Part 15 - Busted

1.3K 42 10
                                    

"Clarisa, cepat ke ruangan saya sekarang." Ucap Irene.

Tidak lama kemudian, Clarisa pun datang. "Ya bu? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya nya ramah.

"Di mana Brigita itu?" Tanya Irene cepat dan to the point.

"Dia sudah tidak bekerja hampir seminggu." Jawab Clarisa. Kali ini Irene sangat ingin mengamuk.

"Kenapa tidak ada laporan masuk ke saya?" Tanya Irene lagi, dia masih berusaha untuk bersabar sekarang. Clarisa hanya diam di tempat nya, dia tidak tahu harus berbuat apa. "KENAPA KODE PENTING KITA ADA DI VMA???" Irene membentak nya dengan tiba-tiba. "Apa kamu sudah bosan bekerja di sini? Apa kamu tidak tahu seberapa penting proyek ini?" Tanya Irene, dia menarik nafas panjang dan berusaha untuk membuat dirinya tenang.

Clarisa masih diam di tempat nya, tapi rasanya dia ingin menangis karena takut dengan Irene. Dirinya juga terkejut karena Irene tiba-tiba membentak nya. Irene sangat mengerikan jika sedang marah.

"Cari Brigita sampai ketemu, saya tidak mau tahu, dan cari siapa yang menyebarkan kode kita itu, jika tidak ketemu saya akan memecat kamu dan meminta uang ganti rugi untuk kerugian perusahaan" Ucap Irene datar.

"B-Baik bu." Clarisa sudah benar-benar takut sekarang. Dia hanya mengangguk lalu keluar dari ruangan Irene. Dia tidak tahu jika bos nya masuk hanya untuk memarahi nya seperti itu. Clarisa tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar, kenapa harus diri nya yang mengganti semua nya. Dia juga tidak tahu kalau karyawan yang keluar itu bermasalah. Dengan kesal sekaligus perasaan takut, Clarisa kembali ke meja nya dan mencari tahu semua nya.

Di tempat lain, Sehun juga sedang berada di bagian CCTV. Dia tidak langsung menemui sekretaris nya di ruangan nya, Sehun ingin tahu bagaimana wajah orang yang bernama ray itu. Karena di data karyawan, Ray tidak menampilkan foto nya.

"Pak, ini sudah rekaman sebulan yang lalu, di bagian ruangan teknisi dan ini orang-orang yang bisa kita lihat wajah nya pak."

Orang itu memberikan beberapa lembar data kepada Sehun. "Terima kasih, Nathan, Sepertinya kamu harus di promosikan, kamu terlalu bagus untuk pekerjaan ini." Ucap Sehun. Orang yang bernama Nathan itu tertawa.

"Saya hanya mengerjakan pekerjaan saya saja pak." Balas nya. Sehun mengangguk dan membawa data itu kembali ke ruangan nya. Padalah Sehun hanya ingin melihat video nya, tapi ini hanya inisiatif dari anak buah nya saja. Sehun selalu bisa mengandalkan Nathan dalam segala hal. Sehun sebentarnya sempat berpikir untuk menaikkan posisi Nathan menjadi tangan kanan nya saja. Itu akan sangat bagus.

"Grace, temui saya sekarang," panggil Sehun tegas kepada assisten nya itu.

"Baik pak." Jawab Grace dengan cepat. Dia bangun dan mengikuti Sehun ke ruangan nya. Sehun duduk di kursi nya sedangkan grace masih berdiri di hadapan Sehun.

"Siapa Ray itu? Dan dari mana kamu mendapatkan kode aneh itu?" Sehun mulai bertanya dari hal-hal yang sederhana dulu.

"Ray adalah teknisi di sini pak, dan yang mengirimkan nya bukan Ray, tapi Ryan." Jawab assisten nya itu. Sehun mengerutkan dahi nya. Siapa lagi itu? Sehun tidak tahu ada mereka semua .

"Siapa? Ryan? dari bidang mana dia?" Tanya Sehun.

"Ryan bekerja sebagai pemecah masalah kode di kantor ini, untuk kode aplikasi yang sering error," Jawab Grace lagi.

"Lalu apa kamu tahu itu code apa?" tanya Sehun hati-hati. Grace menggeleng.

"Saya tidak mengerti isi nya, jadi saya tidak mengubah nya sedikit pun dan langsung memberikannya kepada bapak." Jawab Grace. Sehun mengangguk.

"Itu adalah code perusahaan Techna Comp. tidak seharusnya itu ada di kita. Mereka mengalami kesulitan karena hal ini, ini pasti juga ada hubungan nya dengan pihak kita, tidak mungkin dengan terang-terangan orang dari Techna bisa masuk ke sini dan memasukkan kode itu ke salah satu sistem kita." Ucap Sehun kesal. Grace menunduk. Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi sekarang.

Drrtttt.... Drrttt...

Ponsel Grace tiba-tiba bergetar. "Maaf pak, saya izin melihat nya." Ucap Grace. Sehun mengangguk.

"Pak, mereka bilang mereka menangkap Ryan yang baru saja keluar dari ruangan sistem dengan sebuah USB yang mereka belum tahu apa isi nya." Grace melapor pada Sehun.

"Ya, saya akan ke sana. Beritahu mereka." Ucap Sehun sebelum dia keluar dari ruangan nya. Kali ini apa lagi yang mereka lakukan? Kenapa ada banyak sekali masalah belakangan ini. Mulai dari mobil Sehun yang di sabotase. Sebenarnya mobil Sehun bukan rusak dengan sendiri nya, tapi seseorang menyabotase mobil nya sehingga rem nya tidak bisa berfungsi. Lalu beberapa hari yang lalu, ada yang menyabotase satu ruangan penuh dengan komputer-komputer yang sedang di gunakan. Semua data di laptop itu hilang entah ke mana. Tapi karena itu hanya data kecil dan tidak terlalu penting, Sehun mengabaikannya, tapi sekarang. Tiba-tiba saja ada 2 orang aneh yang membuat Sehun kesusahan.

Yang satu adalah Ray, keluar secara tiba-tiba dengan alasan tidak masuk akal dan kedua Ryan, tertangkap saat keluar dari ruangan sistem dengan sebuah USB. Sehun yakin pasti ada sesuatu yang sudah dia ambil ataupun salin ke USB itu.

Sehun langsung melihat ke ruangan System siapa Ryan itu. "Anda yang bernama Ryan?" Tanya Sehun. Orang itu mengangguk.

"Ya, bapak, dengar kan penjelasan saya dulu sebelum anak buah bapak menangkap saya, saya juga bekerja di sini, ini bukan cara memperlakukan karyawan bapak." Ucap nya tidak terima. Tapi sayang nya Sehun tidak peduli itu.

"Jangan banyak bicara yang tidak penting, sekarang jawab, apa isi USB itu?" Tanya Sehun. Kalau Sehun jadi Ryan, dia akan lebih baik menjawab nya dengan jujur dari pada pihak Sehun yang membuka nya sendiri. Tapi, sayang nya Sehun bukan lah Ryan.

"Isi nya hanya data yang kemarin saya berikan kepada bapak." Jawab nya.

Sehun menatap nya. "Laptop."

Grace dengan cepat memberikan laptop Sehun kepada Sehun. Sehun duduk tidak jauh dari sana dan mencolok USB itu langsung ke laptop nya.

"Kata sandi?" Tanya Sehun.

"Sudah saya katakan, hanya data code yang kemarin pak." Ucap nya.

"Saya akan membuka nya sendiri, jangan berpikir kalau kamu tidak memberitahu kata sandi nya saya tidak bisa membuka nya, ini sangat mudah." Ucap Sehun. Sehun menekan tombol 'Enter' dan kata sandi nya pun sudah terbuka dengan sangat cepat.

"Mari kita lihat di sini, ada data pribadi mu, saya tidak akan membuka nya, begitu juga dengan data anak mu, saya menghargai privasi mu, dan kode perusahaan Techna (Error)" Sehun mengangkat satu alisnya.

"Itu yang kemarin saya berikan kepada bapak." Ucap nya. Sehun menggeleng. "Ini sebuah folder," Ucap Sehun lagi.

Sehun membuka nya. "Hanya 1 file?" Tanya Sehun. Dia mengangguk. Tapi Sehun tidak mungkin puas hanya dengan segitu saja.

"Mari kita lihat apa itu benar."

Sehun mengangkat sudut bibir nya, sehingga terbentuk lah sebuah senyuman bak iblis yang ingin menghabisi seseorang. Sehun kembali mengetik sesuatu di sana.

"Ada 200 dokumen dan code tersembunyi di situ. Saya cukup kagum karena kamu bisa memasukkan nya ke dalam satu USB saja. Dan mengompres nya hingga sangat kecil." Ucap Sehun. Ryan melotot ketika Sehun dengan mudah nya membongkar semua yang dia sembunyikan.

"Bawa dia ke ruangan A001, dia akan di kurung di sana sampai masalah ini selesai." Sehun memerintahkannya kepada seluruh anak buah nya yang ada di sana. "Jangan lupa tangkap orang yang bernama Ray itu, dia pasti hanya pengalihan untuk kita. Tapi saya mau kalian tetap tanggap dia." Lanjut Sehun sebelum dia keluar kembali ke ruangan nya.

TBC

You're Mine [ 2 ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang