Carly tak lagi bisa menampik jika rasa simpatinya pada Elias sudah berkembang terlalu jauh sejak ia mengetahui insiden di masa lalu pria itu yang juga melibatkan ayahnya.
Bayang-bayang akan suramnya masa lalu Elias yang disebabkan oleh ayahnya jelas menerkam Carly dalam rasa bersalah yang luar biasa. Meski tidak mengetahui perbuatan keji sang ayah, Carly tak bisa mengelak jika ia juga menikmati harta kekayaan Elias yang dirampas oleh ayahnya.
Sejak kecil, Carly hidup serba mewah dan berkecukupan. Ia tak menyadari jika hidupnya yang dipenuhi kemakmuran malah membuat hidup seorang Elias White seperti berada di dalam neraka.
Aku merindukan berada di tengah-tengah keluarga yang hangat dan harmonis.
Keinginan sederhananya itu saja sudah menunjukkan secara gamblang seperti apa kehidupan Elias di masa lalu. Barangkali pnderitaan yang dilalui pria itulah yang membentuk karakternya hingga menjadi seperti sekarang ini—dingin, angkuh, dan kejam.
“Kau tidak tidur, Nona Lewis?”
Interupsi datang dari arah belakang. Suara tersebut milik Carol, menyentak Carly dan benaknya yang sibuk memikirkan Elias.
Carly melempar senyum singkat pada Carol sembari berucap, “Aku masih belum bisa tidur, Carol.”
Setelah bertemu dengan Elias yang baru kembali dari rumah sakit, Carly langsung menyuruh pria itu untuk istirahat. Elias pun langsung menurutinya dan sudah berada di kamarnya sejak setengah jam yang lalu. Sementara Carly masih belum menemukan tanda-tanda dirinya yang hendak pergi ke alam bawah sadar.
Dan di sinilah ia sekarang, di mini bar yang menyatu dengan dapur sembari menikmati minuman hangat yang dimintanya lagi dari Carol.
“Mau kubuatkan susu, Nona? Barangkali bisa membuat kantukmu datang,” tawar Carol.
Carly menggeleng. “Tidak perlu. Ini saja cukup,” balasnya sembari mengangkat cangkir minuman hangatnya pada Carol. “Kau juga bisa istirahat, Carol.” Ia menambahi saat mendapati Carol yang sudah tampak kelelahan.
“Kau tidak apa-apa sendirian, Nona?”
Kali ini Carly mengangguk, kembali menyunggingkan seutas senyum pada Carol. “Tidak masalah. Setelah ini aku juga akan pergi ke kamar.”
Carol balas tersenyum, senyum hangat khas seorang ibu. Lantas pamit pada Carly dan sempat menepuk bahunya sekilas sebelum meninggalkannya seorang diri.
Sepeninggal Carol, pikiran Carly kembali dipenuhi oleh Elias. Yang terlintas dalam benaknya kali ini adalah dirinya yang merasa sangat lega begitu Elias pulang dan pria itu terlihat baik-baik saja.
Entah setan apa yang membuat Carly bisa dengan beraninya memeluk Elias tanpa memikirkan jika pria itu merasa risi dan malah melemparnya ke kandang black mamba-nya. Alih-alih mendorongnya, Elias malah balas memeluknya, dan efek yang didapatnya dari pelukan itu sungguh membuatnya kaget.
Hati Carly bergetar dan perlahan-lahan dirinya merasa nyaman dalam dekapan Elias. Ia juga tak merasa takut sama sekali dengan pria itu. Carly malah merasa begitu dilindungi.
Aneh.
Perasaan asing tersebut tiba-tiba saja menelusup ke dalam hatinya dan tak bisa dielakkan kehadirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Owned by the Billionaire
Romance[TAMAT - CERITA MASIH LENGKAP] Elias White--billionaire berhati sedingin es, kejam, gila kontrol, dan selalu mendapatkan apa yang ia inginkan, termasuk Carly Lewis. "Mulai sekarang, kau adalah milikku," bisik Elias tepat di telinga Carly. Dan sejak...