19~Handphone

20.8K 1.3K 7
                                    

Ada yang nungguin aku? -Ara.

Maaf yaaaa kalau slow banget updatenya wkwk.

Selamat menikmatiii 😙❤

°°°°°°°°°°°

Waktu makan siang pun tiba. Semua anggota keluarga Pratama sudah hadir di ruang makan dan duduk manis dikursi masing-masing.

Namun ada yang membuat mereka merasa janggal. Dan ternyata Ara adik, anak, dan cucu perempuan mereka satu-satunya belum turun.

''Bara bangunkan adikmu ya.'' Titah Mamih yang tentu saja diangguki dengan suka rela oleh Bara.

''Aku aja Mih.'' Ucap Zidan.

''Nggak Bara aja.'' Ucap Mamih ''nggak ada bantahan.'' Ucapnya lagi saat melihat para anaknya akan memberikan bantahan.

Bara pun segera berjalan keatas menuju kamar adiknya dengan senyuman yang lebar.

Tok tok tok

''De udah bangun? Hayu makan dulu.'' Ucap Bara namun tidak ada balasan dari dalam yang membuat Bara membuka pintu yang tidak terkunci ini.

''Masih tidur ternyata.'' Gumamnya lalu melihat adiknya yang masih tertidur. Saat tidur seperti ini muka polos dan menggemaskannya tidak hilang malah semakin bertambah.

Apalagi pipi itu. Pipi yang sangat empuk dan enak untuk dicium maupun dicubit. Gemas.

''Sayang bangun ya. Makan siang dulu.'' Ucap Bara dengan mengelus rambut Ara dengan lembut.

''Hmm." Gumam Ara namun bukannya bangun. Ara semakin terlelap yang membuat Bara terkekeh kecil.

Tidak ingin membuat orang dibawah menunggu lama. Akhirnya Bara mempunyai ide untuk membangunkan adiknya.

Cup
Cup
Cup

Bara pun menciumi kedua pipi dan kening Ara dengan gemas. Benar saja hal tersebut membuat Ara terganggu.

''Eungh.'' Lenguh Ara ''Eh ada Kak Bara. Ngapain disini Kak?'' Tanya Ara dengan mata yang terbuka setengah.

''Udah waktunya makan siang sayang. Ke air dulu basuh muka lalu kita kebawah.'' Ujar Bara yang diangguki oleh Ara.

Ara pun dengan segera berjalan ke arah kamar mandi untuk membasuh muka dan menggosok giginya.

Tidak lama Ara pun keluar dengan muka yang lebih segar tidak seperti tadi. Dan melihat Kak Bara yang memperhatikannya.

''Hayu Kak kita ke bawah.'' Ajak Ara dengan semangat.

''Kiss nya mana.'' Rajuk Bara dengan menunjuk-nunjuk pipinya. Ara pun terkekeh melihat Kakaknya yang satu ini.

Cup

''Udah.'' Lapor Ara. ''Yang sebelahnya belum nanti cemburu nggak dicium.'' Ucap Bara lagi. Sungguh saat ini Ara benar-benar terkekeh mendengar alasan tak masuk akal dari Bara.

Cup

''Sudah bos.'' Ucap Ara dengan semangat.

''Ya udah yuk! Kita turun kebawah.'' Ucap Bara dengan tangan yang bertengger di pinggang ramping Ara.

Sebenarnya Ara risih namun dia berusaha untuk menerima. Karena mungkin ini sikap yang menunjukkan kasih sayang mereka kepadanya.

''Siang semua.'' Sapa Ara kepada semua yang ada disini dengan semangat. Lalu dia pun mencium pipi semua orang yang menunggunya.

Ara memang sudah tahu ketika berkumpul sebelum tidur tadi, bahwa dia harus mencium semua orang. Atau sebaliknya dia harus terbiasa dicium oleh mereka.

Very Possesive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang