Makasih buat semua yang ngasih kata-kata semangat😭 semuanya kubaca! Aku bahagia banget astagaa bahkan aku hampir nangis😭 mau kubalas satu persatu tapi ngga tau mau bilang apa🤧 intinya makasih banget💓 sangat menyentuh☺😭
Happy reading👌Aku menopang kepala di lipatan tangan, melamun. Kini aku tengah duduk lesehan di gazebo taman, memperhatikan rumput hijau yang tumbuh secara asal.
"Kak Shey."
Aku menenggelamkan wajah ke lipatan tangan kala suara tersebut hanya berjarak tiga meter dariku. Aku tidak mendapat suara apapun lagi setelahnya, hanya keheningan.
Spontan aku menengadah, dan menemukan Niki sudah ikut duduk lesehan di sebelahku.
"Ngapain?" tanyaku, serak.
Dia menoleh sekilas. "Nggak boleh? Ini sekolah gue juga, kan? Artinya gue boleh duduk dimana aja."
"Maksud gue ngapain lo duduk di samping gue?"
Niki mendengus geli. "Salah kalau gue duduk di sebelah kakak sendiri?"
Aku ikut mendengus, menopang dagu di lipatan tangan, kembali mengarahkan pandangan ke rumput.
"Maaf, karena gue, kelas lo kalah."
"Nggak masalah. Ini cuma pekan olahraga."
Aku meneguk ludah samar. Tidak mungkin tidak bermasalah, kelas Niki adalah kelas berprestasi. Gara-gara aku kelasnya tidak mencetak satu poin-pun. Aku memilih bungkam, begitu juga Niki. Serempak kami termenung sembari menatap rumput.
"Lo cemburu ya?"
"Ha?" Celetukan Niki membuat kepalaku tertoleh. Aku menatapnya penuh tanda tanya. "Maksud lo?"
Raut Niki menyatakan ketidak-enakan. Dia seperti menahan ... sakit?
"Maksud lo gimana?" Aku bertanya, penasaran.
"Apa lo yakin masih belum ingat semuanya?" Dia malah balik bertanya, membalas tatapanku, lekat.
"Iya...."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brothers | ENHYPEN✓
FanfictionChoi Sheya terbangun di rumah sakit seusai koma. Saat pertama kali membuka mata, beberapa cowok dengan wajah rupawan nyaris sempurna mengaku sebagai sosok Abangnya. Anehnya, Sheya tidak mengenal mereka. Dan yang lebih buruk lagi ia tidak mengenal di...