Twenty;F;I;V;E > Birthday

16.1K 2.6K 1.1K
                                    

Jangan dibaca, takutnya nyesel👍

Happy reading bagi yang tetap baca juga😧👍

••••••••••••••••••••••••••



Cinta yang meneteskan air mata dalam kebohongan.
Itu burung biru yang menangis, terbang menjauh.
Seseorang menangisi kebohongan.
Bahkan jika sepertinya aku, aku hanya ingin hidup.

Kamu adalah matahari yang cerah.
Kamu harus bahagia pada akhirnya.

Bunga aster dengan kelopak bunga putih bersih sudah cukup.
Jangan membenciku seperti orang bodoh.
Aku senang bisa mencintai.

Jangan pergi, jangan pergi, jangan pergi.
Jangan pergi, jangan pergi, jangan pergi.
Bunga aster abadiku.

°daisy-choi sheya°


•••••••••••••••••••••••••••••




Aku bangkit berdiri, berlari mendekati jendela dan memastikan bilamana sebuah motor sport berwarna merah memasuki gerbang utama. Namun sudah hampir dua jam melakukan ini, penantianku tidak kunjung selesai.

Kuhela napas sedih.

Semalaman Bang Jake tidak pulang.

Apa dia benar marah? Tetapi, mengapa? Apa pendapatku tentangnya begitu penting? Mengapa dia sebegitunya? Sampai tidak pulang...? Aku tidak habis pikir! Ini hanya masalah sepele! Astaga.

Kembali duduk di tepi kasur, aku termenung memikirkan hal terpaut Bang Jake.

Hari ini tanggal lima belas ya.... Ulang tahunnya. Huft.

Semalaman aku dirundung rasa bersalah, sementara dia tidak kunjung pulang, sampai saat ini.

Kugerakkan bola mataku ke segala arah, berpikir.

Sebenarnya bisa saja aku bertindak tidak peduli, akan tetapi mengingat raut dinginnya semalam ... aku tidak bisa. Aku tidak bisa membiarkan abangku sendiri merasa kecewa padaku. Ya. Dia adalah abangku. Aku tidak boleh mengacuhkannya. Dimana-mana tali hubungan antara abang dan adik perempuan harus baik. Benar? Tentu.

Aku berdiri. Membulatkan tekad bahwa harus melakukan sesuatu.

Lantas---apa yang bisa kuperbuat?

Bahuku meluruh, bingung.

Tanya Bang Heeseung aja? Tapi tadi dia pergi, pasti ada kelas.

Niki? Tidak bisa. Dia tidak berhubungan baik dengan Jake.

Bang Jay? Apalagi dia.

Bang Sunghoon...? Sepertinya tidak ada opsi lain. Itu pilihanku. Bergegas aku keluar dari kamar menuju kamar Bang Sunghoon. Apa dia berada di kamarnya? Mari kita pastikan.

Dengan cepat aku berjalan, tak sampai delapan menit, aku sudah berada di depan pintu kamarnya yang berwarna silver pekat. Tanganku terangkat membentuk kepalan, bersiap mengetuk. Sedetik setelah memutuskan untuk mengetuk, tidak sengaja bola mataku melirik sebuah ukiran kecil yang terletak di bagian sudut pintu, aku mengurungkan niat untuk mengetuk dan memperhatikan ukiran tersebut.

Kamar milik ice prince!

Cewek nggak boleh masuk, kecuali gue!

My Brothers | ENHYPEN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang