Setelah pertempuran mereka tadi, Sehun dan Irene, keduanya tertidur di dalam kamar itu. Para pramugari sudah berusaha membangunkan kedua nya dengan mengetuk-ngetuk pintu kamar itu, sayangnya tidak ada respon dari keduanya.
Para pramugari itu sampai kebingungan bagaimana cara memberitahu tuan dan nyonya mereka kalau mereka sudah tiba di Jerman.
"Kenapa kalian belum turun?" Tanya pilot pesawat itu.
"Pak, penumpang kita belum keluar dari ruangan ini." Ucap salah satu dari pramugari itu. "Sebentar, biar saya telepon orang tuanya."
Cklekkk....
"Maaf membuat kalian menunggu lama," ucap Sehun yang baru keluar dari kamar. Di belakangnya di ikuti oleh Irene.
"Kita sudah sampai di Jerman, mobil anda juga sudah di siapkan," ucap salah satu pramugari itu. Sehun hanya mengangguk. "Baiklah, kami akan segera turun." Ucap Sehun. Mereka langsung memandu Sehun dan Irene keluar dari pesawat. Itu hanya formatilas saja.
Mereka berdua langsung turun dan masuk ke mobil yang sudah di pesan oleh Sehun. "Hun, Jerry ga ikut?" tanya Irene. Sehun menggeleng sambil menatap ke ponselnya.
"Sekalian honeymoon kita di sini, mumpung lagi di luar, biar ga keluar biaya 2x." Jawab Sehun. Irene hanya mengerutkan dahinya mendengar jawaban Sehun itu. Orang yang di tatap masih juga fokus dengan ponselnya sendiri.
"Duit banyak tapi gini amat ya, padalah kayaknya duit keluarga kamu itu ga akan habis sampe 7 turunan, 7 tanjakan, 7 belokan, 7 putaran deh."
"Ya emang ga abis kalau cuma di ajak keliling, kalau di pake baru abis." Balas Sehun. Sayangnya balasan itu malah membuat Irene kesal karena Sehun tidak membalasnya seperti yang dia pikirkan. Irene ingin jawaban yang masuk akal dari Sehun, bukan jawaban seperti itu.
Sehun melirik sedikit ke arah Irene. "Kamu kenapa? Aku salah apa? Ada salah ngomong? Kok kamu cemberut sih?" Tanya Sehun dengan cepat.
"Tau ah, orang lagi serius malah di bikin bercanda." Guman Irene. Sehun langsung berusaha berpikir dan mengingat percakapan mereka barusan.
Sehun akhirnya menyerah dan memilih untuk menggunakan trik terbaiknya dalam menangani Irene yang sedang marah.
"Sayang," Sehun menaruh ponselnya di dalam saku jaketnya dan memeluk erat Irene. Sehun menciumi pipi Irene agar dia berhenti marah kepada Sehun. "Sayang jangan marah ah, aku minta maaf kalau aku salah, aku kasih kamu pegang black card aku deh." Bujuk Sehun.
"Aku juga punya sendiri, ga tertarik." Jawab Irene dingin sambil dirinya melihat ke arah luar dan berusaha mengabaikan Sehun.
"Terus mau nya apa?" Tanya Sehun.
"Ga mau apa-apa." Jawab Irene datar.
"Istri aku, sayang nya aku, tadi kamu marah karena aku ga perhatiin kamu? Aku minta maaf kalau iya." Ucap Sehun. Sayang nya permintaan maaf Sehun tidak di terima oleh Irene. "Gimana kalau abis ini kamu yang pilih tempat honeymoon buat kita? Aku kasih kamu pilih tempat deh, kita ga jadi honeymoon di sini."
"Kenapa?" Tanya Irene.
"Gapapa, kamu aja yang pilih, nanti kita bahas lagi di hotel." Jawab Sehun. Irene hanya mengangguk. Sehun menoel-noel pipi Irene. "Jangan ngambek lagi, aku ga mau kamu tinggalin aku." Sehun menenggelamkan kepalanya di samping leher Irene.
"Apa hubungannya aku ngambek sama ninggalin kamu?" Tanya Irene.
"Kalau kamu ngambek, nanti kamu marah sama aku, kalau udah marah nanti kamu jauhin aku, kalau udah jauh lama-lama kamu bakal tinggalin aku, aku ga mau. Aku sayang Irene, aku cinta Irene. Pokoknya aku ga mau jauh-jauh dari kamu. Titik." Ucap nya. Irene tidak bisa menyembunyikan senyumannya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine [ 2 ] ✔️
Fanfiction[COMPLETE] R21+ Sequel dari Ff Reverse!!! Irene dan Sehun bertemu kembali setelah berpisah selama 5 tahun, dalam situasi yang sangat baik, tapi perlahan irene melihat dunia Sehun yang berbeda dari dunia nya. "Aku telah menemukan alasan kamu melakuk...