40~Kenyataan

14.3K 1K 56
                                    

Karena dari semua komen kalian di chapt kemarin di dominasiin sama yang minta happy ending.

Jadiiiii

Aku bakal bikin sad endiiinggg!!

Seneng ga nih? ( ꈍᴗꈍ)

Hahaha bercandaa bercandaa 🤣🤣🤣 seneng banget liat kalian kesel😭🤣

Fyi, aku bakal nambahin beberapa chapter sebelum bener-bener ending yawww!!

Jadi jangan bosen sama cerita ini ಥ‿ಥ

°°°°°°°°°°°°°°°°°°

''Sayang .. sayang hey bangun..''

''Hey kamu kenapa? Bangun sayaang.''

''Mommy kenapa Dad?''

''Daddy gak tau Al. Ya ampun sayang hey!''

Ya, sedari tadi Mahen membangunkan Dini sang istri yang terlihat gelisah dan terus menggumamkan nama Ara. Bara pun yang baru datang merasa aneh dengan Mommy nya.

Mahen pun mengguncangkan badan Dini sekali lagi sedikit lebih keras agar Dini terbangun.

''Ara.. Ara mana Mas?'' Tanya Dini saat sudah bangun dengan masih menangis.

''Ara? Anak kita masih tertidur tuh.'' Tunjuk Mahen kearah brankar dimana disana Ara sedang tertidur dan Bara disampingnya.

''Mommy kenapa?'' Tanya Bara dari samping ranjang Ara.

''Iya, kamu kenapa sayang? Membuatku khawatir saja.'' Ucap Mahen yang sudah memeluk dan mengusap bahu sang istri yang masih tersenggal-senggal nafasnya. Mahen pun dengan segera memberi minum kepada sang istri agar Dini lebih tenang.

''Mommy mimpi Ara ninggalin kita hiks.. hiks..'' Tangis Dini lagi ketika mengingat mimpi itu. Sungguh mimpi kali ini seperti sebuah kenyataan dan Dini tidak mau itu terjadi.

''Sudah sayang itu hanya mimpi.'' Ucap Mahen menenangkan sang istri.

''Tapi itu hiks.. seperti nyata hiks.. aku takut Mas hiks..''

''Istigfar sayang. Minum lagi ya.'' Dini pun menuruti perintah sang suami dan sedikit demi sedikit Dini sudah menjadi tenang.

''Mommy senang dan bersyukur sekali kalau itu hanya sebatas mimpi.'' Ucap Dini saat sudah tenang.

''Mommy tumben bermimpi seperti itu?'' Tanya Bara.

''Mungkin Mommy lupa berdoa dulu tadi sebelum tidur.'' Ucap sang Mommy dengan cengiran.

Saat ini memang sudah malam tapi belum tengah malam yang ada di rumah sakit hanya mereka bertiga untuk menjaga Ara. Sedangkan yang lain sedang dirumah, dan akan menyusul kesini.

Dini pun sebenarnya tadi sore ketiduran mungkin karena kelelahan jadi dia langsung tertidur di sofa. Namun sayang hal itu membuat Dini bermimpi buruk. Mimpi yang sangat tidak diinginkan apalagi kenyataannya.

''Kebiasaan kalau udah ngantuk banget suka lupa baca doa.'' Ucap Mahen kesal.

''Hehe maaf Mas aku lupa beneran.'' Ucap Dini lagi dengan kekehan.

''Eungh.'' Lenguh Ara.

''Hallo princess abang. Sudah bangun ternyata.'' Ucap Bara dengan mengusap lembut kepala Ara.

Very Possesive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang