E;L;E;V;E;N > Singularity

20.9K 3.5K 464
                                    

Engene! Tunjukkan diri kalian, vote sebanyak mungkin🙃🙃🙃

Engene! Tunjukkan diri kalian, vote sebanyak mungkin🙃🙃🙃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading🧚‍♂🧚‍♂

"Bang, Bang ... Bang." Aku membasahi bibir, mengikuti arah tarikan Jake.

Jake berdeheman sejenak, sibuk menyeretku menuju parkiran motor.

Aku berdesis, sungguh tidak ingin diajak jalan oleh Jake.

Aku harus mencari cara agar Jake membatalkan tujuannya.

Tapi, apa ya...?

Erghh.

Aku memutar otak, bola mataku bergerak kesana-kemari mencari ide. Kira-kira alasan seperti apa yang bisa membuat makhluk absurd ini mau melepaskan genggaman tangannya padaku.

Alasan yang dimasuk akal....

Tanpa sadar aku menggigit bibir bawah.

"Jake! Kita mau nongkrong bareng Kamal, inget?" Tiba-tiba Suno menghadang dari depan.

Sontak langkah Jake terhenti, begitu juga langkahku yang otomatis ikut terhenti.

"Sheya kan boleh ikut."

"Mana bisa. Dia baru masuk rumah sakit, emang lo mau dihukum Bang Heeseung?" Jungwon menimpali sambil bersidekap dada.

Dahi Jake tampak berkerut, ia melirik arloji. Aku memperhatikan, sedetik kemudian raut wajahnya berubah seperti merasa bersalah, dia menoleh padaku dengan segenap hati.

"Shey ... gue janji bakal ngajakin lo jalan, tapi lain kali." Dia menyengir bodoh.

Huh....

Ini yang kutunggu sedaritadi. Seharusnya kejadian ini terjadi lima menit lebih cepat agar aku tidak bersusah payah berpikir mengenai alasan tepat untuk keluar dari masalah. Namun tak apa, utamanya aku tidak perlu pergi bersama cowok aneh di hadapanku sekarang.

Aman.

Fiuh~

"Gue anterin Sheya dulu, entar gue susul ke basecamp." Tanpa disangka Jake kembali melanjutkan tarikan menuju parkiran. Baru dua langkah, suara Suno kembali menghentikan langkah kami.

"Gue nggak larang lo nganterin Shey, tapi kita udah terlambat."

"Jadi maksud lo gimana? Nggak mungkin kita ninggalin Shey sendirian tanpa nganter pulang." Jake menyipitkan mata.

Aku menggarut kepala belakang yang tak gatal.

Hei, aku bukan anak kecil. Masa sampai segitunya? Lihatlah! Raut Jake seolah menyatakan ia kesal dengan Suno hanya karena aku.

"Gue bisa pulang bareng Bang Jay," ujarku tiba-tiba, teringat titahan Jay siang tadi.

Jungwon memicingkan mata. "Bang Jay hari ini ada latihan basket. Nggak bisa."

My Brothers | ENHYPEN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang