“Carly Lewis!”
Dugaan Carly tepat. Begitu bertemu dengan Travis, pria yang kini mengenakan pakaian warna-warni itu langsung menjerit histeris dan menghampirinya yang baru tiba di lobi kantor dengan heboh. Disusul oleh Carly yang lantas masuk ke dalam pelukan manajernya itu.
“Kau benar-benar wanita sialan!” Makian Travis yang disuarakan dengan nada geram terlontar sesaat setelah Carly membalas pelukannya.
Carly tak merasa tersinggung, sudah sangat hafal dengan kepribadian manajernya yang super duper cerewet. Ia hanya bisa tertawa kecil sambil menepuk-nepuk punggung Travis dan bersiap menerima omelan lanjutan dari pria itu.
Suara deheman yang cukup keras mengiterupsi temu kangen kedua orang tersebut. Carly dan Travis otomatis menoleh ke sumber suara, mendapati sosok Elias White yang sempat terlupakan. Berdiri di sisi Carly dengan raut yang selalu menampilkan wajah datar dan tatapan sedingin es.
Buru-buru Travis melepas pelukannya dengan Carly, berbalik menghadap ke arah Elias dan mengeluarkan jurus mata genitnya, yang tak pelak membuat Carly berjengit jijik.
“Hai, Tuan White! Saya Travis, manajer Carly.” Satu tangan Travis terjulur ke depan, bermaksud untuk berjabat tangan dengan Elias.
Sayangnya, niat baik Travis tak digubris oleh Elias sama sekali. Elias hanya melirik Travis sekilas dan mengangguk singkat. Sementara kedua tangan Elias tetap bertahan di dalam saku celananya.
Carly yang melihat Travis menarik kembali tangannya dari Elias dengan gerakan canggung sontak terkekeh kecil dan buru-buru menutup mulutnya dengan telapak tangannya ketika Travis memelototinya.
“Kau akan di sini sampai jam berapa?” tanya Elias, berpaling pada Carly.
Carly berdeham pelan, meredakan kikikannya sebelum menarik tangannya dari mulut. Ia lalu mendongak lantas menjawab, “Tidak tahu. Aku akan langsung melakukan pemotretan setelah ini.”
“Baiklah. Aku akan menunggumu sampai selesai.”
Kedua mata Carly melotot dan wajahnya pias seketika. Seakan-akan Elias memintanya untuk terjun bebas dari bangunan tertinggi di dunia.
“Kau ...” Dengan berani Carly mengacungkan jari telunjuknya pada Elias walau mulutnya masih kesulitan merangkai kalimat yang tepat untuk dilontarkan pada pria itu.
“Ah, Tuan White,” Travis tiba-tiba ikut ambil bagian dalam pembicaraan mereka, menarik turun telunjuk Carly dengan lembut serta menatap Elias dengan senyum lebarnya. “Daripada hanya menunggu, bagaimana kalau Anda ikut melihat proses pemotretan yang akan Carly lakukan?”
Lagi-lagi Carly melotot tajam, kali ini dilabuhkan pada Travis sebagai sebuah ketidaksukaan, juga peringatan.
Carly mati-matian menghindari Elias di rumah, dan ia berharap keberadaannya di sini setidaknya membawa setitik angin surga karena bisa menjauh dari jangkauan pria itu, tetapi Travis malah membawanya kembali ke dalam neraka.
Travis sialan!
Carly benar-benar akan mencincang manajer sialannya itu setelah ini.
•••
“Kau berutang penjelasan padaku, Lewis!”
KAMU SEDANG MEMBACA
I Owned by the Billionaire
Romansa[TAMAT - CERITA MASIH LENGKAP] Elias White--billionaire berhati sedingin es, kejam, gila kontrol, dan selalu mendapatkan apa yang ia inginkan, termasuk Carly Lewis. "Mulai sekarang, kau adalah milikku," bisik Elias tepat di telinga Carly. Dan sejak...