13~Bangun

25K 1.6K 10
                                    

Yipii Happy Reading All! ❤

°°°°°°°°°

Kevin pun berjalan menuju ranjang Ara dan mengabaikan tatapan-tatapan tajam dari kakak-kakaknya Ara.

Kevin sebenarnya tau bahwa mereka masih belum menerima jika ada laki-laki yang menyukai adiknya. Terlebih jika mereka baru menemukan adiknya ini.

Namun apalah daya Kevin, dia hanya tidak tau apa-apa kecuali dia menyukai Ara.

Ya. Kevin sudah masuk ketahap "bucinnya Ara" sebenarnya para sahabat mereka pun sudah tahu bahwa Kevin menyukai Ara.

Terlihat jelas dengan perilaku dan perlakuan Kevin yang berbeda ketika bersama orang lain, bersama mereka, dan bersama Ara. Bahkan tatapan matanya pun akan melembut jika melihat Ara.

Anak TK pun akan langsung tahu jika Kevin menyukai Ara. Oh ralat tapi bucinnya Ara.

Awalnya Kevin pun sama seperti Ano yang menganggap Ara hanya adiknya. Terlebih sifat polosnya itu membuat mereka harus ekstra menjaga Ara dari kejamnya dunia.

Namun lama kelamaan. Rasa ingin menjaga sebagai adik pun berubah menjadi rasa ingin menjaga sebagai seorang laki-laki yang menjaga gadisnya.

Ya, Kevin sudah menahan perasaan ini selama tiga tahun lamanya. Entah Kevin yang pintar menyembunyikan perasaannya atau Ara yang tidak peka terhadap sekitar terutama kepada Kevin.

Mungkin, karena Ara yang tidak peka. Buktinya para teman-temannya mengetahui bahwa Kevin menyukai Ara tanpa perlu Kevin beritahu.

Selama tiga tahun itu pun Kevin sudah mencoba menghilangkan perasaannya kepada Ara. Namun semakin mencoba perasaan itu semakin membesar.

Akhirnya ia mengikuti perkataan hatinya saja. Yang memang sampai detik ini perasaan Kevin ke Ara semakin membesar.

Dan Kevin pun sudah membulatkan tekadnya untuk memberitahu Ara tentang perasaannya. Meskipun Ara akan menolaknya ia tak apa asal Ara tahu perasaannya itu sudah lebih dari cukup menurut Kevin.

Kevin pun duduk disamping ranjang Ara dengan memegang tangan Ara dan mengusapnya dengan lembut.

''Hai Ra. Ini aku Kevin. Apa kamu tidak merindukanku?'' Lirih Kevin.

''Kamu tau, kamu tidur kaya gini gak ada yang manja-manjaan lagi sama aku. Gak ada yang minta elusin lagi pipinya. Bagun ya, aku kangen sama kamu.'' Lanjut Kevin lalu kevin pun menunduk dan mencium tangan Ara yang dia pegang.

Namun, saat dia mencium tangan Ara tangan itu bergerak. Kevin pun langsung menegakkan badannya yang membuat semua orang disana melihat Kevin dengan heran.

Lalu tak lama mata Ara pun terbuka sedikit demi sedikit yang membuat Kevin tanpa sadar menitikkan air matanya.

''Eungh'' Lenguh Ara.

''ARA?!'' Panggil Kevin kaget membuat semua orang disana mendekat ke arah ranjang Ara dan melihat Ara yang sudah tersadar, seketika Bara memencet tombol khusus memanggil dokter.

''Ha.. us'' Ucap Ara lirih.

Kevin yang mendengar itu pun segera mengambil gelas dan meminta Fira mengisikan gelas itu dengan air lalu meminumkannya kepada Ara.

''Sssttt'' Ringis Ara sambil memegang kepalanya membuat semua orang disana khawatir.

''Ara gapapa?''

''Hey kenapa?''

''Princess apa ada yang sakit?''

''Sayang ada apa?''

Very Possesive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang