Oke kalian luar biasa, ngakak aku baca komenan kalian semuanya🤧😂 btw makasih ya kalian yang cape-cape mantengin cerita unfaedah ini👍
200 komen lagi ya, update besok lagi:)
"Belajar yang bener ya Sheya."
Aku tersenyum, membuka seatbealt lalu menghadap Bang Heeseung. "Iya Bang, makasih udah nganterin."
Ia tersenyum lebar, mengusap kepalaku lembut. "Belajar yang bener, jangan nakal, kalau kamu bisa naikin nilai, Abang janji bakal kasih kamu hadiah."
"Wah? Beneran?" Aku mengembangkan senyum.
Ia mengangguk. "Hum, jadi belajar yang rajin."
Penuh semangat, aku mengangguk. "Siap."
"Ya udah, sana keluar."
Saat bersiap membuka pintu, aku melupakan sesuatu. "Oh iya." aku kembali menghadap Bang Heeseung. Kujulurkan tangan kepadanya. Ia menaikkan alis, bingung.
Aku menyengir. "Salim, Bang."
Bang Heeseung terkekeh. "Abang kirain kamu minta duit lagi."
"Nggak mungkin, tadi kan udah." Aku tertawa. Ia menerima juluran tanganku, segera kucium punggung tangannya.
"Hm, tangan Abang wangi." Bergegas aku membuka pintu, turun dari mobil lalu berlalu masuk ke dalam gedung.
Tanpa menoleh lagi aku terus berjalan masuk.
"Kak Shey!"
Seketika aku menoleh ke sumber suara, tidak melihat wujudnya saja aku sudah tau siapa gerangan yang memanggilku.
Dia, Niki, melambaikan tangan ke arahku sambil tersenyum lebar, aku ikut melambai padanya. Ia berjalan mendekat sementara aku menunggu dengan berdiam diri di tempat.
"Haloo, Noona, jumpa lagi," sapanya saat sampai di depanku.
"Ah, jumpa sama anak bayi lagi deh gue."
Kami melanjutkan langkah menuju lift.
"Apa lo bilang? Anak bayi?" Niki beralih pindah ke depanku, otomatis dia berjalan mundur.
"Iya. Lo kan super lucu."
"Kalau gue lucu lo apa namanya? Liat dong, lo aja pendeknya sedagu gue."
Bibirku bergerak tanpa suara, mencibir dirinya. Dia langsung mengapitkan pipiku menggunakan kedua lengannya, aku melotot.
"Leupasin." Aku semakin melotot tatkala merasakan apitannya bertambah kencang.
Dia malah terbahak. "Hahahaha muka lo, kayak ikan koi mau dipotong."
Sekuat tenaga aku memberontak, namun ternyata tenaganya lebih kuat dari yang kubayangkan. Sial.
Aku terus berusaha melepaskan kedua tangannya, dua menit berlalu dan upayaku berakhir sia-sia.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brothers | ENHYPEN✓
FanfictionChoi Sheya terbangun di rumah sakit seusai koma. Saat pertama kali membuka mata, beberapa cowok dengan wajah rupawan nyaris sempurna mengaku sebagai sosok Abangnya. Anehnya, Sheya tidak mengenal mereka. Dan yang lebih buruk lagi ia tidak mengenal di...