab dengan gugup.
''Kalau Mommy tau kamu bohong, Mommy gak akan izinin kamu ketemu Ara lagi selama satu minggu.'' Ancam Dini
Ancaman itu pun berhasil membuat Farhan kalang kabut di pikirannya. Dia tidak mau jujur namun jika dia berbohong dia tidak bisa bertemu sang adik.
''Oke oke. Ancaman Mommy berhasil. Farhan jujur.'' Ucap Farhan pada akhirnya. Rion yang melihatnya pun terkekeh bisa-bisanya abang nya ini tidak kuat dalam pendiriannya. Karena biasanya sekalinya A tetap A.
''Jadi?'' Tanya Mommy. Sedangkan Mamih hanya menunggu sang anak bercerita saja.
''Lebih baik kita duduk dulu biar enak.'' Ucap Rion. Dan mereka semua pun berjalan ke arah sofa di ruang keluarga.
''Jadi tadi Ara pingsan'.' Ucap Farhan membuka suara. Membuat Mommy dan Mamih nya terkejut.
''Kok bisa?'' Tanya Dini khawatir.
''So-'' Ucapan Farhan terhenti karena suara Rian.
''Ekhem.'' Deheman Rian.
''Kamu ngasih tau Mommy sama Mamih?'' Bisik Rian kepada Farhan yang dibalas anggukan oleh Farhan.
''Kenapa?'' Tanya nya lagi.
''Kamu kalau mau nyembunyiin atau bohong sama Mommy juga gapapa bang. Tapi nanti kamu gak boleh ketemu Ara selama satu minggu.'' Ucap Dini kepada anak pertamanya.
''Eh ini maksud Abang kenapa Farhan gak cerita dari awal aja gitu.'' Ucap Rian kikuk dengan tangan menggaruk tengkuk yang tak gatal. Sedangkan Rion dan Farhan sudah menahan tawanya agar tidak tertawa keras dan berakhir dengan luka lebam dimuka mereka.
''Jadi sebenarnya ada apa?'' Tanya Mamih lagi.
Akhirnya Farhan pun menceritakan apa yang dia tahu dibantu dengan Rion. Sesuai dugaan mereka. Mommy dan Mamih pun saling memeluk dan menangis.
''Daddy dan Papih kalian tau?'' Tanya Mommy masih dengan tangisan.
''Enggak. Kami nggak kasih tau takutnya mereka khawatir apalagi mereka sedang ada urusan di luar negeri.'' Ya memang Mahen dan Adrian sedang ada urusan di cabang perusahaannya yang berada di New York.
''Tapi mereka harus tau hiks..'' Ucap Mamih.
''Biar Rion yang telepon mereka.'' Ucap Rion dibalas anggukan oleh semua orang.
Di New York
Terlihat dua pria tua namun tetap gagah sedang mempersiapkan bahan untuk meeting setengah jam lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Very Possesive Brother
Short StoryDilarang mendekat untuk PLAGIATERS. °°°°°°°°° Hidup selama 13 tahun bersama keluarganya ini jauh dari kata bahagia dan harmonis. Gadis lucu nan cantik ini setiap harinya diisi oleh rasa sakit baik fisik maupun mental oleh keluarganya. Namun, suatu...