Malam sudah berganti menjadi pagi. Irene selalu bangun lebih awal untuk membuat sarapan. Walaupun dia masih sedikit marah dengan Sehun, tapi Irene tetap harus membuat sarapan untuk Sehun. Itu lah yang akan terjadi di pernikahan mereka nanti.
Walaupun Irene dan Sehun bertengkar, mereka tetap harus menjalankan kewajiban mereka sebagai suami istri. Tidak ada yang mengabaikan kewajiban mereka itu.
Jadi sekarang baru jam 5.33 pagi dan Irene sudah berada di dapur. Sehun akan bangun pukul 6 pagi nanti. Jadi sebelum Sehun bangun, Irene selalu selesai masak lebih dulu, jadi setelah Sehun bangun, dia tidak perlu menunggu sarapan nya lagi.
"Selamat pagi." Ucap Sehun yang baru turun dari tangga.
"Ini sarapan mu." Irene memberikan sepiring sarapan untuk Sehun.
"Terima kasih sarapan nya." Ucap Sehun. Irene hanya mengangguk dan meninggalkan Sehun di ruang makan sendirian. Sehun menatap kepergian Irene dengan tatapan tajam.
"Kembali ke sini." Ucap Sehun dengan tegas. Irene tidak menghiraukan Sehun di sana.
"BAE IRENE! BERHENTI DI SANA!!."
Irene berhenti ketika Sehun sudah membentak nya. Sehun sangat jarang membentak Irene. Sehun bangun dari tempat nya dan berjalan ke arah Irene.
"Kenapa kamu menghindar dari ku? Kamu masih marah?" Tanya Sehun. Irene tidak mau melihat mata Sehun.
"Tatap mata ku ketika aku berbicara, aku akan menjadi suami mu, aku tidak ingin kamu menjadi istri pembangkang." Ucap nya pelan tapi itu berhasil membuat Irene takut karena Sehun terlihat menyeramkan.
Sehun mengangkat dagu Irene dengan lembut. Walaupun Sehun membentak Irene, dia tidak banyak berbuat kasar kepada Irene, walaupun bisa di bilang sangat sering saat masih sekolah.
"Jangan menangis, aku tidak bermaksud membentak mu, tolong dengarkan aku dulu, aku sudah bilang, jika kamu tidak mau melakukannya, katakan baik-baik, kita akan mencari jalan keluarnya." Ucap Sehun lembut. Irene sedang menahan diri nya agar tidak menangis sekarang juga.
"Aku sendiri juga sudah berpikir seperti itu, tapi kenapa kamu seperti memaksa ku? Aku merasa kamu memaksa ku untuk menjadi sub mu." Ucap Irene. Matanya berkaca-kaca sekarang. Setetes air mata turun dari sudut mata Irene. Sehun langsung menghapus air mata itu.
"Jangan menangis," Ucap Sehun. Sehun menarik Irene ke pelukannya.
"Kamu sudah makan? Ayo kita makan." Ucap Sehun. Irene menggeleng di pelukan Sehun.
"Kenapa? Apa kamu sudah makan lebih dulu?" Tanya Sehun. Irene menghapus air matanya dan menggelengkan kepala nya.
"Aku sedang tidak nafsu makan." Ucap Irene pelan. Sehun tidak menyahuti Irene lagi, tapi Sehun langsung menggendong Irene dan membawanya kembali ke meja makan. Irene tidak memberontak lagi. Dia sebenarnya juga takut saat Sehun marah. Saat menikah nanti, dia harus menurut dengan Sehun. Memang seperti itu seharusnya. Jadi Irene sudah berusaha mencoba melakukan nya sejak sekarang.
"Kamu harus makan, buka mulut mu." Ucap Sehun lembut. Jika kalian penasaran ada di mana Irene. Irene sedang di pangku oleh Sehun. Sehun tidak ingin mengambil risiko Irene kabur lagi dari nya.
Irene membuka mulut nya dan membiarkan Sehun menyuapi nya. Mereka berbagi sarapan, 1 piring untuk berdua. Sehun tidak masalah dengan itu, karena Sehun tidak tahu kenapa Irene hanya membuat untuk satu porsi saja.
"Kamu sudah mandi?" Tanya Sehun sambil menyuapi satu sendok terakhir nya untuk Irene. Irene menggelengkan kepala nya.
"Cucian kita banyak, nanti siang aku bawa laundry saja." Ucap Sehun. Irene menelan makanan yang ada di dalam mulut nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine [ 2 ] ✔️
Fanfiction[COMPLETE] R21+ Sequel dari Ff Reverse!!! Irene dan Sehun bertemu kembali setelah berpisah selama 5 tahun, dalam situasi yang sangat baik, tapi perlahan irene melihat dunia Sehun yang berbeda dari dunia nya. "Aku telah menemukan alasan kamu melakuk...