Part 45 - Working Alone

734 34 1
                                    

Sehun sudah sampai di kantornya. Jujur saja, hari ini dia tidak merasa begitu bersemangat. Tidak ada Irene yang bisa dia tontonin seharian. Tidak ada Irene yang bisa dia ajak makan siang bersama. Tidak ada Irene yang bisa dia ajak bercanda lewat telepon sambil melihat ke seberang.

Yang bisa Sehun lihat hanya sebuah kantor kosong tanpa Irene di sana.

"Bos, apa terjadi sesuatu pada istri anda?" Tanya Jerry.

Sehun menanggapinya dengan senyuman. "Dia hamil anak ku." Jawab Sehun dengan tenang.

Walaupun begitu, setiap kali Sehun membayangkan Irene dan anak yang ada di kandungan Irene, rasanya Sehun tidak bisa menyembunyikan perasaan senangnya itu.

"Selamat bos, semoga anak anda terlahir sehat, dan saya yakin dia akan mirip seperti anda." Ucap Jerry.

"Saya tidak ingin dia seperti saya, saya ingin dia lebih baik dari pada saya kelak." Sahut Sehun dengan cepat. Sebenarnya di dalam hati nya, dia tidak ingin anak nya kelak memiliki sifat sepertinya dulu. Dia tidak ingin itu terjadi. Sehun sadar sikapnya saat masih sekolah benar-benar jauh dari kata baik.

"Oh ya Jer, tolong belikan nanas, mungkin sekitar 2 buah, antarkan ke ruangan saya nanti." Ucap Sehun.

"Bos, nanas bisa menyebabkan keguguran." Ucap Jerry.

"Itu untuk mertua saya, sudah belikan saja." Ucap Sehun. Jerry tersenyum dan mengangguk lalu pergi meninggalkan Sehun. Alasan Jerry masih bertahan sampai sekarang karena umur mereka terpaut cukup jauh, Jerry lebih berpengalaman dari pada Sehun sendiri. Jerry sudah lama menikah dan anak nya saja sudah besar. Terkadang Sehun mendapatkan jalan keluar untuk masalah rumah tangga dengan saran dan bantuan dari Jerry.

Sekarang Sehun mulai dengan komputernya lagi. Kali ini Sehun harus mulai membuat virus yang kuat. Bukan untuk menyerang seseorang, tapi untuk mengetes apa software yang dia buat sudah kuat dan kebal terhadap virus-virus nanti sebelum di jual ke pasaran. Software yang Sehun buat terkenal dengan software yang sama sekali tidak memiliki celah. Jadi sangat sulit untuk virus-virus bisa menyerang software tersebut. Kecuali beberapa virus untuk meng-hack dan mengambil sebuah data, terkadang itu tergantung dari penggunanya sendiri.

******

Setelah berjam-jam duduk di depan komputernya, akhirnya virus yang dia buat selesai juga. Mata Sehun melihat ke pojok layar monitornya. "Sudah jam 5, kenapa cepat sekali, dan aku melewatkan makan siang. 1 jam lagi sudah waktunya pulang." Gumam Sehun.

Dia mengambil ponselnya dan menelepon Irene.

"Halo Rene, 1 jam lagi aku akan pulang, kamu ingin makan sesuatu?" Tanya Sehun.

"Aku sedang masak dengan Wendy, aku dan dia sedang menyiapkan steak, jemput saja aku di sini sekalian kita makan malam di sini," Jawab Irene.

"Baiklah, jangan kelelahan, ada titipan lagi? Dah oh iya, aku mau beliin kamu susu ibu hamil, mau rasa apa?" tanya Sehun.

"Oh iya, aku harus minum susu, Rasa coklat aja kalau ada Hun, kalau ga ada rasa vanila juga gapapa." Jawab Irene.

"Oke istri ku, nanti aku beliin susu paling bagus buat kalian ya."

"Hati-hati di jalan."

"Siap istri ku."

Irene memutus panggilan itu dan Sehun langsung membereskan barang-barangnya. Dia tidak peduli kalau jam kerjanya seharusnya masih satu jam lagi.

"Jerry, aku akan pulang lebih awal hari ini, tolong awasi yang lain. Telepon aku kalau ada apa-apa." Ucap Sehun.

"Baik bos, hati-hati di jalan." Ucap Jerry. Sehun mengangguk. Dia berjalan menuju lift dan masuk ke dalam mobilnya.

You're Mine [ 2 ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang