Aku sangat ragu antara masuk ke kamar Sehun atau kembali ke kamar ku. Aku ingin tahu tentang apa semua ini, aku ingin mendengar penjelasan nya langsung dari mulut nya. Tapi aku juga takut. Aku takut dia akan melakukan semua itu kepada ku jika aku menyetujui nya.
Aku sudah melihat banyak referensi tentang itu. Aku tidak yakin aku cukup berani untuk menerima itu semua. Aku tahu Sehun sedang menunggu ku dan berharap aku masuk ke kamar nya. Karena sekarang saja aku sudah berada tepat di depan pintu kamar nya.
Sehun tiba-tiba membuka pintu kamar nya dan diam di hadapan ku. "Aku tahu kamu sudah berdiri di sini sejak tadi, masuklah" Ucap Sehun. Aku melihat seisi kamar nya. Tidak ada yang berbeda. Semua nya masih sama saja dengan saat tadi pagi aku membangunkannya.
Sehun membuka lebar pintu kamar nya dan berdiri di samping itu.
"Aku bisa berubah pikiran dan tetap menutup mulut ku setelah itu. Putuskan sekarang, kamu ingin penjelasan atau tidak. Jika kamu tidak mau, silahkan kembali ke kamar mu." Ucap nya. Aku merasa dia sedikit lebih dingin sejak kejadian tadi. Dan saat di dapur dan juga saat ini.
"Sini." Dia tiba-tiba menarik ku ke dalam kamar nya dan membawa ku ke ranjang nya.
"Aku tahu kamu penasaran, tapi itu tidak seperti yang kamu bayangkan. Aku hanya akan melakukannya jika kamu setuju ingin menerima nya, aku tidak akan melakukan apa pun kepada diri mu, yang tidak kamu setujui atau kamu tidak inginkan." Ucap nya. Aku duduk di atas ranjang nya dan dia berdiri. Dia berbicara sambil menahan rahang ku agar wajah ku tetap menghadap wajah nya.
"Aku tidak akan mau melakukan itu dengan mu." Jawab ku.
"Aku tahu itu, kamu tidak akan mau, kamu melihat nya di internet bukan? Dengan semua alat-alat itu? Menurut mu itu akan sakit?" Tanya Sehun. Aku mengangguk. Itu sudah jelas. Bagaimana benda-benda itu akan melekat pada tubuh ku. Aku tidak sanggup membayangkannya.
"Kita tidak akan melakukan apa pun hingga kita menikah." Ucap ku. Dia melepas rahang ku dan berjalan menjauh dari ku sambil mengangguk.
"Apa yang ingin kamu ketahui tentang ini? Aku akan menjelaskannya perlahan, lalu kita akan menunggu keputusan mu, jika kamu tidak mau melakukan ini, tidak masalah untuk ku, asalkan kamu tidak meninggalkan aku." Ucap nya. Matanya terlihat sangat takut.
"Aku tidak tahu apa-apa tentang hal ini, apa ini semua?" Tanya ku putus asa.
"BDSM tidak selalu mengarah ke penyiksaan Irene, ini semua lebih tentang kepercayaan dan kenikmatan." Ucap Sehun. Aku mendengarkan, tapi aku tidak tahu apa itu benar atau tidak.
"Aku tidak tahu apa ini akan membantu mu atau tidak," Ucap nya sambil berjalan terus ke arah sebuah lemari di pojok ruangan. Mata ku terus menatap ke arah nya.
Sehun kembali dengan 1 buah penutup mata dan sebuah dasi milik nya. Kepala ku terus saja berpikir, apa yang ingin dia lakukan dengan benda-benda itu? Dia berjalan kembali ke arah ku.
"Kamu ingin mencoba nya? Aku berjanji tidak akan menyakiti mu, kita bisa berhenti ketika kamu meminta nya atau jika ini terlalu sakit, kamu bisa meminta ku berhenti." Ucap nya. Aku menatap ke arah mata nya dan tangan nya secara bergantian.
"Apa yang ingin kamu lakukan kepada ku dengan itu?" Tanya ku. Dengan susah payah aku menelan saliva ku sendiri. Sehun tersenyum. Dia tersenyum.
"Aku tidak akan melakukan tindakan yang terlalu jauh, tapi ingatlah, katakan 'Stop' jika kamu tidak mau melanjutkannya." Ucap Sehun. Aku menatap nya penuh keraguan.
Dia berhenti di tempat nya. "Aku tidak ingin melakukan ini jika kamu tidak mempercayai ku, aku ingin kamu mempercayai ku," Ucap nya. Aku menatap apa yang ada di tangan nya. Itu hanya sebuah dasi dan penutup mata. Sehun tidak akan melukai ku dengan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine [ 2 ] ✔️
Fanfic[COMPLETE] R21+ Sequel dari Ff Reverse!!! Irene dan Sehun bertemu kembali setelah berpisah selama 5 tahun, dalam situasi yang sangat baik, tapi perlahan irene melihat dunia Sehun yang berbeda dari dunia nya. "Aku telah menemukan alasan kamu melakuk...