"Aku suka sama kamu!" seru seorang cewek tiba-tiba.
Kaviar yang kebetulan berdiri di depan cewek itu langsung celingak-celinguk. Bingung. "Lo lagi ngomong sama gue?" tanyanya seraya membungkukkan badan karena cewek yang lebih pendek darinya itu terus menundukkan kepala, wajahnya pun tertutupi oleh rambut.
"Aku serius! Aku suka sama kamu udah dari lama. Kamu ... mau nggak jadi pacar aku?" tanya cewek itu ragu-ragu seraya memberikan sebuah kotak cokelat pada Kaviar.
Kening Kaviar berkerut dalam, memperhatikan cewek di hadapannya. Dilihat dari seragam dan pernak-pernik ospek yang dikenakannya, jelas cewek ini bukan berasal dari sekolahnya, kemudian pandangannya tertuju pada kotak cokelat. Sesaat dia tersenyum, ceritanya cewek ini sedang menyatakan perasaan begitu? Tapi padanya? Memangnya dia kenal? Ah tunggu!
"Lo disuruh sama siapa, sih? Mau nembak orang kok nggak tahu mukanya." Kaviar terkekeh pelan saat berhasil melihat wajah cewek itu. "Orang mau lo tembak masih di dalem. Lagian, Dek, cuma ngasih tahu. Orang yang lo mau tembak sudah punya tunangan. Sebagai persiapan aja."
Kaviar kembali berjalan pergi menuju warung Mang Asep untuk mengambil motornya yang sengaja dia parkir di sana.
"Tunggu! Lo ini siapanya Reyhan?"
Langkah Kaviar terhenti lalu berbalik menatap cewek itu, mata hitamnya terlihat kosong. "Kakaknya."
Cewek itu diam sesaat sebelum akhirnya menghampiri Kaviar lagi. "Ya udah, kalau gitu lo aja yang jadi pacar gue."
"Hah?" Kaviar tersedak saat secara tiba-tiba cewek itu memasukkan beberapa butir cokelat ke dalam mulutnya.
Sambil tersenyum sangat lebar cewek itu berkata, "Mulai sekarang lo pacar gue."
Kaviar mendelik. Dasar cewek gila.
***
101020
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMETIMES
Teen Fiction"Kavi, aku tahu hidupmu nggak mudah. Aku tahu kamu yang selalu kalah dari keadaan. Aku tahu saat ini kamu sedang jatuh. Aku tahu kamu selalu merasa kesepian. Semua itu ... membuatmu kayak gini, kan? "Tapi, Kavi, sekarang ada aku. Kamu bisa pegang t...