Bab 8

24K 2K 117
                                    

Halo! Masih ada yang nungguin Elias, kan? Jangan tinggalin Elias yak, ntar dikirimin black mamba-nya nih😝🤭

Btw, maaf banget baru bisa update sekarang ya. Padahal, dulu janjinya bakal update tiap hari. Tapi ya gitu deh, guys, ada banyak hal nggak terduga yang terjadi, yang bikin aku harus berhenti sebentar ehehe.

Semoga masih pada setia sama Elias dan Carly ya😘💕

Selamat membaca teman-teman❤

•••

Sudah satu jam lebih Elias tidak melakukan apa pun selain mengganti perban pada luka tembak di kakinya. Dan sejujurnya, Elias berbohong soal luka tembak yang ia terima dari Carly. Lukanya tidak parah. Peluru dari tembakan Carly hanya mengenai kulit luar pahanya saja.

Sekembalinya dari kamar Carly, Elias pun hanya berdiam diri di ruang kerjanya. Makan malam yang belum sempat dilakukannya juga tak lagi dilanjutkan. Tiba-tiba ia kehilangan selera makannya.

Elias memang berniat untuk menyelesaikan beberapa pekerjaannya setelah keluar dari kamar Carly, tetapi otaknya sudah lebih dulu dipenuhi oleh gadis itu yang sedari tadi tak berhenti menari-nari dalam pikirannya.

Elias mengetuk-ngetukkan bolpoin dalam genggamannya di atas meja, menimbulkan bunyi dengan ritme lambat. Kedua matanya kini memerhatikan komputer yang tengah menampilkan data diri Carly secara lengkap.

Gadis itu bisa terbilang sangat cerdas. Sejak berada di sekolah dasar, Carly bahkan sudah memenangkan banyak perlombaan. Hobi bermusiknya juga tidak memengaruhi nilai akademisnya. Gadis itu tetap memiliki sertifikat perlombaan dari bidang akademis seperti matematika dan ilmu pengetahuan lainnya.

Tetapi sejujurnya Elias agak menyayangkan pilihan berkarir Carly yang jatuh pada bidang fashion sebagai seorang model. Bakatnya di bidang musik jadi tak lagi tampak. Walau tetap saja Carly banyak meraih prestasi sebagai seorang model.

Mungkin lebih tepatnya Elias tidak menyukai Carly yang berlenggak-lenggok di hadapan banyak orang—terutama para lelaki—dengan berbagai macam busana. Apalagi ia pernah melihat gadis itu berjalan di atas runway untuk memamerkan lingerie milik designer ternama.

Sebelum membawa Carly ke rumahnya, Elias memang sudah sejak lama mencari tahu tentang gadis itu. Namanya yang cukup terkenal membuat Elias begitu mudah mendapatkan informasi tentangnya. Tidak lebih dari satu malam, ia sudah berhasil mengumpulkan semua data mengenai Carly Lewis.

Berbanding terbalik dengan James Lewis yang nyaris tak punya belas kasihan, Carly adalah sesosok perempuan yang sangat peduli dengan orang-orang di sekitarnya. Sudah beberapa kali Carly melakukan donasi. Rasa empatinya sangatlah tinggi.

Carly juga tipe orang yang sangat menghindari membuat kesalahan dengan tidak melukai orang lain. Hal itulah yang dijadikan acuan oleh Elias untuk membuat Carly setidaknya menurut padanya.

Selain karena takut dilaporkan ke polisi atas luka tembak yang Elias dapat darinya, ia juga bisa melihat dengan jelas jika ada setitik rasa bersalah dalam tatapannya. Jadi, Elias akan memanfaatkan luka ini sebaik mungkin.

Meninggalkan komputernya yang sudah kembali ke halaman utama, Elias bangkit dari duduknya dan bergegas kembali ke kamar Carly sesuai ucapannya tadi.

I Owned by the BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang