Kriing .. kriing ..
Akhirnya suara bel yang ditunggu-tunggu berbunyi juga. Semua siswa berhamburan keluar kelas. Ada yang menuju perpustakaan, taman, atau bahkan kantin.
Seperti Ara, Fira, Ano dan Kevin yang sedang berjalan menuju kantin.
''Eh duduk sana yo.'' Seru Ano menunjuk tempat duduk yang masih kosong tepatnya di paling ujung.
''Sekuy lah.'' Jawab Fira. Sedangkan Ara dan Kevin mengikuti kemana pun Fira dan Ano dengan tangan Kevin yang terus menggenggam tangan Ara seakan takut jika dilepaskan Ara akan hilang.
Entah karena takut Ara hilang atau sekarang Kevin sudah benar-benar menunjukkan bahwa dia bucinnya Ara.
''Gandengan mulu Pak. Kek orang mau nyebrang aja.'' Sindir Ano yang melihat Ara dan Kevin.
''Dugong sirik.'' Sarkas Kevin.
''Emang ada dugong ya Pin?'' Tanya Ara membuat mereka bertiga tepok jidat.
''Dah lah. Mau pada pesen apa? Laper nih.'' Ucap Ano memotong pertanyaan Ara yang sama sekali belum terjawab.
''Ara mau em apa ya. Bakso aja deh.'' Ucap Ara.
''Fira mau batagor kuah sama jus strawberry.''
''Baso aja samain kaya Ara minum nya jus mangga dua sama Ara.'' Ucap Kevin.
''Oki doki. Tunggu ya gais.'' Setelah mengucap itu Ano pun segera pergi menuju stand makanan yang akan dia beli.
Selama menunggu Ano membeli makanannya Ara dan Fira terus bercanda sesekali mereka tertawa karena lelucon yang mereka keluarkan.
Sedangkan Kevin dia bermain game online. Namun matanya sekali-kali tetap melirik Ara dan ikut tersenyum ketika melihat Ara tertawa.
Namun candaan Fira dan Ara terhenti karena sebuah teriakan di penjuru kantin yang semakin membuat kantin ramai.
Usut punya usut ternyata dalang dibalik kejadian kantin kali ini adalah sang most wanted.
''Eh duduk sono yuk tuh ada dede emes.'' Seru Davin.
''Dede emes yang lo bilang itu adik gue!'' Tukas Bara yang langsung pergi menuju meja sang adik.
''Woy bang tunggu napa.'' Seru Alde yang langsung berlari menyusul Bara.
Tidak lupa Davin dan Rey yang langsung berjalan cepat menyusul Bara dan Alde.
''Hai baby.'' Sapa Bara yang sudah duduk disebelah Ara dan mengusap rambut Ara dengan sayang.
''Hai Bang.'' Balas Ara dengan senyuman yang manis.
''Woi Vin minggir. Gue mau duduk disitu.'' Ucap Alde kepada Kevin. Yang tidak dibalas sama sekali.
Akhirnya Alde pun mengalah dan duduk disebelah Bara karena bagaimana pun Alde tau Kevin tidak akan mau jauh-jauh dari adiknya.
Bucin garis keras. Batin Alde kesal.
Selama menunggu Ano dan Rey yang memesan makanan mereka pun terus berbincang dengan sedikit candaan yang membuat mereka tertawa.
Banyak orang yang terkagum melihat mereka tertawa terutama kaum hawa yang menatap kagum Bara dan Kevin yang dingin sekarang sedang tertawa.
Tidak sedikit pula orang yang memandang Ara dengan sinis. Mereka hanya tahu bahwa Ara merupakan anak beasiswa. Tanpa tahu kebenarannya.
Karena Ara sendiri yang meminta agar hal ini ditutupi. Dia tidak mau tiba-tiba banyak yang ingin menjadi temannya hanya untuk memanfaatkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Very Possesive Brother
Short StoryDilarang mendekat untuk PLAGIATERS. °°°°°°°°° Hidup selama 13 tahun bersama keluarganya ini jauh dari kata bahagia dan harmonis. Gadis lucu nan cantik ini setiap harinya diisi oleh rasa sakit baik fisik maupun mental oleh keluarganya. Namun, suatu...