Sesuai janji aku di part sebelumnya kalau hari ini bakal double up!
Sooooooooo happy reading!
°°°°°°°°°°°°°
Sekarang waktunya makan malam. Maka tidak heran jika semua anggota keluarga Pratama sudah berada di ruang makan.
''Sayang kamu mau makan sama apa?'' Tanya Mamih Putri kepada Ara. Sedangkan Ara masih diam dengan berbagai pikiran didalam otak cantiknya.
''Sayang?'' Kali ini Dini yang bertanya. Kenapa anaknya ini?
''Ara?'' Tegur Dini sekali lagi dengan menepuk lembut lengan sang anak.
''Eh iya Mom. Kenapa?'' Tanya Ara ketika merasakan sentuhan di lengannya.
''Kamu kenapa?'' Tanya Dini lagi.
''Eh nggak apa-apa. Kok belum pada makan?'' Tanya Ara heran.
''Nggak apa-apa. Sekarang kita mulai makannya.'' Ucap Mahen karena tahu bahwa anaknya itu belum mau menceritakan permasalahannya.
Mereka pun makan dengan keheningan namun tidak dengan pikiran mereka yang menebak-nebak kenapa putri dan adiknya ini. Tentunya kecuali Alde dan Bara yang sudah mengetahui kenapa Ara bersikap seperti tadi.
Makan malam pun telah usai sekarang mereka semua sedang berkumpul di ruang keluarga dengan Ara yang terus memeluk Mommy nya.
Dini tidak keberatan dengan kemanjaan putri satu-satunya ini. Namun entah kenapa perasaannya kali ini merasa akan ada sesuatu yang terjadi kepada putrinya.
Pelukan ini seperti menyiratkan sebuah perpisahan. Namun Dini segera menepis pikiran buruk dan negatif nya ini.
Mahen yang melihat gelagat aneh dari sang istri pun bertanya namun dibalas gelengan dan sebuah senyuman.
''Mom Ara ngantuk. Ara tidur duluan ya.'' Ucap Ara pelan yang memang keadaan Ara sekarang sudah ngantuk sekali. Entah kenapa hari ini rasanya dia sangat lelah.
''Tidur sama Abang mau?'' Tanya Rian yang dibalas anggukan oleh Ara membuat Rian senang bukan main.
''Yes! Let's go princess kita tidur.'' Ucap Rian dengan antusias.
''Aku ikut.'' Ucap yang lain kecuali para orang tua membuat Rian jengkel. Dia berniat untuk tidur berdua dengan princessnya namun kenapa mereka harus ikut.
''Boleh lagian kasur nya bisa nampung kalian kan.'' Ucap Ara dengan pelan yang tentunya membuat mereka senang dan menjulurkan lidah kepada Rian, minus Bara dan Farhan tentunya.
Akhirnya mau tak mau Rian pun harus berbagi kasur dengan mereka. Gagal sudah rencananya berduaan dengan sang adik.
Ketika para anak-anak sudah ke kamar tersisalah para orang tua di ruang keluarga itu.
''Kenapa sayang? Daritadi Mas liatin kamu kayanya gak tenang gitu.'' Tanya Mahen kepada Dini membuat Putri dan Adrian pun melihat kearah mereka.
''Gak tau Mas. Perasaan ku gak enak sedari pulang anak-anak sekolah tadi.'' Lirih Dini.
''Cuman perasaan kamu kali Din.'' Ucap Putri menimpali.
''Tapi perasaan ini kuat banget Put. Kamu pasti tau maksud aku kan Put?'' Tanya Dini di akhir ucapannya.
''Iya aku paham. Tapi kan mereka baik-baik aja. Buktinya sekarang mereka mungkin sudah pada tidur.'' Jawab Putri.
''Tapi ... ah sudahlah semoga ini hanya perasaanku saja.'' Gumam Dini.
''Emang kamu ngerasain apa sih?'' Tanya Adrian kepo.
''Nggak tau semenjak tadi Ara pulang sekolah dan tiba-tiba memelukku rasanya seperti sesak, pikiran negatif memenuhi pikiranku. Aku cuman takut anak-anak kenapa-napa terutama Ara.'' Lirih Dini di akhir kalimat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Very Possesive Brother
Short StoryDilarang mendekat untuk PLAGIATERS. °°°°°°°°° Hidup selama 13 tahun bersama keluarganya ini jauh dari kata bahagia dan harmonis. Gadis lucu nan cantik ini setiap harinya diisi oleh rasa sakit baik fisik maupun mental oleh keluarganya. Namun, suatu...