Part 35 - Mission Start

1K 28 3
                                    

[ Sehun POV ]

Ponsel ku bergetar. Aku lupa mengeluarkannya dari saku jaket ku. Aku juga lupa untuk berganti baju. Pakaian ku masih lengkap seperti saat aku pergi tadi. Ya sudah lah. Tanggung mau ganti baju tidur.

Aku melihat siapa yang mengirim ku pesan di tengah malam seperti ini.

"Bos, saya sudah sampai di hotel, beberapa anak buah anda sudah mulai berpencar, mereka menemukan lokasi nya, mereka tidak berpindah dari sana, Saya menyarankan anda bergegas sekarang, mereka semua sedang tertidur saat ini."

Aku membaca pesan dari Jerry. Aku memijat pelipis ku. Aku bilang pada Irene aku akan pergi pagi. Tapi ini masih tengah malam, aku melihat ke arah jam. Bagus. Masih jam dua tengah malam. Aku tidak tahu harus membangunkan dia atau tidak. Tapi aku yakin dia akan melarang ku pergi jam segini.

"Jerry, tidak bisa kan kamu awasi mereka terus? Saya sedang tidak mungkin untuk keluar sekarang." Balas ku.

Drttt..

"Tidak bisa, saya mendapat informasi, Orang yang bernama Richard itu selalu bangun pukul 4 pagi, jadi kalau kita tidak bergegas sekarang, dia akan bangun dan mungkin akan sedikit lebih sulit karena dia memiliki banyak anak buah, kalau sekarang, anak buah nya sedang tidak terlalu banyak, jadi mudah di lumpuhkan."

Jerry ada benarnya. Aku menatap Irene sebentar. "Irene, Aku harus pergi sekarang. Maaf Irene. Aku harus meninggalkan mu saat tidur. Aku minta maaf jika saat bangun nanti kamu tidak melihat ku di sisi mu. Untuk sekali saja. Aku berjanji akan kembali dengan selamat, kalau aku tidak kembali dalam 24 jam, jangan cari aku, aku akan pulang. Aku janji. Kamu bisa pegang omongan ku. Aku pergi dulu. Jangan lupa makan yang teratur dan jangan mencari ku. Tetap lah di dalam hotel dan kita semua akan kembali bersama secepatnya." Bisik ku. Aku mencium dahi nya dengan lembut.

Aku harus pergi sekarang. Aku mengambil kertas dan menuliskan surat di sana. "Jangan cari aku, maaf aku meninggalkan mu, jangan lupa makan, Jerry akan ikut dengan ku untuk menjaga ku, tenang saja, ada Olivia yang akan menemani mu di sini, jangan nakal, jangan membantah. Aku akan segera kembali dengan selamat. Aku janji. Aku menyayangi mu dan juga mencintai mu Bae Irene. -Suami mu."

Aku menyelipkan surat itu di bawah ponselnya. Aku yakin dia akan membacanya nanti saat dia terbangun.

Aku segera keluar dari kamar ini dengan berat hati. Jerry sudah menunggu ku di depan kamar ku.

"Mobil sudah siap bos." Ucap nya. Aku mengangguk. Dia berjalan di belakang ku.

"Ada berapa banyak?" Tanya ku.

"Hanya 5 orang, 2 di gerbang nya, 2 di dalam, dan 1 lagi mungkin bersama nya." Jawab Jerry dengan sangat yakin. Aku mengangguk.

"Kerja Bagus." Puji ku. Dia sudah mendapatkan informasi yang bagus tanpa aku suruh.

Jerry membukakan pintu mobil untuk ku. Aku masuk dan duduk di sebelahnya. Di belakang ku sudah ada 3 anak buah ku juga.

"Jika misi ini berhasil, kalian semua akan saya berikan bonus, jadi bekerja lah dengan baik," Ucap ku.

"Siap bos." Jawab mereka serentak.

"Jalan Jer." Suruh ku. Dia langsung menjalankan mobil ini. Mata ku kembali melihat ke arah hotel itu lagi. Irene di sana sendirian.

"Olivia sudah sampai kan?" Tanya ku. Jerry mengangguk. "Kamar Olivia tepat di depan kamar anda Bos, istri anda akan baik-baik saja. Saya juga menambahkan penjaga di dekat lift agar dia tidak bisa keluar dari sana." Jawab Jerry. Aku mengangguk. Setidaknya itu tidak akan mudah untuk Irene keluar dari hotel. Itu sudah sangat bagus.

******

"Bos, penjaga gerbang sudah di lumpuhkan."

"Tahan, jangan lumpuhkan semua, mereka akan menyadari kedatangan kita, jangan terlalu cepat menghabisi mereka, aku ingin bersenang-senang juga." Ucap ku.

"Baik bos, kami menunggu anda." Ucap salah satu dari mereka.

"Jerry, tolong lebih cepat. Jalanan sepi." Ucap ku. Jerry mengangguk mengerti dan menancapkan gas lebih cepat lagi. Ini sudah hampir sampai. Rumah mereka ternyata tidak di dalam kota. Itu menarik. Mereka ternyata mengasingkan diri.

Setelah 10 menit, akhirnya aku sampai juga di depan sebuah gedung. Itu tidak terlihat seperti rumah. Lebih tepatnya seperti pabrik tua yang terbengkalai. Itu pasti markas mereka.

"Markas mereka?" tanya ku pelan pada Jerry.

"Ya bos," Jawabnya dengan cepat.

Aku mengangguk. Aku keluar dari mobil. Ada dua penjaga yang sudah tidak sadarkan diri di sana.

"Turun." Perintah ku. Mereka semua turun dari mobil. Begitu juga dengan satu mobil van lagi yang berisi 10 anak buah ku.

Total semua, aku hanya membawa 20 orang. Seharusnya itu cukup untuk melawan 5 penjaga dan juga professor gila itu.

Aku masuk bersama yang lainnya. Aku pikir hanya luarnya saja yang terlihat seperti gudang, tapi Tempat ini sangat gelap, sayang nya aku tidak mungkin bisa menyalakan senter, ataupun pencahayaan lainnya. Tapi di sini masih bisa terlihat karena bantuan cahaya dari luar.

"Bos, tetaplah di belakang kami, jangan terlalu gegabah." Ucap salah satu dari mereka. Ya aku tahu, ini lah gunanya mereka.

"Kalian masih bisa melihat?" Tanya ku. Mereka mengangguk.

Aku berada di tengah mereka. Ya kita semua memegang senjata masing-masing, satu pistol dan satu pisau lipat. Mereka terus berjalan perlahan dan berhenti di depan sebuah pintu. Jerry membuka pintu itu.

"Kacamata." Suruh ku. Mereka semua memakai kacamata night vision yang sudah kita bawa masing-masing tadi.

"Sial." Gumam ku.

Aku pikir mereka bilang hanya 5 orang. Ini benar-benar tidak akurat. Mereka mungkin lebih dari 50 orang. Bagaimana mungkin? Ini bukan markas mereka. Tapi ini tempat istirahat pada penjaga itu.

"Mundur sekarang!!!." Suruh ku.

Jerry langsung menarik ku keluar dari sana. Para penjaga itu sudah jelas pasti melihat ku dan semua anak buah ku. mereka tidak tertidur. Mereka seperti sudah menantikan kehadiran kami. .

"DIAM DI SANA!!"

Tuh kan. Aku menatap jengkel ke arah Jerry. Dia terus membawa ku ke arah luar. Sayangnya saat kami sampai di ambang pintu, pintu yang tadi kami gunakan untuk masuk tiba-tiba saja sudah terkunci.

Klekk....

Seluruh lampu di ruangan itu menyala dengan terang. Aku bisa melihat semuanya. Aku sudah terkepung di sini. Anak buah ku juga sudah tertangkap. Sekarang hanya tersisa aku dan Jerry.

"Apakah itu Oh Sehun? Pewaris tunggal dan anak dari keluarga Oh, Senang bisa melihat mu masih hidup di sini." Ucap nya. Jelas aku mengenali siapa itu.

"Tangkap mereka semau dan bawa ke lab." Suruhnya. Anak buah nya langsung menangkap ku dan Jerry. Mereka menutup kepala ku dengan kantung hitam dan aku tidak bisa melihat apa pun lagi.

[ Sehun POV END ]

TBC

You're Mine [ 2 ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang