Part 33 - Airplane

1.1K 36 2
                                    

[ Irene POV ]

Aku dan Sehun sudah berada di pesawat sekarang. Aku tidak tahu dia memesan pesawat apa ini. Tidak ada orang lain di sini. Hanya ada aku, dia dan beberapa pramugari dan tentu saja pilot di kokpit pesawat ini.

"Sehun, kamu pesan seluruh pesawat ini?" Tanya ku.

Dia menggeleng. "Ini pesawat milik keluarga ku, aku hanya meminjamnya." Jawabnya dengan santai.

"Kalau gitu bukannya kamu bisa mengatur jadwalnya sendiri? Tidak perlu mengikuti jadwal ini juga gapapa kan? Kenapa kita harus buru-buru?" Tanya ku.

Dia menghela nafasnya dengan kasar dan menaruh majalah yang sedang dia baca. "Irene ku tersayang, kamu itu kan pintar, masa harus aku jelaskan?" Tanyanya sambil menatap ku.

"Aku tidak mengerti." Ucap ku.

"Yang terbang kan bukan hanya kita, ada ratusan pesawat yang terbang di sini. Kita memiliki jadwal penerbangan sendiri agar tidak terjadi kecelakaan di udara, semuanya sudah tertata rapi agar semua penerbangan berjalan mulus dan tidak ada yang bertabrakan atau terbang terlalu dekat, dan kita sudah di beri jadwal penerbangan jam 5 pagi. Kita tinggal mengikuti nya saja." Jelas Sehun.

Aku membentuk 'O' di mulut ku.

"Irene, pesawat ini juga akan menjadi milikmu, mau berkeliling?" Tanya nya.

"Berkeliling? Memang nya tidak apa-apa?" Tanya ku.

"Kita sudah di udara, tidak apa-apa, ayo aku tunjukan isi dalam pesawat ini." Dia bangun dan mengajak ku berkeliling.

"Ada beberapa ruangan, di depan ada satu toilet di belakang ada satu. Di tengah sini ada 2 kamar, di depan hanya ada 20 kursi. Itu karena pesawat ini adalah pesawat pribadi keluarga ku," Ucap nya. Dia membuka salah satu kamar dan menunjukkan dalam nya kepada ku.

"Kamar yang bagus." Puji ku.

"Biasanya, ini kamar ku, di sebelah kamar orang tua ku," Ucap nya. Dia mendorong ku masuk ke dalam perlahan dan mengunci pintunya.

"Tadi kamu bertanya apa aku normal kan? Aku akan menjawabnya di sini saja, dan aku rasa kamu tidak pernah merasakan bercinta di atas pesawat kan?" Tanya nya. Aku mundur karena dia terus berjalan ke arah ku.

Bagian belakang kaki ku sudah menabrak ranjang ku rasa. Dia masih tetap tenang dan berjalan ke arah ku terus. Aku terjatuh di atas ranjang itu. Dengan cepat Sehun menangkap kedua tangan ku dan menahan posisi ku.

"Mungkin kamu sudah terlalu banyak bergerak, sekarang aku harus mendiamkan diri mu di atas ranjang." Ucap nya sambil tersenyum seperti itu.

"Seingat ku kamu juga waktu itu sudah setuju, kita bermain tanpa kontrak, tapi ada beberapa hal yang tidak ingin kamu lakukan kan? Ayo kita mencobanya sekarang." Ucap nya. Dia bangun dan melepas pakaian atasnya.

"Ayo buka baju mu, atau kamu ingin aku yang membukanya?" Tanya nya.

Kenapa Sehun jadi frontal seperti itu. Aku mengambil selimut dan menutupi seluruh tubuh ku dengan selimut, walaupun sebenarnya aku masih berpakaian lengkap.

"Jangan kabur kamu Irene, aku akan mengikat mu dia atas ranjang nanti." Ucap nya. Dia menarik kaki ku dan aku kembali ke posisi awal. Dia menarik celana ku hingga terlepas dari tubuh ku. Aku pikir dia hanya menarik celana ku, ternyata celana dalam ku juga.

"Aku buka baju mu juga ya?" Tanya nya. Aku mengangguk. Lagi pula dia ini suami ku. Aku tidak bisa menolaknya juga. Atas dasar apa aku menolaknya?

Dia membuka semua pakaian ku dan sekarang aku tidak memakai sehelai benang pun di tubuh ku. "Kamu mau coba yang mana? Aku membawa beberapa mainan, dan mungkin kamu akan berminat." Ucap Sehun. Dia mengeluarkan tasnya dan di dalamnya ada beberapa mainan.

You're Mine [ 2 ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang