Setelah 15 menit, Sehun menyusul Irene ke bawa.
"Ini tidak tercium seperti aroma Sup." Ucap Sehun. Irene berbalik dan melihat Sehun yang sudah duduk manis di meja makan.
"Ya, kita kehabisan wortel dan kentang, jadi aku membuat asparagus," Ucap Irene. Sehun tersenyum senang. Sehun memang sangat suka semua makanan yang Irene buat. Menurut nya, semua nya terasa sangat enak, apa lagi di makan saat masih hangat.
Tapi Sehun juga tidak ingin Irene terlalu lelah, itu sebab nya beberapa kali Sehun mencoba untuk menawarkan Irene pesan makanan saja. Tapi kalian tahu lah jawaban Irene selalu sama.
"Ayo kita belanja bahan makanan nanti malam." Ucap Sehun. Irene mengangguk. Ya ini memang sudah waktu nya mereka belanja bulanan.
Karena tidak ada assisten rumah tangga yang bekerja di tempat Sehun dan Irene, mereka berdua harus melakukan semua nya sendiri, termasuk beres-beres dan belanja bulanan.
"Baru aku akan mengajak mu."
Sehun tersenyum sambil memperhatikan Irene yang sedang memasak di dapur. "Pertama, aku tahu jadwal kita belanja bulanan Irene, kita sudah tinggal bersama hampir satu tahun, dan kedua, aku suka melihat mu seperti itu." Ucap Sehun. Irene menengok ke belakang dan mendapati Sehun yang sedang memandangi nya.
"Menikmati pemandangan mu, Sir." Ucap Irene sambil memberikan semangkuk penuh asparagus di hadapan Sehun.
"Jangan memancing ku, Irene, tapi kamu tahu itu memang benar." balas Sehun. Irene tersenyum dan kembali ke dapur untuk mengambil milik nya sendiri.
"Aku ingin tahu, kenapa kamu tidak mau kita tidur sekamar?" Tanya Sehun.
Irene mengangkat kepala nya dan menatap ke arah Sehun. "Aku tidak ingin kecelakaan itu terjadi sebelum kita benar-benar menjadi pasangan yang sah." Jawab Irene dengan sangat yakin.
"Tapi aku memang tidak akan melakukan itu, kedua keluarga kita berdua memiliki reputasi, aku bukan anak durhaka yang menghancurkan nama keluarga besar ku, dengan berita, Seorang CEO perusahaan IT VMA Comp. yang terkenal telah menghamili seorang perempuan yang di yakini seorang CEO dari Techna Comp." Ucap Sehun.
Senyuman dan tawa yang sedari tadi Irene tahan akhir nya terlepas karena Sehun mengatakan itu. "Ya tapi aku tidak memiliki jaminan nya." Balas Irene lagi.
"Kamu memang orang yang suka berdebat Ms. Bae." Ucap Sehun dengan senyuman andalan nya.
Irene tersenyum, "Anda juga orang yang suka memancing saya berdebat, Mr Oh." Balas Irene.
"Jadi, apa kalau kita memiliki perjanjian tertulis, aku bisa tidur sekamar dengan mu?" Tanya Sehun. Irene memainkan makanan nya dan tidak langsung menjawab nya. Sehun menarik makanan Irene ke arah nya.
"Pindah ke sini Irene." Ucap Sehun. Irene pindah ke sebelah Sehun, tapi saat Irene berniat duduk di sebelah Sehun. Sehun menarik kursi itu menjauh dari Irene.
"Bukan di sana, di sini."
Sehun menarik Irene hingga Irene terjatuh di pangkuan nya dengan posisi duduk menyamping.
"Kenapa? Kenapa aku harus tidur sekamar dengan mu?" Tanya Irene.
Sehun melepaskan sendok yang dia pegang dan memeluk Irene dengan tangannya. "Apa kamu sudah pernah memikirkan membawa hubungan kita ke jenjang yang lebih serius? Aku sudah tinggal bersama mu selama satu tahun, dan aku belum pernah benar-benar menyentuh tubuh mu kan? Baru kemarin malam dan hari ini, itu pun aku tidak menyentuh mu secara langsung. Aku tidak akan mengambil keperawanan mu sebelum kamu siap, kamu bisa pegang omongan ku." Ucap Sehun.
Irene mengalihkan pandangan nya ke arah rambut Sehun. "Aku tidak tahu rambut mu sehalus ini." Ucap Irene sambil memainkan rambut Sehun.
"Jangan mengalihkan perhatian mu, fokus kepada ku." Ucap Sehun. Tapi bukannya mendengarkan Irene malah asyik sendiri dengan rambut Sehun.
"Sudah.. Sudah, kamu merusak rambut ku saja." Sehun menangkap tangan Irene dan menjauhkannya dari rambut nya. Irene terkekeh pelan.
"Kalau begitu, bagaimana keputusan mu?" Tanya Sehun.
"Kalau masalah cucu, kedua orang tua kita pasti senang walaupun kita belum menikah, Mereka bisa dengan cepat mempersiapkan semuanya, tapi aku hanya masih belum siap tidur sekamar dengan mu."
"Kita sudah tinggal bersama selama setahun, ya hampir setahun, minggu depan kita sudah setahun kan." Ucap Sehun. Irene mengangguk.
"Ya sudah kalau kamu belum siap tidur sekamar dengan ku, aku akan menunggu mu nanti." Ucap Sehun. Irene mengangguk lagi. Sebenarnya Irene cukup nyaman dengan Sehun, walaupun kesan di saat-saat SMA mereka sangat tidak bagus, tapi setelah Sehun lulus kuliah dan membuka perusahaan di Inggris dan di sini, ya semuanya jadi berubah.
Sehun tidak kasar lagi kepada Irene dan Sehun malah terkadang bisa bersikap romantis dan manis kepada Irene. Awalnya Irene tidak menduga itu dan berpikir kalau Sehun mungkin saja sedang kesambet sesuatu, tapi lama kelamaan, semua ya berjalan baik hingga sekarang.
"Apa kamu sudah selesai melamun? Jika sudah buka mulut mu, aku ingin menyuapi mu sesekali." Sehun mengambil sendok di mangkuk Irene dan menyodorkannya ke depan mulut Irene.
"Buka saja," Ucap Sehun. Irene akhirnya mau membuka mulutnya. Sehun dengan sabar menyuapi Irene hingga seluruh asparagus di mangkuk Irene sudah habis.
"Asparagus mu jadi dingin." Irene memegang bagian luar mangkuk Sehun.
"Tidak apa-apa, rasanya masih enak kok." Ucap Sehun.
"Sebentar." Irene turun dari pangkuan Sehun dan menghangatkan asparagus Sehun sebentar. Setelah Irene merasa sudah cukup hangat, dia kembali memberikan nya kepada Sehun.
"Makasih sayang, tapi aku serius, walaupun kita belum menikah, aku merasa seperti kamu benar-benar sudah menjadi istri ku." Ucap Sehun.
Irene duduk di sebelah Sehun. "Makan dulu sebelum jadi dingin lagi," Ucap Irene. Sehun mengangguk dan menghabiskan semua nya sebelum asparagus nya jadi dingin lagi.
"Sudah habis, kenapa makanan buatan mu selalu enak?" Tanya Sehun sambil memberikan piring kosong itu kepada Irene.
"Entah lah, karena aku pintar memasak." Ucap nya dengan sangat bangga. Sehun tersenyum geli melihat sikap Irene.
"Kalau kamu mau tahu, aku selalu merasa bersalah karena menghabisi mu di ruangan itu," Ucap Sehun sambil memeluk Irene dari belakang. Irene belum sampai di tempat cuci dan kedua tangan nya masih memegang mangkuk kotor itu.
"Jangan di ungkit lagi, itu sudah sangat lama." Ucap Irene.
"Tidak bisa, rasa bersalah itu tetap datang menghantui ku, aku ingin kamu melakukan kepada ku agar kita impas." Ucap Sehun. Irene menggeleng.
"Aku sudah melaporkan mu, aku sudah menganggap nya impas."
"Aku tidak," Balas Sehun cepat.
"Sehun, ayo kita menonton film setelah ini, atau kamu masih mau bermain biliar?" Tanya Irene. Dia ingin secepat nya mengalihkan pembicaraan dan pemikiran Sehun. Irene tidak suka Sehun terus mengungkit-ungkit masa SMA mereka.
"Kita nonton saja di kamar mu." Ucap Sehun. Irene mengangguk.
"Biarkan aku selesaikan ini, kita nonton di kamar ku, kamu bisa memilih film nya dulu." Ucap Irene. Sehun mengangguk. Dia mengecup bagian belakang kepala Irene sebelum melepas pelukannya dan meninggalkan Irene sendiri di dapur.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine [ 2 ] ✔️
Fanfiction[COMPLETE] R21+ Sequel dari Ff Reverse!!! Irene dan Sehun bertemu kembali setelah berpisah selama 5 tahun, dalam situasi yang sangat baik, tapi perlahan irene melihat dunia Sehun yang berbeda dari dunia nya. "Aku telah menemukan alasan kamu melakuk...