Setelah waktu itu masalah professor Richard itu sudah di bereskan. Kehidupan kantor Sehun dan Irene juga terus semakin membaik. Tidak ada lagi masalah-masalah berat yang muncul untuk menghancurkan karier mereka berdua.
Bahkan sekarang Sehun dan Irene juga mulai bisa mengambil hari libur mereka. Dan biasa itu akan jatuh pada akhir pekan. Antara Sabtu atau Minggu. Seperti hari ini. Irene dan Sehun sudah sepakat untuk mengambil hari libur mereka bersamaan, jadi mereka bisa sama-sama pergi ke suatu tempat bersama. Hanya berdua.
"Irene," Bisik Sehun di telinga Irene. Irene sudah biasa dengan sikap Sehun yang seperti ini. Dia akan datang tiba-tiba di saat Irene sedang memasak sesuatu dan memeluk Irene dengan erat.
"Apa Sehun?" Balas Irene.
"Kamu sudah mengambil libur kan hari ini? Ayo kita pergi jalan-jalan." Ajak Sehun.
"Siapa yang bilang aku ambil libur? Enggak kok." Balas Irene.
Sehun langsung membalikkan badan Irene agar menghadap ke arahnya. "Aku kan sudah menyuruhmu kemarin malam." Geram Sehun.
"Tapi aku banyak kerjaan Sehun, aku bakal ambil hari libur kalau kerjaan aku udah beres ya, sekarang aku mau masak dulu, memang kamu ga mau makan?" Tanya Irene.
Irene berniat berbalik tapi Sehun menahannya. "Libur hari ini, aku ga mau tahu, aku udah siapin tempat buat kita jalan-jalan hari ini, kalau kamu nolak, aku bakal pergi sama cewek lain." Ancam Sehun.
Irene tersenyum. "Tidak apa-apa, jalanlah dengan cewek lain." Jawab Irene. Sehun mengerutkan dahinya. "Apa kamu bilang?" Tanya nya sekali lagi.
"Aku bilang tidak masalah, pergi saja, aku akan ke kantor setelah ini." Ucap Irene sambil mengelap tangannya yang basah.
"Irene, jangan melawan ku, aku hanya ingin kamu beristirahat sebentar, kita jalan-jalan setengah hari baru kamu kerja lagi Oke? Jangan kelelahan, kamu seminggu ini kerja terus, ayo kita piknik sebentar."
Sehun memeluk Irene semakin erat seperti tidak ingin Irene pergi jauh-jauh darinya. "Baiklah, setengah hari saja ya."
Sehun tersenyum senang sekaligus bangga karena dirinya berhasil mengubah pemikiran Irene yang tidak bisa di ubah siapa pun. "Makasih istri ku, Yaudah kamu siapin makanannya, aku siapin barang-barang bawaannya ya. I love you my Wife."
Sehun meninggalkan sebuah kecupan singkat sebelum lari keluar dari dapur. Irene hanya bisa bersabar dengan kelakuan suaminya yang seperti anak-anak itu.
*****
[ Sehun POV ]
Aku tidak mengangka mengajaknya piknik akan menjadi semudah itu, aku pikir dia benar-benar tidak mau di ajak keluar. Ini sudah berminggu-minggu dia hanya bekerja di kantor dan di rumah. Waktunya selalu dia habiskan untuk bekerja.
Yang menjadi kepala keluarga di sini kan aku, Kenapa dia harus bekerja seperti itu? Aku tidak mengerti alasan lain dia bekerja? Jika masalah uang aku akan memberikannya. Dan kalau dia bilang dia bekerja untuk bersenang-senang, aku tidak melihat nya seperti itu. Aku melihatnya dia terkurung di dalam pekerjaannya sendiri.
Aku sengaja membangun perusahaan besar agar Irene tidak perlu lelah bekerja untuk membantu keuangan keluarga ku dan dia. Tapi kenyataannya, tetap saja dia bersikeras untuk bekerja. Padalah yang aku inginkan hanya melihat dia bersenang-senang dan tertawa. Itu akan menghapus rasa lelah yang aku rasakan selama ini saat bekerja.
Tapi bukannya senyuman dan sapaan hangat saat biasa aku pulang kerja. Aku malah melihatnya berkutik dengan laptopnya di ruangan kerja dan hanya mengatakan. "Makanan sudah ada di meja makan."
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine [ 2 ] ✔️
Fanfiction[COMPLETE] R21+ Sequel dari Ff Reverse!!! Irene dan Sehun bertemu kembali setelah berpisah selama 5 tahun, dalam situasi yang sangat baik, tapi perlahan irene melihat dunia Sehun yang berbeda dari dunia nya. "Aku telah menemukan alasan kamu melakuk...